bab 51. sama sama kritis

345 42 24
                                    


Afan dikamar semakin terpuruk akibat teringat kejadian sore tadi

"Fann" panggil Al dari luar kamar afan

Tok tok tok

"Fan Lo didalam"

"Bunda nyuruh makan" teriak Al

"Fan"

Karena tidak ada jawaban dari arah kamar Al sedikit khawatir ia memutuskan untuk mendobrak pintu kamar afan, setelah berhasil alangkah terkejutnya Al melihat afan sudah terbaring dilantai

Al langsung menuju ketempat afan meletakkan kepala afan dipangkuan nya

"Fan sadar fan"

"Hey jangan buat Abang khawatir"

Tanpa berpikir panjang Al langsung menggendong afan ala bridal, al langsung berlari menuju kebawah

Rara dan Miko yang melihat Al langsung menghampiri mereka dengan cemas

"Al adik kamu kenapa" tanya Rara cemas

"Al afan.." ucapan Miko terpotong oleh Al

"Udah ya pa, Bun kita bawa afan ke rumah sakit aja dulu" ucap Al tergesa gesa menuju mobil. Miko langsung dengan sigap mengambil alih kemudi mobil sedangkan Al berada disamping Miko

Kini Rara lah yang berada bersama afan di bangku belakang, Rara tak henti hentinya memaparkan doa untuk putranya ini

"Al kabari Gibran" ucap Miko

"Iya pa"

-

-

-

-

Gibran yang merasakan handphone nya bergetar dari saku memutuskan mencari tempat teduh, ia mengangkat telepon di sebuah warung yang sudah tutup


"Gib Lo dimana" ucap Al

"Gibran di taman bang" ucap Gibran lemah

"Afan pingsan" ucap Al dengan cemas

"Hah serius bang, kalau gitu Gibran kesana ya" ucap Gibran

Gibran menutup telepon ia menuju ke motornya. Ditengah hujan tersebut Gibran melajukan motornya menuju rumah sakit, karena kali ini yang dipikirkannya hanyalah afan

-

-

-

Afan kini sedang ditangani oleh dokter, Al, Rara dan Miko sangat terpukul atas kejadian yang sangat mendadak ini

"Mas gimana anak ku" ucap Rara menangis dipelukan Miko

"Kamu tenang ya afan itu anak kuat" ucap Miko

"Bertahan fan demi gua, bunda, papa dan Gibran" batin Al

-

-

-

Brummm... Motor Gibran melaju tanpa menghiraukan orang orang yang disekitar nya bahkan ia tak peduli dengan aturan lalu lintas, ia juga melewati lampu merah dengan sangat cepat nya tanpa memperdulikan orang orang yang kesal karena tindakan Gibran

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang