bab 47. Gibran dan Christales

210 35 9
                                    





Mata yang tertutup tadi kini terbuka secara perlahan. Gibran melihat kamar yang tidak asing untuknya, seketika Gibran mendadak duduk ia melihat sekitarnya. Sebentar jangan bilang ia kembali kerumah itu, rumah yang menjadi tempat siksaannya. Gibran mengibas selimut yang menutupi dirinya ia turun dari kasur dan mendekat kearah pintu namun sayang pintunya terkunci

Tok tok tok

"Buka"

"Siapapun pliss buka"

Tok tok tok

"Buka" tak lama pintu terbuka Gibran berjalan mundur ketika melihat empat pria yang masuk kekamarnya tersebut

"Ka-ka lian" ucap Gibran gugup. Gibran berusaha mencari pemegang tangan nya bergetar, takut itu yang Gibran rasakan semua bayangan menghantui dirinya

"Pergi" ucap Gibran

"Menjauh" ucap Gibran, dia menutup telinganya keringat dingin membasahi tubuhnya seluruh keluarga mendekat membuat Gibran berjongkok kebawah sungguh ketakutan itu kini menyelimuti dirinya

"Papa mau bawa Gibran kemana" tanya Gibran

"Pa"

"Bisa jangan berisik gak" ucap Fatir ketus

Gibran terdiam ia takut jika sudah dibentak Fatir. "Pa kita ngapain kerumah ini" tanya Gibran namun Fatir menghiraukan nya dan keluar dari mobil Gibran juga ikut keluar dari mobil mereka berdua masuk kedalam Mension yang begitu megah tersebut

Gibran sedikit takut melihat sekelompok orang berbaris dengan wajah yang sangar Gibran hendak berlindung dibelakang Fatir namun Fatir menepisnya

"Akhirnya kalian tiba juga" ucap seseorang

"Ini anaknya. Anda boleh lakukan apapun saya tidak butuh dia" ucap Fatir

"Maksud papa apa" tanya Gibran

"Uang nya anda transfer saja saya pergi dulu"

Saat Fatir ingin beranjak pergi Gibran menahan tangan Fatir

"Jangan tinggalkan Gibran pa"

"Gibran takut"

"Gibran janji untuk tidak nakal lagi"

"Pa" tangan Gibran ditepis kasar membuat Gibran terjatuh Gibran bangkit dan ingin mengejar Fatir namun sayang banyak bodyguard yang menghalanginya

"Lepas Gibran mau papa"

"Gibran mau minta maaf karena Gibran salah"

"Lepaskan Gibran" ucap Gibran berusaha memberontak

Gibran merasakan sesuatu menusuk dileher nya Gibran kehilangan kesadarannya

-

-

-

Gibran terbangun diruangan yang begitu gelap hanya satu lampu yang berada diatasnya membuat Gibran tak bisa melihat jelas sesuatu yang tidak terkena cahaya lampu

Langkah kaki mendekat kearah Gibran, Gibran semakin ketakutan ia tak dapat pergi karena tangan nya dirantai begitu pula kaki nya

"Siapa kalian" tanya Gibran

Pria tua itu mendekat bersama ketiga putra nya, pria itu mendekat kearah Gibran dan menatapnya dengan sangat tajam

"Perkenalkan nama saya Fahri Zaidan Cristales. Dan mereka adalah putra saya, Levi, kanza dan Kenzo" ucapnya

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang