bab 2. mimpi

433 35 17
                                    






Disekolah yang berbeda yaitu SMA abdi bangsa, sekolah yang tak kalah populer dari SMA  Nusa bangsa

Yaitu tempat dimana afan sekolah, afan berhasil masuk kesekolah itu karena jalur beasiswa, ia tergolong siswa yang berprestasi

Afan meletakkan tas milik Noah dikelas noah yaitu 12 IPA 4

Setelah nya afan segera pergi menuju kelasnya namun dipertengahan afan dihadang oleh beberapa teman sekolahnya

"Heh anak buangan udah datang" ucap Kevin

Afan menunduk "cup cup cup cup kenapa nunduk takut" ucap Jenni memegang dagu afan sehingga kini afan menatap mata jenny

"Lo gak lupa kan harus ngapain" ucap rehan. Afan mengangguk kecil

"Good, cepat gak pake lama" perintah Clarissa

Dengan cepat afan berlari menuju kantin, namun karena kantin ramai ia sulit untuk menembus warung yang ia tuju

"Permisi" ucapnya dengan sopan akhirnya setelah berusaha ia berhasil sampai di warung yang ia tuju

"Buk kaya biasa ya" ucap afan pada ibuk kantin

Afan membawa semua makanan pesanan Kevin dan teman temannya itu

"Kevin ini" ucap Gibran menyerah makanan kepada Kevin

"Good boy" ucap Kevin

Setelah memberikan makanan afan ingin pergi dari sana namun dihadang kembali oleh Clarissa

"Eitsss mau kemana" ucap Clarissa

"Ke..kelas" ucap afan gugup

"Siapa nyuruh Lo pergi hah" ucap jenny mendorong afan hingga terjatuh

"Hahahahh" tawa remeh yang afan terima

Kevin mendekat kearah afan "sebenarnya gua udah gak haus, tapi sayang jika ini minuman gak gua minum" Kevin menuangkan air itu ke diri afan yang terduduk

"Nice sekarang kan bermanfaat" tangan afan terkepal, ia kesal kepada dirinya yang tidak berani melawan

"Bentar gua juga mau" ucap jenny yang ikut menuangkan air minum nya kepada afan

Diikuti oleh rehan dan juga Clarissa "hahahaha ya basah" ledek jenny

"Hmm kayanya pagi ini gua udah puas deh" ucap Kevin

"Yaudah cuss" ajak jenny disusul oleh semua teman temannya

Afan berdiri perlahan dirinya basah ia memutuskan mengeringkan dirinya di toilet sekolah terlebih dahulu sebelum ke kelas

...........

"Hahhh ngantuk bet gua" ucap Gibran gabut di kelas, kondisinya memang sedang istirahat

"Ganggu bang Rasya aja kali ya"

"Eh gak deh bang Rasya galak, hah ganggu bang Irsyad aja lah" ucap Gibran berdiri dan memutuskan untuk kelas Irsyad

Ia mengintip dan melihat Irsyad seorang diri tengah membaca buku
"Bang Irsyad terlalu rajin" ucapnya kecil karena ia sedang mengintip

Gibran mendekat kearah Irsyad lalu menutup mata Irsyad

"Eh siapa nih" tanya Irsyad

"Woi lepasinnn" ucap Irsyad yang berusaha melepas tangan Gibran dari matanya

"Aahk lepas" ucap Irsyad yang berhasil melepas tangan Gibran

"Is Gibran Lo ni ya ganggu aja" ucap irsyad kesal

"Hehehe maap lagian bang Irsyad fokus banget" ucapnya yang duduk disamping Irsyad

"Ngapain Lo" tanya Irsyad

"Ngeliat lah apa lagi"

"Gak gak Lo kesini mau ganggu gua kan iya kan" tebak Irsyad yang tak pernah meleset

"Is Abang mah"

Irsyad yang melihat adiknya cemberut ini langsung membujuk adiknya  "iya maap ya Abang udah bikin kamu kesal" ucap irsyad

Gibran tersenyum lalu mengangguk senang

"Bang" panggil Gibran lagi

"Hmm"

"Tau gak kemarin malam gua mimpi tau" ucap Gibran

"Mimpi apa" tanya Irsyad

"Ciee kepo kan" ledek Gibran

"Gua serius Gibran Lo mimpi apa"

"Jadi gua mimpi.."

"Woii ngapain nih" ucap Naura dan Adara yang datang tiba tiba

"Astaghfirullah....iiih kaget gua" marah irsyad

"Yee ditanyain lagi apa juga" ucap Adara

"Lo ngapain disini" tanya Naura melihat Gibran

"Lah kakak sendiri ngapain disini" tanya balik Gibran

"Ya gua nemenin Adara lah"

"Lah Gibran nemanin bang Irsyad" ucap Gibran

"Gua cariin pada ngumpul rupanya" ucap Rasya yang juga tiba tiba datang di kelas Irsyad dan Adara

"Lah Lo ngapain" tanya Naura

"Ya cari elo lah nau"

"Aaaa cieee dicariin Rasya" goda Gibran

"Eh diem lo ya cil" ucap Naura

Gibran diam dengan senyum senyum

"Aaaah udah udah gib lanjutin apa yang Lo mimpiin kemarin" tanya Irsyad

"Hah mimpi maksudnya" tanya Naura

"Iya jadi tadi malam gua itu mimpi kalau gua ada dua terus gua yang satu lagi itu menangis sedangkan yang satunya tertawa gua gak ngerti sumpah" ucap Gibran

"Aah paling bunga tidur" ucap Adara

"Mimpi emang bunga tidur dodol" Naura menjitak kepala Adara

"Aahk sakit nau"

"Tapi menurut gua itu mimpi ada maksudnya deh" ucap Rasya

"Bener gua rasa juga gitu" tebak Irsyad

"Tapi apa ya bang maksudnya"

"Nanti kita cari tau ya, sekarang mending balik kelas masing masing keburu bel nanti"

"Oke siap bos" ucap keempat saudara Rasya serentak






Bersambung

Twins (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang