Returning My Forgotten Love

09

Becky kembali ke apartemen nya saat pagi buta, ia melarikan diri dari rumah freen, becky pergi tanpa pamit, ia melihat freen masih tidur jadi becky memutuskan langsung pulang sebelum pria itu bangun dan menahan nya.

Becky tiba di depan pintu apartemen nya dan ia terkejut melihat pria tadi malam baru keluar dari unit apartemen nya, ternyata mereka tetangga.

Noey tersenyum melihat becky yang baru kembali di jam 6 pagi.

"Ha-hai.." becky menyapa Noey dengan canggung.

"Hai, baru pulang"

"Hmm, aku tidak menyangka kita tetangga"

"Dan rasanya menyenangkan memiliki tetangga yang sangat cantik seperti mu"

Becky tersenyum dan pipinya mendadak memerah, bagaimanapun ia adalah wanita normal yang senang di puji.

"Hm, baiklah aku masuk dulu"

Noey tersenyum dan mengangguk.

Becky kemudian masuk kedalam unit apartemen nya, lalu detik itu juga senyuman manis Noey berubah menjadi seringaian yang mematikan, Noey menatap ke arah pintu yang tertutup itu dengan tajam.

"Sialan, ku pastikan kau tidak hanya menjadi umpan ku" Noey tersenyum jahat kemudian pergi dari tempat itu.

Sampai kapanpun Noey tak akan membiarkan freen bahagia, terlebih bersama becky, awalnya becky di takdirkan untuk nya bukan untuk freen, tapi semuanya berubah disaat Noey pergi untuk sementara.

°°

Becky masuk kantor, Rose sudah berada disana dan seperti biasa wanita itu selalu datang ke kantor lebih awal, dan sudah sibuk di depan komputer, becky duduk di sebelah rose ia masih mengingat kejadian semalam dimana freen mencium nya dan itu sungguh sulit di percaya.

"Becky, Presdir memanggil mu keruangan nya sekarang"

Sapaan Mrs. Tifanny membuat Becky terkejut dan lamunan nya buyar seketika.

"Sekarang nona?" 

"Iya sekarang cepatlah"

Becky merasa bingung kenapa di antara beribu karyawan hanya dirinya saja yang di panggil oleh freen, kenapa tidak yang lain, becky menarik nafas dan menghembuskan nya sebelum ia memutuskan masuk kedalam ruangan tersebut.

"Maaf tuan, ada apa.."

"Kau keterlaluan!"

Suara dingin dan menusuk itu membuat nyali becky menciut, freen berjalan mendekat ke arah nya tatapan itu semakin dingin, kemudian freen mencengkram tangan Becky dengan kasar dan memojokkan nya ke dinding.

Becky merasa ketakutan sekarang, namun tak bisa berkutik.

"Maaf apa saya.."

"Kau keterlaluan becky Armstrong, bagaimana bisa kau pergi dari rumah ku tanpa pamit, kau tau itu sebuah pelanggaran"

"Maaf tapi.."

"Jangan coba memotong ucapan ku! Atau aku akan menghabisi bibir mu!"

Ancaman freen terdengar sangat mengerikan, jantung Becky sudah berdetak sangat kencang sekarang, perasaan gugup bercampur takut itulah yang dirasakan becky, dan ia tidak menyangka freen akan marah karena masalah sepele.

"Kau harus diberi hukuman" bisik freen ditelinga becky, bisikan itu terdengar sangat mengerikan namun seksi.

Freen mengangkat dagu becky, sehingga mata mereka saling bertatapan.

"Kiss me now!!"

Becky melotot, ia terkejut, bagaimana bisa freen menyuruhnya mencium pria itu, becky tidak mau, ia malu apalagi freen atasan nya, akhirnya becky diam saja namun matanya tertuju ke arah bibir freen yang menggoda itu.

"Lakukan! Ini perintah sekaligus hukuman mu"

Becky menatap freen ragu, apakah ia harus mencium freen? Mungkin tidak harus bibir kan? becky mendekatkan wajahnya walaupun jantung nya sudah berdetak hebat.

Becky memejamkan matanya dan mengecup pipi freen dengan kilat, kemudian mencoba kabur namun freen berhasil menahan pergerakan becky, freen sebenarnya ingin tertawa tapi ia menahan nya.

"Aku menyuruh mu mencium di bibir" freen meraih tangan Becky dan meletakkan di bibir nya.

"Tapi aku--"

"Lakukan atau, hukuman lain akan lebih berat" 

Becky berusaha menetralkan degup jantungnya, akhirnya memberanikan diri lagi mendekatkan wajahnya ke wajah freen, becky merapalkan seribu doa.

itu tidak sulit anggap saja dia hanya seorang bayi, iya seorang bayi

Becky menempelkan bibirnya di bibir freen saat kedua bibir itu menempel becky merasakan sekelebat bayangan di dalam mimpi nya muncul, berciuman dengan seorang pria di kapal pesiar, itu semua aneh, dan tanpa becky sadari ia telah melumat bibir freen.

Anehnya bayangan itu muncul semakin jelas saat freen mulai membalas ciuman Becky dengan intens, freen bahkan memeluk pinggang becky, lidah mereka saling bertautan, freen melumat bibir itu dengan rakus.

Becky memejamkan matanya erat, bayangan itu muncul dengan jelas, semakin jelas, wajah pria yang samar itu juga semakin jelas terlihat.

"Aku mencintai mu becky"

"Aku juga mencintai mu freen"

Tepat disaat itu juga, becky sadar dan mendorong tubuh freen dengan keras sehingga pelukan mereka terlepas, nafas becky memburu jantungnya berdebar-debar dengan hebat, dan kepalanya terasa nyeri, bagaimana bisa pria didalam mimpi nya adalah freen sungguh tidak mungkin.

Freen merasa terkejut saat becky mendorong nya.

Namun becky memberi isyarat pada freen jangan mendekati nya, becky memegang kepalanya yang terasa begitu nyeri, pria di halte, pria di dalam mimpi, dan pria yang menjadi boss nya, kenapa mereka orang yang sama?

Becky menatap wajah freen seolah berusaha mengingat sesuatu di Antara mereka, namun nihil becky tidak bisa mengingat apapun.

"Saya permisi"

Becky langsung berlari keluar dari ruangan freen, ia merasa pikirannya sedang tidak beres, becky merasa keanehan ini semakin nyata semenjak ia bertemu dengan freen, jantungnya saat ini berdebar hebat saat mengingat bayangan pria yang ada di dalam mimpi nya itu adalah freen.

"Freen siapa kau sebenarnya?"

Sedangkan freen ia membiarkan becky keluar, freen tau gadis itu teringat sesuatu saat mereka berciuman tadi, mungkin becky mengingat salah satu memori mereka di masalalu, dan freen akan membuat becky mengingat siapa jati dirinya yang sebenarnya dan barulah freen membuat becky mengingat siapa sarocha freen yang sebenarnya.

Kemunculan Noey membuat freen harus bergerak cepat, ia tidak ingin Noey membuat semuanya kacau, pria itu menyimpan dendam terhadap nya dan juga kepada becky, Noey tidak akan membiarkan freen bahagia sampai kapanpun.

••••••