bab 19. mode bayi

347 32 8
                                    






Ditengah rasa rindu yang sudah pecah, afan teringat jika hari semakin larut

"Astaghfirullah"

"Kenapa fan" tanya Gibran

"Ini udah larut banget, aku harus pulang" ucap afan

"Yaudah gua antar ya" tawar  Gibran

"Gak usah gib nanti kalo bang Noah atau papa ngeliat kamu pasti mereka bingung"

"Iya yang dibilang afan benar" ucap Naura

"Biar gua yang antar" ucap Al dan juga Rasya kompak

"Gak sya afan pulang bareng gua aja" ucap Al

"Enak aja afan pulang nya bareng gua" ucap Rasya tak mau kalah

"Al afan itu saudaranya Gibran otomatis dia saudara gua juga" ucap Rasya

"Hmm afan diantar bang Rasya aja ya bang" ucap Gibran

"Fan Lo diantar bang Rasya aja"

Afan mengangguk, Rasya pun mengantar kan afan menggunakan motornya

Ketika sampai. rumah afan terlihat sunyi dan sepi

"Kayanya mereka udah tidur deh bang" ucap afan

"Iya ya"

"Tapi Lo oke kan gua tinggal" ucap Rasya khawatir

"Oke kok bang, makasih ya"

"Yaudah masuk gih" ucap Rasya

Afan sedikit ragu "hmm.... Abang pulang aja dulu" ucap afan ia tau kalau ia akan dihukum malam ini, ia tak ingin Rasya melihat ia dihukum

"Lo yakin"

Afan mengangguk, mau tak mau Rasya menancapkan gas nya dan meninggalkan afan sendiri

Afan mendekat kearah pintu, tangan nya bergetar ia membuka ganggang pintu dan masuk

"Dari mana Lo" suara Noah membuat langkah afan terhenti

"Ke..kerja bang" ucap afan takut

"Lo gak macam macam kan" tanya Noah mengintimidasi

Afan menggeleng takut, ia takut jika Abang nya ini akan menghukumnya

"Mana uang" Noah meminta uang pada afan

Afan memberikan gaji perharinya dari Al, Noah mengambilnya secara kasar

"Good job" ucap Noah

Afan melangkah untuk segera menuju kamarnya

"Afan" panggil Noah

Afan kembali berhenti, "Lo ingat Lo adik gua Lo harus patuh dengan gua.. ngerti" ucap Noah penuh penekanan

Afan mengangguk takut, ia langsung bergerak cepat untuk memasuki kamarnya

"Lo adik gua, Lo harus patuh dan tunduk dengan gua"

............

"Aaaa kak Naura gua lupa ngasih gelangnya" rengek Gibran

"Mulai dah mode bayinya" ucap Adara menutup telinganya

"Besok aja ya kita kasih ke afan" ucap Naura

"Aaaa mauu nya sekarang.." rengek Gibran

"Gibran" panggil Rasya yang baru datang

"Kalau kata Naura besok ya besok, lagian kasian afan nya pasti dia lelah bekerja dan sekolah seharian" ucap Rasya menasehati

"Yaudah deh besok aja" Gibran pergi masuk kedalam kamarnya

"Dasar bocah" ucap Irsyad

"Diluar cool eh dirumah mode bayi" ledek Naura

"Tau" ucap Adara

"Nanti dia mode dewasa kalian kangen lagi mode bayinya"ledek Rasya

"Yee kalau mode bayi nurutnya Ama Rasya doang" ucap Naura kesal

"Dikira abangnya cuman Rasya kali ya" ucap Irsyad

"Udah kalau dia denger ngambek lagi.. yuk kekamar masing masing tidur besok kan sekolah" ucap Rasya yang disetujui oleh saudara saudaranya

..........

"Gimana pa" tanya Al

"Masih belum Al udah semua anak kembar di setiap kota laporan nya sama tidak ada yang cocok" ucap Miko mulai frustasi

"Pah.." panggil Al

"Sebenarnya aku curiga dengan dua orang anak kembar" ucap Al

Miko langsung memandangi Al dengan serius

"Siapa"

"Adik teman aku yang sering aku ceritakan pah"

"Aku gak tau setiap dekat dengan mereka aku sangat nyaman pah" ucap Al jujur

"Al kamu dekatin dan cari tau tentang anak anak itu" ucap Miko

"Iya pah pasti"







Bersambung

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang