15. Takdir

88 15 2
                                    

Tim Kakashi saat ini sedang berdiri dengan posisi siap, seakan sedang berada di ruang interogasi dimana yang akan menginterogasi adalah Tsunade. Tatapan intimidasi Tsunade membuat yang ditatap meneguk ludah. Menunggu sepatah kata keluar dari mulut sang Hokage. Namun di ujung kanan, terlihat Mirei yang berdiri dengan kepala terkantuk-kantuk.

"Yah.. Jadi singkat cerita, kalian gagal. Lalu..?" Ucap Tsunade membuat Naruto dengan lantang menjawab.

"Kami tak akan menyerah!!" Jawabnya membuat yang lain tersenyum.

Namun membuat Mirei tersentak kaget "Aku tidak tidur!"

Lalu suasana hening. Semua, kecuali Tsunade menoleh, melongo menatap Mirei. Sementara yang ditatap hanya menyengir tanpa dosa. Perempatan siku-siku terlihat di dahi Tsunade, sebelum Tsunade menghela nafas dan berucap.

"Baiklah. Aku akan memberi kalian misi selanjutnya! Siaga lah di rumah sampai aku memanggil kalian kembali." Ucap Tsunade dan mereka pun bubar kecuali Yamato dan Mirei.

"Jadi, apa aktivitas Sai?" Tanya Tsunade.

"Ha'i. Kekhawatiran anda benar Tsunade-sama. Danzo memberinya misi khusus." Jawab Yamato.

"Misi khusus?" Tanya Tsunade.

"Sai ditugaskan pekerjaan penyamaran, tujuan Sai bergabung dengan Tim Kakashi adalah untuk membunuh Sasuke, yang jadi calon tubuh potensial baru untuk Orochimaru, orang yang paling mengkhawatirkan bagi Konoha." Jawab Yamato.

Tsunade mendengus "Khe. Aku tau dia pria licik. Seperti yang diduga dari ketua faksi militer garis keras. Namun, kami sama-sama punya keinginan melindungi Konoha ya."

"Tsunade, coba kau lihat ini dulu." Mirei memberikan sebuah amplop kertas berwarna coklat.

Yamato mengangkat alisnya terkejut melihat Mirei yang tiba-tiba menyerahkan amplop coklat yang Yamato sendiri tidak tau Mirei dapat darimana beserta alasan dibalik amplop itu. Sementara Tsunade mengambil amplop itu dan bertanya "Apa ini?"

"Danzo memberikan itu kepada Sai sebagai hadiah untuk Orochimaru. Agar kontak dengan Orochimaru bisa berjalan lancar." Jawab Mirei.

Tsunade membuka amplop itu dan terkejut "Ini?! Daftar Anbu Hokage." Lalu Tsunade membanting amplop itu dengan wajah yang sangat kesal.

"Tsunade-sama..." panggil Shizune.

"Shizune! Perketat keamanan di gudang berkas rahasia! Dan ganti kode penguraian berkasnya! Cepat!" Seru Tsunade.

"H-Ha'i." Jawab Shizune.

"Sekarang!" Seru Tsunade dengan wajah mengerikan. Seketika Shizune pun lari terbirit-birit.

Yamato dan Mirei yang melihat itu tertawa kecil.

"Sial! Pria tua licik itu! Dia selalu licik. Saat keadaan diluar desa digemparkan Orochimaru dan Akatsuki, kini aku juga harus khawatirkan masalah dalam desa. Sekarang aku harus pertimbangkan usulan Sai sebelumnya dengan lebih hati-hati." Tsunade menggigit kukunya kesal, perempatan siku-siku terlihat di dahinya.

Mirei bersedekap "Dari dulu aku juga tidak menyukai tua bangka itu." Ucap Mirei dengan santainya, membuat Yamato meliriknya karena kaget.

Namun rasa penasaran Yamato tidak bisa dibendung nya "Bagaimana kau mendapatkan itu? Aku bahkan tidak menyadari nya.."

Mirei menatap Yamato  "Hm? Aku mendapatkan nya tepat saat kita menemukan Sai di sebuah ruangan markas Orochimaru. Dia teralihkan oleh pertanyaan interogasi kalian. Jadi aku memanipulasi kristal es ku. Saat aku berbaring, aku memasukkan amplop itu tanpa kalian sadari." Jawab Mirei dengan santainya.

Naruto Shipudden: ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang