Kini semua perasaan bercampur, gelisah, kacau, khawatir, marah menjadi campur aduk
"Kenapa kamu datang" tanya Rasya
"Maaf bang aku terlalu cemas kepada Gibran. Jadinya aku datang diam diam" ucap afan merasa bersalah
"Kalau tadi ketauan gimana fan" ucap Rasya frustasi
"Udah lah sya lagian tadi aman kan gak ada yang tau" ucap Al
"Maaf bang. Tapi insyaallah aman kok bang soalnya didekat gudang gak ada cctv" ucap afan
Langkah kaki yang banyak menghentikan obrolan mereka
"Dimana Gibran" tanya Naura khawatir
"Afan Lo kok gak bilang bilang keluar" ucap Irsyad marah pada afan
"Tau kita khawatir tau" ucap Adara
"Maaf ya kak. Afan gak maksud gak izin tapi afan tadi merasa harus datang kesana" ucap afan
"Sudah jangan ribut. Sekarang yang terpenting kondisi Gibran" ucap Al
"Tapi kenapa bisa gini sya" tanya Naura
"Naura mana Gibran" kali ini Salma yang baru saja tiba dengan Fatir bertanya pada Naura
"Loh mama, papa kapan pulang" tanya Rasya
"Tadi. Saat mama telpon bibi yang angkat Mereka bilang kalian kerumah sakit" ucap Salma
"Rasya kenapa Gibran bisa begini" tanya Fatir
"Gibran dikurung digudang pah" ucap Rasya lemah
"Kenapa bisa" tanya Fatir yang heran
"Maaf om Tante ini salah afan" ucap afan menunduk
Salma mendekat kearah afan memberikan pelukan kepada pemuda tersebut
"Gak ini gak salah afan kok"
"Gibran dan afan bertukar peran dan hasil akhirnya jadi gini" ucap afan sedih
"Pah aku takut trauma Gibran kambuh lagi" ucap Rasya mulai khawatir
"Gibran punya trauma" tanya Al
"Kenapa dia bisa punya trauma"
"Apa yang terjadi" tanya Al bertubi tubi pada keluarga Gibran
"Afan juga punya trauma. Tapi kayanya gak separah Gibran deh" ucap afan dengan polosnya
"Kenapa kalian diam" tanya Al
"Lo gak ada hak buat maksa kami bercerita" ucap Naura dingin
"Kenapa tidak gua punya hak. Karena gua.." ucapan Al terputus karena ia belum siap memberitahu mereka berita yang sebenarnya
"Lo apa Al" tanya Irsyad
Rasya yang sudah mengetahui fakta tentang Al adalah Abang dari Gibran dan afan hanya diam
"Al saran gua mending Lo pulang ajak juga afan sama Lo" ucap Rasya
"Kenapa?" Tanya Al dengan tegasnya
"Kenapa harus gua dan afan yang pergi" ucap Al tak terima
"Al sekarang yang ngedrop bukan cuman Gibran tapi afan juga.lo lihat dia" Al langsung melihat kearah afan
"Gak. Afan mau disini aja sama Gibran" ucap afan dengan lesu
"Yaudah gua bakal pulang dengan afan. Tapi setelah ini gua dan afan bakal kesini lagi"
"Gak bang afan mau disini" ucap afan bersikeras
"Fan. Nanti kita kesini ya" ucap Al
"Gibran pasti sedih kalau dia sadar ngeliat kondisi Lo yang kacau gini" ucap Al
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (End✓)
Genç Kurgusaudara kembar itu akan selalu terikat satu sama lain jadi jangan pernah berfikir kita berbeda✨