Ep 22

342 70 15
                                    


Seorang gadis terlihat tengah duduk di atas bangsal di salah satu rumah sakit ternama di Singapore. Tidak ada lagi alat bantu penunjang kehidupan yang beberapa bulan terakhir ini selalu melekat di tubuhnya. Gadis itu sudah sadarkan diri, Ia sudah bangun dari tidur panjangnya sejak satu minggu lalu. Berbagai pemeriksaan telah dilakukan oleh tim medis untuk memastikan kondisinya, dan hasilnya sangat baik. Hanya saja, si gadis masih sering merasakan nyeri pada bagian kepalanya.

Suara pintu yang dibuka membuyarkan lamunan panjang si gadis. Seorang pria blasteran Korea menyapanya dengan senyum hangat, namun si gadis hanya diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Ada kabar baik buat kamu," pria itu berdiri tepat di depan si gadis dan tersenyum tulus ke arahnya. "Dokter bilang kamu sudah diperbolehkan pulang ke Indonesia. Tapi, di sana kamu tetap harus menjalani perawatan."

Tak ada jawaban atau perubahan ekspresi yang ditunjukkan oleh si gadis. Ia masih diam dengan wajah sendunya.

"Tara," si pria menyentuh pundak si gadis dan membuat si gadis menoleh ke arahnya. "Ini adalah identitas baru kamu." Si pria meletakkan kartu tanda pengenal serta paspor di atas telapak tangan si gadis. "Mulai sekarang, kamu harus membiasakan diri dengan nama barumu itu," Si gadis masih terdiam, wajahnya menjadi kian dingin dengan tangan yang mengepal sempurna.

"Jangan khawatirkan apapun, karena aku sudah mengatur semuanya." ujar si pria sambil menepuk pelan bahu si gadis. Setelahnya, si pria terlihat hendak meninggalkan tempat tersebut, namun si gadis menahan langkahnya dengan sebuah pertanyaan.

"Bagaimana dengan adikku? Apa sudah ada perkembangan mengenai di mana keberadaannya?"

"Maafkan aku, Shani. Anak buahku masih terus berusaha mencari di mana keberadaan adikmu sekarang. Tapi, mereka belum mendapatkan titik terang." jawaban itu membuat gadis yang bernama Shani kian menunduk dalam, perasaan takut, sedih serta khawatir kian menyiksa batinnya. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas kemalangan yang dialami oleh adiknya. Ia ceroboh karena tidak dapat melindungi adiknya sendiri. Ia tidak sanggup membayangkan seperti apa hari-hari buruk yang harus dilalui adiknya seorang diri.

Tanpa terasa air mata Shani menetes begitu saja, dengan cepat gadis itu menyekanya.

"Shani," si pria yang tak lain adalah Sehun pun berjongkok dihadapannya, ia genggam tangan gadis yang terlihat rapuh itu penuh kelembutan, "keluargaku dan keluarga barumu akan terus membantumu hingga kamu mendapatkan keadilan. Kami juga gak berhenti mencari keberadaan Gita. Dari penelusuran yang berhasil kami dapat, kami sangat yakin jika Gita masih hidup. Terbukti, karena Veranda juga masih mencari keberadaan Gita hingga detik ini. Hal itu menandakan jika Gita masih hidup sampai sekarang."

Meski yang diucapkan Sehun adalah sebuah kalimat penenang, namun, justru hal itu membuat perasaan Shani kian tak tenang. Shani sangat bersyukur jika memang Gita masih hidup hingga saat ini, namun, di manakah adiknya itu sekarang? Apakah dia hidup dengan baik? Apakah makannya teratur? Apakah adik manjanya itu baik-baik saja tanpa papa dan dirinya di sisinya? Berbagai pertanyaan yang melintas di benaknya kian membuat hatinya gelisah. Karena hal itu lah akhirnya Shani mendesak Sehun untuk kembali ke Indonesia hari ini juga. Ia harus segera menemukan keberadaan adiknya.

.

.

.

"Mama!" Chika melemparkan tasnya asal dan menjatuhkan pantatnya di atas sofa empuk yang terdapat di ruang kerja Mamanya. Sementara Veranda terlihat tengah serius membaca kontrak kerjasama yang diajukan oleh perusahaan Jaey's Group yaitu perusahaan asal Korea yang sudah memiliki banyak cabang di Indonesia. Di tengah-tengah keseriusannya membaca, Veranda menyempatkan diri melirik pada si putri kesayangan sebelum netranya kembali fokus pada berkas ditangan. "Ada apa, sayang? Tumben kamu ke kantor Mama,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deep Breath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang