10

1K 152 9
                                    

Warning 🔞



Becky merasakan seorang lelaki menggendong nya dan meletakkan nya di atas ranjang, mereka tidak mengenakan sehelai benang pun gaun merah itu sudah tergorok di lantai karena hasil ciuman panas mereka, becky membelai wajah sang pria dan tersenyum, lelaki tersebut mengecup mesra kening becky.

Becky memejamkan matanya saat leher nya di kecup, becky menjambak helaian rambut hitam lebat itu, saat ciuman itu turun ke puncak payudara nya, becky merasakan tubuhnya menegang, becky semakin tersiksa saat jemari panjang itu memainkan kewanitaan nya yang sudah basah.

Iris hitam kelam itu menatap nya penuh puja, becky tersenyum kemudian menarik wajah itu agar mereka kembali berciuman, becky merasakan sebelah kakinya di tekuk.

"Sayang aku akan memulai nya sekarang"

"Lakukan lahh"

Benda keras itu menerobos masuk ke dalam liang vagina becky, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja lanjutkan"

Becky menjerit saat milik mereka berdua telah menyatu di dalam sana, freen menggenggam tangan becky.

"Aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu" bisik Becky.

Kemudian freen memulai menggagahi becky, gerakan yang pelan namun sangat dalam sekali Hujaman membuat tubuh becky melengkung ke atas.

"Ahh shhh ah freen.."

Gerakan tersebut semakin cepat.

"Ahh hahh becky.."

Gerakan keduanya semakin cepat hingga menimbulkan bunyi khas orang bercinta, becky sudah berpindah ke posisi duduk dan mereka Bergerak berlawanan arah, becky merasa seluruh tubuhnya bergetar karena hentakan freen yang begitu kuat.

"Ahh freenn ah"

Becky sudah menjerit dan melengkungkan tubuhnya, gerakan freen semakin menggila ranjang mereka berdecit hebat.

"Akhhh"

Sampai akhirnya mereka mencapai klimaks dan becky ambruk di atas tubuh freen dengan peluh yang bercucuran.

"Aku mencintaimu becky"

"Aku juga mencintaimu freen"

°

Becky tersentak dan terbangun dari tidurnya, nafasnya memburu, keringat jatuh bercucuran, becky merasakan tubuhnya gemetar, ia mimpi bercinta hebat dengan seorang pria dan  anehnya semuanya terlihat seperti nyata.

Becky menyibak selimut nya dan ia terkejut saat meraba liang kewanitaan nya yang sudah sangat basah gara-gara mimpi sialan itu, dan anehnya kenapa di mimpi itu ia menyebut nama freen dan postur tubuh pria tersebut sangat mirip dengan freen, kenapa mimpi itu sangat jelas, iris hitam kelam itu membuat jantung becky berdebar jika mengingat nya.

Becky mengingat kilas mimpi tersebut dan ia merasa terangsang, itu hanya mimpi kenapa sangat nyata, becky mengusap wajah nya kasar kenapa semuanya semakin aneh, becky mengacak rambut nya kasar.

Masturbasi bukanlah gaya becky tapi apa boleh buat semua ini terpaksa dilakukan gara-gara mimpi itu, becky melepas seluruh pakaian nya kemudian berbaring di atas ranjang, dengan ragu becky mengusap nipple payudara nya dan semakin turun ke bawah ke liang kewanitaan nya yang sudah sangat basah.

Becky membuka kedua pahanya dengan lebar dan meletakkan jari tangan nya, lalu mulai bergerak perlahan, becky menggigit bibirnya saat rasa nikmat itu mulai datang, dengan lancang nya becky membayangkan freen yang memasuki nya saat ini seperti mimpi tadi.

"Akhh freen.."

Becky merutuki Mulutnya yang sangat nista itu berani menyebut nama freen, sampai ia mencapai puncak, becky menghela nafas nya kasar ia membenci hal yang baru saja di lakukan, seperti seorang jalang yang sudah lama tidak di sentuh, selama ini ia tidak pernah berfantasi liar namun ia juga bukan wanita yang begitu polos.

Becky menarik selimutnya kembali, mimpi itu seperti nyata, jantung becky berdegup kencang saat mengingat kembali mimpi tersebut, berkali-kali becky menyakinkan itu hanya bunga tidur tapi semuanya seperti nyata, terlebih mimpi itu datang saat freen mengajak nya tinggal bersama dan mencium nya dengan panas.

°°

Freen membanting ponsel nya ke lantai, kepalanya terasa pusing, gairah nya memuncak karena melihat apa yang dilakukan becky, sebenarnya sejak awal freen sudah memasang seluruh cctv tersembunyi di setiap sudut apartemen becky, freen selalu memantau gerakan gadis itu dan apa yang dilakukan, maka dari itu freen mengetahui semuanya, tapi yang barusan dilakukan becky di luar dugaannya.

Freen memejamkan matanya erat, ia tidak boleh terpancing, jika freen ingin ia bisa memaksa tapi freen memilih menahan semuanya, ia tidak bisa sembarangan, freen tidak mau becky membenci nya, sebaiknya ia melampiaskan semua nya kepada Dasha.

Freen mengambil kunci mobil nya lalu pergi menemui Dasha, tunangan yang tidak pernah freen anggap, freen hanya butuh Dasha untuk menuntaskan hasratnya, tidak lebih daripada itu, freen tidak pernah mengijinkan siapapun menyentuh nya saat bercinta, ia benci hal itu, tapi freen membenci hal itu jika Dasha tidak menurut dan berani memberontak, freen tak segan membunuh gadis itu, persetan dengan amanah dan janji nya.

Dasha terkejut saat mendengar bel pintu nya di pencet dengan tidak sabaran, Dasha lalu membuka pintu tersebut, senyum sumringah 

Langsung menghiasi bibir indah tersebut.

"Fre.. hmphh"

Dasha terkejut freen langsung membungkam nya dengan sebuah ciuman panas dan menuntun nya masuk kedalam kamar dan menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, Dasha hanya bisa pasrah saat freen merobek paksa celana dalam nya, freen tidak butuh pemanasan.

Dasha menjerit sakit saat milik freen masuk tanpa pemulas, dinding kewanitaan nya masih kering, tapi freen malah bergerak dengan kasar, Dasha ingin menyentuh rambut freen untuk menyalurkan rasa sakit, namun dengan kasar freen menepis tangan nya.

"Jangan menyentuh ku! Kau cukup diam saja!"

Dasha hanya bisa diam, lagi-lagi hatinya sakit karena perkataan freen, entah sudah beribu kata menyakitkan yang di lontarkan freen untuk nya, memang sakit tetapi freen adalah hidup dan mati nya, ia bukan apa-apa tanpa freen.

Freen menggeram dan mencapai puncak, setelah itu freen melepaskan penyatuan mereka dan mengenakan celana nya kembali, Dasha tersenyum miris ini terlalu menyakitkan.

"Aku pergi"

"Sampai kapan kau akan berhenti membuang waktu mu untuk nya freen"

Freen berbalik dan menatap wajah Dasha dengan nyalang, mata itu menyiratkan rasa amarah yang dalam.

"Tutup mulut mu jalang, kau tidak berhak mencampuri urusan ku"

Dasha tersenyum sinis, ia juga merasa muak dengan freen.

"Asal kau tau freen, kau merebut milik orang lain, jadi kau pantas kehilangan nya"

Dasha meringis kesakitan saat freen mencengkram dagu nya dengan kuat, tatapan mata freen begitu mengerikan.

"Berani kau mengungkit hal itu, ku pastikan kau mati!!"

Freen melepaskan cengkraman itu dengan kasar dan langsung pergi begitu saja, Dasha kembali menangis, freen tidak pernah meliriknya, freen masih terjebak dalam masalalu yang tidak pernah bisa dilupakan, sekalipun gadis di masalalu itu tidak pernah muncul lagi, tetapi freen tak akan pernah bisa melupakan hal itu.

Freen mencengkram stir mobil nya dengan kuat, ia muak mendengar hal yang di lontarkan Dasha barusan, freen membenci kalimat itu jika tadi Dasha berkata lebih jauh maka freen pastikan gadis itu akan langsung kehilangan nyawa nya.

"Karena aku tidak mampu melupakan mu, karena itulah aku masih terjebak dalam masalalu yang kelam namun sangat indah"










•••••

Returning My Forgotten Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang