Hari berhari telah berlalu.
Dikarenakan Tsunade yang masih terbaring koma entah sampai kapan, kini kabar mengenai Hokage baru mulai tersebar.
"Ck! Mengapa harus Danzo itu?!" Geram Mirei seorang diri yang kini sedang berjalan entah kemana setelah pertemuan dengan para Jounin mengenai Hokage baru.
Para Jounin pun belum bisa menerima jika Danzo adalah Hokage baru, namun mereka tidak bisa berbuat apapun karena pemilihan Danzo dipilih langsung oleh Daimyo.
Mirei kembali berdecak kesal "Aku tidak suka sekali dengan Danzo itu! Lagipula kemana dia saat Konoha diserang?! Bersembunyi di bawah tanah? Konyol sekali."
Hingga tiba-tiba terdengarlah suara seseorang "Mokuton : Enchuuka no Jutsu!" Lalu terlihat beberapa bangunan rumah yang berjajar.
Diikuti seruan senang dari beberapa shinobi "Woah! Kalau begini, pembangunan desa akan sangat cepat!"
"Mudah saja kau berbicara." Ucap Yamato dengan wajah lelahnya.
Mirei tersenyum kecil melihat itu. Namun kemudian kembali menghela nafas dan melanjutkan langkah nya.
"Mirei?"
Mirei yang merasakan namanya dipanggil itupun menoleh, dan mendapati Naruto yang berjalan kearahnya.
"Naruto? Sedang apa?" Tanya Mirei.
"Oh? Aku sedang berkeliling saja lalu melihat mu yang sendiri dan terus menghela nafas. Jadi aku menghampiri mu." Jawab Naruto.
Mirei mengangguk mengerti. Dan hening di antara mereka.
Mirei terdiam larut dalam lamunannya kembali sementara Naruto terus memperhatikan Mirei.
"Mirei." Panggil Naruto.
Mirei menoleh "Ya?"
"Mengapa Mirei sangat mungil bahkan tinggi mu hanya sebatas bahuku saja namun mengapa itu besar..." Ucap Naruto tanpa berpikir seraya menatap dada Mirei.
Mirei merona hebat dan menutupi aset nya "Apa yang kau lihat Naruto?! Kau mau ku lempar hah?!"
Naruto gelagapan dan berseru panik "Eh?! Bukan begitu ttebayo! Maksudku! Maksudku! Gaahh!!"
Mirei memalingkan wajahnya dan bersedekap kesal "Hmph!"
"A-aa! Jangan marah ttebayo! Mi~rei~ chan~"
Mirei melirik Naruto yang kini mengusap-usapkan telapak tangannya dengan wajah memelas itu. Lalu matanya bergulir menatap jaket Naruto 'Oranye, huh?' batin Mirei dan seketika pandangan nya melembut. Teringat akan ucapan Katsuyu yang mengatakan saat itu Naruto berhasil menekan chakra Kyuubi.
"Jadi.. Kau sudah bertemu dengan nya ya?" Tanya Mirei dengan senyuman kecil.
Membuat Naruto terdiam dengan wajah bingung nya "Are? Bertemu siapa ttebayo?"
"Ayahmu."
Seketika mata Naruto terbelalak namun kemudian tersenyum lebar dan berkacak pinggang dengan bangganya "Aa! Tou-san! Tentu saja! Tou-san keren sekali ttebayo! Aku adalah anak dari-- tunggu dulu! Bagaimana Mirei bisa tau--"
Ucapan Naruto terhenti ketika Mirei menepuk-nepuk lembut puncak kepala Naruto dan tersenyum manis hingga menyipitkan matanya "Kau sudah besar, Naruto." Ucap Mirei dengan lembut.
Naruto kembali terbelalak, melihat Mirei dengan senyuman manis itu yang membuatnya terlihat bersinar dan hangat. Lalu sesaat kemudian tersadar dan menoleh pada Mirei yang ternyata sudah berjalan didepannya dengan bersenandung kecil.
Pipi Naruto bersemu namun kemudian senyuman lebar khas nya kembali terlihat dan mengejar Mirei "Beritahu aku bagaimana Mirei bisa mengetahui nya ttebayo!"
![](https://img.wattpad.com/cover/364712777-288-k74186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Shipudden: Reise
ФэнтезиInilah lanjutan kisah perjalanan hidupku. . . . SILAHKAN BACA SERIES REISE SEBELUMNYA JIKA TIDAK INGIN BINGUNG~