bab 49. masa lalu gibran

216 36 16
                                    


"LIHAT GIBRAN, KARENA KAMU ISTRI SAYA KOMA" ucap Fatir emosi

"PUAS LO. PUAS LO BUAT MAMA BEGINI!!" Rasya mendorong Gibran hingga Gibran terbentur dinding saat itu usia Gibran masih sangat kecil ia baru saja berusia 9 tahun. Gibran kecil hanya bisa menangis

"LO ORANG PALING GAK TAU DIRI" ucap Naura menunjuk nunjuk dada Gibran

Gibran menggeleng ia berusaha memegangnya tangan Naura menatap Naura walau Naura tidak menatapnya

"Nggak kak bukan salah Gibran...mama... tadi" ucapan Gibran terpotong saat Naura menepis tangannya

"LO BUKAN ADIK GUA. JADI BERHENTI MANGGIL GUA DENGAN SEBUTAN ITU" ucap Naura berteriak

"PERGI LO" Adara mendorong Gibran. Namun Gibran tetap pada posisinya

"Gibran gak mau pergi kasian mama" ucap Gibran kecil

"MAMA JUGA GAK MAU LO DISINI GIBRAN" ucap Irsyad

"PERGI LO" ucap Rasya mendorong Gibran menjauh. Mau tak mau Gibran pergi dari sana ia tak mau membuat keluarga nya semakin marah terhadap dirinya

-

-

-

-

Sudah hampir seminggu setelah Salma koma. Seminggu juga Gibran diperlakukan tidak layak oleh keluarga nya

Dari awalnya Gibran tidur dikamar Gibran tak lagi diizinkan untuk tidur dikamar ia harus tidur digudang tanpa adanya kasur

Gibran juga tidak diberi uang jajan bahkan untuk makan saja Gibran tak diizinkan untuk bersama anggota keluarga

Fatir sengaja memberhentikan para pekerja agar Gibran lah yang menggantikan tugas art dirumahnya

Gibran harus bangun jam 3 pagi untuk melakukan aktivitas nya dirumah ia juga tidur saat jam 1 malam karena harus menyelesaikan tugas sekolahnya

Sungguh penyiksaan untuk anak seusianya yang seharusnya ia hidup bahagia dan bersenang-senang seperti anak lain Gibran malah tidak mendapatkan hak nya untuk itu

"Gibrann mana sepatu gua" teriak Rasya, Gibran dengan tergesa gesa memberikan sepatu Rasya

"Gibran buku gua siapkan" perintah Irsyad dari kamarnya. Dengan segera Gibran berlari menuju kamar Irsyad untuk menyiapkan buku pelajaran Irsyad

"Gibran baju gua mana" teriak Adara dari kamarnya. Gibran yang baru saja selesai menyiapkan buku Irsyad segera berlari menuju kamar Adara dan mengambil baju sekolah Adara dan ia letakkan di kasur

Gibran juga segera menyetrika baju Naura dan meletakkan nya di kasur

Gibran segera menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah nya Gibran menuju kamar nya dan bersiap siap untuk sekolah

Gibran hanya melewati keluarga Fatir yang tengah sarapan bersama rasa iri tentu Gibran kecil rasakan namun ia harus ikhlas dan pasrah dengan takdirnya yang tiba tiba berubah

Ia hendak menyalami Fatir namun ia urungkan niatnya karena selama seminggu ini Fatir enggan menerima tangannya

Gibran pergi berjalan kaki ke sekolah ia tak lagi diberi fasilitas oleh keluarga nya.

Sepulang sekolah Gibran melakukan kegiatannya menyapu, membersihkan rumah

Gibran juga selalu disiksa oleh Fatir dan juga saudaranya. Gibran menjadi tempat pelampiasan jika mereka terkena masalah

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang