Maxim yang baru pulang kerja menatap satu foto yang ia ambil secara diam diam
"Gibran" Maxim tersenyum sinis melihat foto itu. "Mirip dengan dia" Maxim menepuk tangan nya mendekat kearah foto yang memang sengaja ia pasang
"Setelah saya berhasil membawa kamu ke dalam cekraman saya kamu tidak akan bisa lepas dari saya. Seperti afan. hahaha" tawanya seperti orang gila, siapapun yang melihat Maxim seperti itu pasti mengira dia adalah orang yang paling tidak waras
Maxim mengeluarkan hpnya dan menekan nomor yang akan ia telepon
"Halo" ucap Maxim
"iya tuan ada apa "
"Saya ada pekerjaan untuk kamu"
"saya siap apapun tugas nya tuan"
"Awasi dia sampai saya menyuruh kamu menangkapnya" ucap maxim
"Baik tuan"
Sambungan terputus Maxim kembali duduk ke meja kerjanya memegang foto yang ia lihat dari tadi dengan remeh
"Kasian sekali kamu dan afan" ucapnya
"Karena kesalah papa kalian, kalian yang kena imbasnya" Maxim melempar sembarangan foto yang ditangan nya itu
"Sedikit lagi kamu akan melihat anak anak kamu hancur Miko"
*********
"Eh afan nya mana" tanya Naura saat melihat tiga saudara nya keluar dari SMA abdi bangsa
"Iya jangan bilang kalau gagal" tanya Adara
"Gak kok gak gagal" ucap afan
"Lah ini mana kok cuman Lo sih gib" tanya Adara
"Tau kalau berhasil pasti ada afan ini cuman Lo" ucap Naura
"Eh dua cabe rawit bisa berhenti nanya gak sih" ucap Irsyad mulai risih dengan kecerewetan dua wanita itu
"Eh siapa yang Lo bilang cabe rawit hah" ucap Adara hendak menyerang Irsyad untung ada Rasya yang menghentikan pertengkaran mereka
"Gak gagal kok kak afan ada disini" ucap afan. Naura dan Adara pun melihat kesekitar membuat Rasya dan Irsyad heran
"Eh lu berdua ngapain dah" tanya Rasya
"Tapi ada afan mana? Tanya Naura
"Tau. Ini gua nyariin dia" ucap Adara
"Astaghfirullah kuatkan hamba ya Allah dalam menghadapi dua wanita ini" ucap irsyad pasrah dan tanpa aba aba Adara melempar tas nya ke Irsyad
"Makan tuh" ucapnya kesal
"Ini aku kak. afan" ucap afan. Adara dan naura tercengang membuat Irsyad dan Rasya menghela nafas karena sikap dua saudara nya ini
"Lah Gibran nya mana. Kok Lo pakai baju SMA Nusa bangsa" ucap Adara panjang lebar
"Ya mangka nya dengerin dulu oncom" ucap Irsyad kesal dengan Adara
"Mereka bertukar peran" ucap Rasya
"Hah" kompak Naura dan Adara berteriak membuat semua orang kaget
"Santai aja Napa" ucap Irsyad memegang telinganya
"Iya jadi mereka itu tukar peran Gibran jadi afan begitu pula sebaliknya" ucap Rasya
"Tapi kenapa" tanya Naura
"Yang pasti nya sih untuk satu tujuan"Rasya menjeda ucapannya "pembalasan"
Naura dan Adara paham, kemudian mereka semua memutuskan untuk pergi dari sana dan pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (End✓)
Teen Fictionsaudara kembar itu akan selalu terikat satu sama lain jadi jangan pernah berfikir kita berbeda✨