bab 11. stalking sosmed

276 33 11
                                    


"Hahahaha puas banget gua ngeliat wajah mereka yang lagi sakit perut"tawa Irsyad

"Mana iya lagi, pada rebutan ke toilet"ucap Gibran yang juga tak tahan dengan tawa

"Pembalasan kita beres" ucap Rasya

"Ada apa nih seneng banget" ucap Naura yang baru datang

"Eh nau dar Lo pada lihat deh" Irsyad menunjukkan video yang ia rekam tadi pada Naura dan Adara

"Hahahaha" pecah tawa mereka

"Rasain tuh makanya jangan hobi bully orang" ucap Adara

"Tau kan kena karma, hahahaha"tawa Naura

"Udah ah sakit perut gua karena ketawa" ucap Irsyad

"Jadi Lo mau ngapain lagi gib" tanya Rasya

"Gua mau satu persatu dari kita kenalan dengan afan dan diakhiri dengan gua" ucap Gibran

"Lalu" tanya Naura

"Saat dia kenal gua disana lah letak puncak pembalasan kita pada orang orang yang udah bikin hidupnya menderita" ucap Gibran penuh kekesalan mengingat saudara kembarnya hidup menderita

"Gua akan ikut dengan semua keputusan Lo gib" ucap Naura

"Iyap gua juga" ucap Irsyad

"Syad Lo yang pertama kenalan dengan afan ya" tawar Gibran

"Lo serius" tanya Irsyad kegirangan

"Whait bukan gua" tanya Rasya menunjuk dirinya

"Lah kok Lo sih harusnya gua" ucap Naura tak mau kalah

"Ye harusnya gua lah" ucap Adara

"Gak pokoknya Irsyad" ucap Gibran, lalu pergi menuju kamarnya

"Yes guaa" ucap Irsyad senang, namun Irsyad mendapatkan tatapan sinis dari saudara saudara nya

"Seneng Lo dapat giliran pertama" ucap Naura penuh penekanan

"Ehh.. i..iya lah seneng" jawab Irsyad gelagapan

"Lo gak ada niatan ganti posisi" tawar Rasya penuh penekanan

"Ya kagak lah" jawab Irsyad masih tersirat ketakutan

"Lo gak akan lepas syad" ucap Adara dengan nada mengancam

"Duh gua banyak tugas... Gua cabut ya assalamualaikum" irsyad lari menuju kamarnya dan mengunci kamarnya

"Ngeri cuy jiwa protektif mereka kumat semua" ucap Irsyad dikamarnya ngos ngosan

.............

Gibran memantau sosmed milik saudara kembarnya, tak terlalu banyak foto yang afan tunjukkan di sosmed nya

"Dia introvert atau apa... Nih sosmed sepi bener kaya hati gua" ucap Gibran

Ia melihat followers afan, terdapat akun Noah, dan Maxim

"Gila nih followers dan yang dia ikuti cuman dua orang, sosmed apa grup keluarga ini" ucap Gibran lagi

Gibran kepo dengan sosmed milik Noah ia menstalking akun Noah

"Siapa Noah, apa dia Abang afan" ucap Gibran

Ia men scroll hingga bawah tapi tak satupun ia lihat foto afan

"Tapi diakun nya tidak ada foto afan" ucapnya

"Kalau misalnya dia abangnya afan berarti dia Abang gua dong" ucap Gibran

"Tapi kok gua ataupun afan kagak mirip ya dengan dia" ucapnya

Gibran yang tengah asik terbawa pikiran nya ia tak sengaja keluar dari akun Noah dan menekan akun milik Al

"Eh malah ke akun bang Al" ucapnya hendak keluar dari aplikasi namun ia terfokus pada foto keluarga

"Oo ini keluarga bang Al ya" ucapnya

"Mama bang Al cantik ya" ucapnya tersenyum

"Papa bang Al juga berwibawa banget sama kaya papa Fatir" ucapnya tersenyum

"Beruntung banget bang Al....eh tapi gua juga gak kalah beruntung gua juga punya keluarga yang sayang gua walau bukan keluarga kandung" pikirnya sendiri

Gibran kembali teringat afan. "Fan gua harap Lo juga beruntung ya dalam kehidupan keluarga, cukup pertemanan Lo aja yang tidak beruntung" ucap Gibran khawatir karena yang ia tau tentang afan hanya lah ketidakberuntungan afan dalam mempunyai teman

Namun tentang kehidupan keluarga Gibran masih tidak tau afan sama beruntung nya dengan dia atau tidak

"Gua harap Lo sama beruntung nya dengan gua ya fan" ucap Gibran sendiri

.......

Afan yang baru saja siap membersihkan dapur memutuskan untuk kekamarnya istirahat

Sebelum tiba di kamar afan berhenti karena didepan nya sudah ada Noah

"Bang Noah" panggil afan

"Afan besok pagi Lo berangkat dengan gua" ucap Noah dengan nada perintah

"Maaf bang gak usah afan jalan aja ya" tolak afan dengan nada sopan

Noah yang tak terima ditolak pun memajukan langkahnya kearah afan, dan mencekram tangan afan dengan sangat kuat

"Aahkk bang sakit bang" ucap afan kesakitan

"Gua gak suka penolakan afan" ucap Noah semakin mencekram tangan afan

"Lo berangkat dengan gua, dan itu harus.." ucap Noah lalu melepas genggaman kuatnya itu pada afan

Afan ketakutan mau tak mau ia harus menuruti kemauan Noah

Noah masuk kekamarnya dan melihat foto afan yang ia ambil sendiri

"Gua udah anggap Lo adik gua, jadi Lo hanya milik gua dan Lo harus patuh dengan gua" ucapnya pada foto afan

"Lo gak akan bisa lepas dari Abang Lo ini afan!! "



Bersambung

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang