29. Perang Dimulai!

107 15 6
                                    

"Ryuji."

Ryuji yang sedang berjalan itupun seketika berhenti melangkah karena tertegun dengan mata terbelalak "Mirei?"

Terdengar kekehan kecil Mirei dalam pikirannya "Hehe gomen ne. Aku menyuruhmu untuk tidak menghilang atau pergi namun malah aku yang melakukannya. Aku bertemu Gin. Tapi dia terpisah dengan ku, gomen ne.."

"Tidak perlu meminta maaf, tuan putri. Dan tidak perlu khawatir karena aku telah membawa Gin kembali. Aku dan Gin sudah menyelesaikan semuanya diantara kami. Selanjutnya aku akan membawamu pulang. Apa kau baik-baik saja? Dimana kau sekarang?"

Terjadi keheningan sejenak sebelum suara Mirei kembali terdengar dalam pikirannya "Aku baik-baik saja. Aku bersama Sasuke. Maaf Ryuji, aku tidak bisa kembali sekarang. Tapi, aku ingin meminta bantuan mu.. Apa boleh?"

Ryuji terkekeh "Tentu saja. Apapun untukmu, Mirei. Katakanlah."

"Lima Negara Besar kini beraliansi karena perang. Meskipun aku sangat membenci peperangan, namun kini setidaknya mereka semua memiliki satu tujuan yang sama. Aku ingin meminta bantuan mu untuk.. Bisakah memberikan informasi padaku mengenai jumlah pasukan aliansi shinobi? Sebagai gantinya, aku memiliki intel."

"Sudah kuduga. Kau pasti akan melakukan sesuatu meskipun harus mengikuti Madara itu. Baiklah, aku akan memberikan mu informasi nanti. Dan ada kabar baik lain, kudengar dari desas-desus para warga, sepertinya Tsunade-sama telah bangun dari koma."

Terjadi keheningan lagi namun Ryuji bisa membayangkan Mirei yang tersenyum haru "Syukurlah Tsuna.. Kalau begitu, aku akan mengatakan nya lebih dulu tentang Intel ini. Ada pasukan seratus ribu Zetsu putih dibawah tempat persembunyian. Kabuto seperti nya bersekutu dengan Madara. Tolong beritahukan kepada Tsuna. Dan permintaan maaf ku karena aku tidak bisa kembali. Aku juga akan mempersiapkan sesuatu yang lain."

"Baiklah. Aku akan beritahukan ini langsung. Kau berhati-hati lah disana, apalagi dengan Sasuke itu, mengerti?"

"U-um.. Y-Ya baiklah.. K-Kalau begitu, sampai jumpa!"

Dan sambungan pikiran mereka pun terputus. Tetapi Ryuji bertanya-tanya saat mendengar ucapan Mirei yang terbata-bata seperti seorang gadis yang sedang malu. Namun sesaat kemudian Ryuji teringat dengan hal yang sangat penting yang harus diberitahukan kepada Tsunade, lalu Ryuji segera berlari menuju tempat dirawat nya Tsunade. Mau tak mau kini Ryuji harus berfokus pada perang yang akan terjadi.

...

"Dia memiliki intel tentang musuh. Ada seratus ribu pasukan Zetsu putih yang terbentuk. Serta ada hal lain yang akan dipersiapkan oleh Mirei. Meskipun Mirei kini dilabeli sebagai buronan, mohon anda pertimbangkan kembali! Dia adalah Mirei! Aku sangat yakin dan percaya padanya! Mirei tidak akan pernah berkhianat dari desa!" Ucap Ryuji dengan tegas.

Kakashi dan Shizune yang mendengar itu terkejut.

"Jadi, ini kah alasannya mengikuti Madara?" Gumam Kakashi lalu tersenyum dari balik maskernya 'Mirei..'

Tsunade menghela nafas seraya memejamkan matanya "Begitu.. Mirei.. Dia itu benar-benar membuat ku khawatir saat aku mendengar kabar mengenai nya yang mengikuti Madara dan menjadi buronan."

Shizune menatap Tsunade "Tsunade-sama.."

Lalu Tsunade membuka kembali matanya dengan sorot serius dan berucap tegas "Aku akan mengadakan rapat segera setelah makan! Kita harus bersiap untuk perang!"

...

Setelah rapat selesai, para shinobi Konoha sibuk mempersiapkan segala hal untuk perang. Membuat obat-obatan, membuat pil makanan serta berlatih untuk mempersiapkan diri.

Naruto Shipudden: ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang