bab 15. celengan

217 26 9
                                    



Dimeja makan Fatir dan keluarga nya sudah berkumpul  menikmati sarapan

"Pah" Gibran membuka pembicaraan

"Iya kenapa gib" tanya Fatir

Gibran melihat saudara nya satu persatu

"Kenapa gib" tanya salma

"Pah..mah" ucap Gibran terjeda "jadi gini Gibran ingin mengatakan kebenaran tentang Gibran ke afan" ucap Gibran

"Afan??siapa dia" tanya Salma yang memang belum tau

"Mah jadi afan itu saudara kembarnya Gibran dan itu juga sudah terbukti melalui tes DNA yang diambil Gibran diam diam" jelas Irsyad

Salma mengangguk paham ia tersenyum "mama senang kamu ketemu dengan saudara kamu sayang" ucap Salma menggapai tangan putra bungsunya itu

"Selagi itu baik untuk kalian berdua papa dukung" ucap Fatir

"Oiya bilangin ke calon anak mama.... Mama Salma titip salam" ucap Salma menggoda Gibran

"Is mama bisa aja" ucap Gibran malu malu. Satu meja tertawa melihat Gibran yang menggemaskan itu

"Sudah sudah cepat habiskan sarapan nya nanti kalian telat" ucap Fatir

"Siap papa bos" ucap mereka kompak



.......

"Fan mana uang jajan gua" ucap Noah dimeja makan ketika melihat afan kembali dari dapur

"Maaf bang Noah uang afan gak ada" ucap afan tertunduk

Noah emosi dia berdiri dan menatap afan dengan sangat kejam nya "gua gak peduli yang gua peduliin Lo harus kasih gua uang" ucap Noah dengan nada kasar

"Ta..tapi bang kemarin semuanya udah diambil papa" ucap afan takut

"Ooo jadi kamu perhitungan dengan saya iya" ucap Maxim yang ikut emosi

Afan menggeleng kepala nya "enggak pah, afan cuman.."

"Aaaaa gua gak peduli sekarang Lo harus kasih gua uang cepet" ucap Noah kasar

Melihat afan yang hanya diam ditempat membuat Noah semakin marah, ia menarik afan kekamar afan dan melempar afan kesembarang arah

"Sekarang mana uang gua afan" ucap Noah penuh penekanan

Afan yang semakin takut melihat Abang nya sedang marah besar memilih untuk mengalah dan mengeluarkan celengan nya dan memecahkan nya

Afan mengumpulkan semua uangnya dan memberikan nya pada Noah

"Gini dong" ucap Noah pergi begitu saja dari sana

Afan melihat pecahan celengan nya menatap sedih, celengan itu untuk tabungannya menyewa rumah agar keluar dari rumah yang selalu menjadi sumber penderitaan nya

Namun sekarang harapannya untuk menyewa rumah pupus semua uang nya udah habis

Afan keluar dari kamarnya dan menuju pintu langkah nya terhenti ketika mendengar ucapan Maxim

"Ingat anda pulang harus bawa uang" ucap Maxim

"Iya pa" jawab afan lalu pergi

.......

"Mana ya bang Al" Gibran mencari Al, namun tak juga jumpa

Ia terus mencari dan akhirnya menemukan Al berada di dekat taman sekolah

"Bang Al" panggil Gibran

"Eh gib" ucap Al

"Abang kenapa" tanya Gibran yang tau Al seperti banyak pikiran

"Aa gua gak papa kok" ucap Al bohong

Gibran yang tau Al berbohong kini berdiri dihadapan Al dan memasang wajah mengintimidasi

"Bang Al cerita aja" ucap Gibran. Al merasa lucu melihat tingkah Gibran

"Hahah oke gua cerita tapi Lo duduk dulu" ucap Al. Dengan sigap Gibran duduk disamping Al

"Jadi... Gua punya adik" ucap Al mengawali pembicaraan

"Hmm adik terus kenapa kalian berantam" tebak Gibran

Al menggeleng " Adik adik gua hilang ketika 16 tahun lalu dirumah sakit" ucap Al sedih Gibran yang mendengar cerita itu pun ikut sedih

"What kok bisa bang, terus gimana" tanya Gibran

"Ya gitu sampe sekarang masih dicari tapi nihil" ucap Al sedih

"Adik gua juga kembar" ucap Al

"Wih serius bang sama dong kaya gua dan afan" ucap Gibran. Ucapan itu membuat Al tersadar akan satu hal di diri Gibran dan afan banyak kesamaan dengan adik adiknya yang hilang

Dari Gibran dan afan saudara kembar dan usia mereka yang 16 tahun

"Mungkin kah" batin Al

"Bang Al" teriak Gibran menyadarkan lamunan Al "eh iya gib Lo mau ngomong apa tadi" tanya Al mengalih kan pembicaraan

"Hmm gua hari ini mau ketemu dengan afan... Abang mau bantu gak" tawar Gibran

"Mau mau mau banget malah" ucap Al semangat

Gibran tersenyum "makasih bang"

"Sama sama"








Bersambung

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang