bab 14. dunia itu kejam

276 33 14
                                    




"Bang Irsyad" panggil Gibran lagi

"Lo kenapa" tanya Naura

"Eh itu ada yang harus gua bilang" ucap Irsyad

"Apa"  tanya Naura

"Soal afan... Dia kenapa" tanya Gibran khawatir

"Iya ini soal afan.. tadi gua ngeliat dia dipaksa oleh orang nah orang itu ngaku sebagai Abang nya afan" jelas Irsyad

"Gua udah sempat cegah tapi gagal"

"Akhirnya afan dibawa kaya ketempat balapan  gitu ternyata dia dijadikan bahan taruhan oleh abangnya sendiri" jelas Irsyad membuat Naura dan Gibran terkejut

"Gila ya orang itu" ucap Gibran emosi

"Tau adik sendiri dijadikan bahan taruhan" ucap Naura juga kesal

"Lalu" tanya Gibran penasaran

"Lalu abangnya afan kalah dan afan dibawa oleh pemuda yang menang itu, gua ikutin waktu gua sampai afan sedang di pukul bahkan kalo gua telat mungkin kepala afan akan hancur karena dilemparkan batu besar" jelas Irsyad

"Wah kacau" ucap Gibran frustasi

"Gua emang saudara gak tau diri bahagia diatas kesedihan saudara gua" ucap Gibran hancur

"Gib lo gak boleh gitu ya ini kan takdir" ucap Naura menenangkan adiknya

"Iya gib, lagian kita beruntung bisa tau tentang afan jadi kita bisa lindungi dia" ucap Irsyad

"Benar kata Mereka" ucap Rasya yang tiba tiba muncul

"Yess sekarang kita akan saling melindungi" ucap adara yang baru datang

"Makasih ya kak... Bang udah jadi support sistem gua" ucap Gibran

"Aaa peyukkkk yukk" ucap Naura manja merentang kan tangan nya. Mereka semua berpelukan

"Hmm kak... Bang" panggil Gibran kepada saudara saudara nya

"Hmm" respon mereka

"Kayanya kita ganti rencana deh, gimana kalo kita langsung aja pertemukan gua dengan afan" ucap Gibran

"Lo yakin Lo siap" tanya Rasya

"Yakin bang" ucap Gibran

"Gua takut kalau kita semakin undur afan akan semakin menderita" sambung ucap Gibran

"Oke besok kita atur" ucap Irsyad

"Eh Al kita ajak kagak" ucap Naura

"Kagak" ucap Irsyad dan Rasya kompak

"Lah kenapa" tany Adara

"Ajak aja lah toh bang Al juga udah sering bantu bantu" ucap Gibran

"Yaudah lah terserah" pasrah Irsyad dan Rasya

"Oke besok kita temui bang Al"

..........

"Aaahkk udah banyak anak kembar tapi kenapa gak ada salah satu dari mereka yang  adik kamu sih Al" ucap Miko frustasi

"Pah sabar kan masih banyak anak anak kembar lainnya" ucap Al menenangkan Miko

"Iya mas sabar ya" ucap Rara

Miko melihat istrinya sedih, setiap kali melihat istrinya ia selalu teringat akan kelalaian nya Menjaga dua putranya. Ia mendekati Rara

"Sayang maaf ya gara gara mas lalai kamu jadi pisah dari putra putra kita" ucap Miko memeluk Rara

Miko juga memeluk Al "maafkan papa ya nak papa jadi gak tahan emosinya" ucap Miko

"Gak papa pa.. Al ngerti" ucap Al

"Kita harus saling sabar ya, insyaallah secepatnya anak anak kita akan ketemu mas" ucap Rara

"Iya sayang" ucap Miko kembali memeluk istri dan anaknya

"Pasti ketemu"

...........

"Afannn" teriak Maxim

"I..iya pa" jawab afan gugup

"Mana duit kamu" ucap Maxim

"Buat apa pah" tanya afan hati hati

"Kasih ke saya cepat saya butuh uang" ucap Maxim

"Pah afan gak ada duit" ucap afan

"AAAAAA bohong berikan atau kamu mau papa usir" ancam Maxim

"Pa afan mohon pa jangan usir aku ya" ucap afan memohon

"Makanya mana duit" ucap Maxim

Dengan berat hati afan memberikan semua uang nya yang ia dapatkan dari pekerjaan nya

Maxim menerima nya dengan senang

"Oiya mulai sekarang kamu yang cari uang" ucap Maxim "karena saya sudah tidak bekerja lagi" sambung nya

Afan terkejut mendengarnya "pah... Gak mungkin pah gaji aku aja sedikit pah" ucap afan

Plakk

Tamparan itu lolos kepipi milik afan

"Saya gak mau tau kamu harus cari uang untuk saya dan Noah paham" ucap Maxim pergi

Afan masih merasakan pipinya yang panas akibat tamparan tadi, belum lagi trauma yang ia dapatkan dari kejadian di markas milik Tino

Afan masuk kekamarnya mengunci pintu kamarnya. Ia berjalan ke toilet membiarkan air membasahi dirinya.ia bersandar dan terduduk dilantai toilet itu

"Hiks.." pecah tangis afan saat itu

"Sakit banget.."

"Batin aku hancur..."

"Aku mau nyerah tapi gak bisa...hiks.." dengan sesegukan afan mengatakan semua rasa sakitnya

"Kehidupan itu jahat"

"Dunia kejam.."

"Untuk orang lemah kaya aku..hiks.."

Afan menggigit bibir bawahnya, malam itu afan kembali merasa hancur









Bersambung

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang