bab 43 anak baru

274 36 10
                                    




Satu sekolah dihebohkan dengan kedatangan dua murid baru, kedua pemuda itu berjalan seperti idola yang dikerumuni oleh banyak nya penggemar

"Gila ganteng banget Cok"

"Fiks sekolah kita cogan nya nambah"

"Dih saingan baru gua"

"Belum juga gua bisa ngalahin Gibran, Rasya dan Irsyad datang aja nih saingan"

Keduanya memutuskan untuk tidak memperdulikan omongan omongan sekitar bagi mereka apapun yang keluar dari mulut orang orang yang tak mereka kenal itu hanyalah omongan sampah

_

_

_

"Baiklah anak anak sekarang kita kedatangan dua murid baru" ucap guru

Mereka berdua masuk. Membuat seluruh siswi dikelas menjerit kegirangan

"Bjirr sekelas Cok"

"Gak ekspek mereka bakal sekelas dengan gua"

"Ganteng banget"

"Eh sya, al" sapa Doni salah satu kawan sekelas Rasya dan al

"Saingan Lo berdua tuh" ucap Doni

"Ye mata Lo saingan siangan kali" ucap Al asal

"Lah siangan maksud Lo" tanya Doni tak mengerti

"Udah doni jangan dengerin anak aneh emang" ucap Rasya menyindir Al

"Enak aja" ucap Al tak terima

"Sudah sudah, baiklah silahkan perkenalkan diri" ucap guru tersebut

"Gua kanza Rendra Christales"

"Gua Kenzo Rendra Christales"

Mendengar marga belakang kedua pemuda tersebut membuat Rasya menatap mereka dengan tatapan bingung. Bahkan kanza dan Kenzo kini sedang menatap Rasya dengan tatapan tajam mereka

"Christales" gumam Rasya

"Gila Cok Christales mah keluarga sultan itu gak sih" ucap salah satu murid

Kenzo dan kanza duduk di kursi belakang tepatnya di tengah tengah Al dan juga Rasya

"Gila kita sekelas dengan sultan" ucap salah satu siswa

"Dih norak lu"

"Udah udah kita masuk ke pelajaran" ucap sang guru

Kringg

Jam istirahat sudah tiba semua murid berhamburan untuk menuju kantin dan juga toilet

Kini dikelas Rasya, kanza dan Kenzo hanya duduk terdiam di kursi masing masing menatap lurus kepapan tulis

"Jangan bilang kalian" ucap Rasya terpotong karena kanza

"Benar kita adalah keluarga yang sudah membeli Gibran"

"Heh Lo kira Gibran barang apa" ucap Rasya meremehkan

"Lah bukannya bokap Lo yang udah jual Gibran" ucap Kenzo dengan nada sinis namun tetap mereka tidak ada yang tatapan pandangan mereka fokus ke papan tulis

"Itu bukan urusan Lo"

"Sesuai perjanjian bukan" ucap kanza membuat Rasya bungkam

"Kenapa diam Lo ingat sesuatu" sindir Kenzo

"Ini semua salah Lo" ucap Rasya emosi pada seorang pria yang selama ini dipanggil ayah oleh Gibran

"Yang dikatakan Rasya benar semua ini terjadi karena kamu" ucap Fatir emosi

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang