21. Keajaiban

102 13 7
                                    

Sinar matahari masuk melalui jendela kamar Mirei, menyinari ruangan itu dengan hangat. Mirei menggeram kecil masih enggan membuka matanya. Tetapi mau tak mau Mirei harus terbangun untuk menjalani aktivitas.

Namun Mirei merasakan tangan nya hangat. Mirei menoleh, menatap tangan nya dan melihat seorang pria tertidur duduk dilantai seraya menggenggam tangan nya.

'Seorang pria tertidur duduk dilantai dan menggenggam tangan nya..'

'Seorang pria..'

'Tidur..'

"HUAAAAA!!!"

Teriakan membahana itu membuat burung-burung berterbangan. Juga orang itu yang terbangun terkejut. Dan begitulah Mirei mengawali harinya.

...

"Adu-du-duh! Hei! Tidak bisakah kau lembut sedikit?! Astaga!"

Mirei tidak menggubris orang itu dan terus menjewer telinga nya hingga sampai di ruangan Hokage.

BRAK!

"Tsuna! Ada penyusup di rumah ku!!" Seru Mirei seraya menjewer telinga orang itu hingga masuk kedalam ruangan.

"Apa?! Aku bukan penyusup! Kau yang-- aduh!!" Orang itu mengaduh saat Mirei menjewer nya keras.

Sementara Tsunade mendengus geli melihat dua orang dihadapan nya. Lalu tersenyum dan bersandar pada kursinya.

"Mirei. Dia bukan penyusup. Coba kau lihat baik-baik." Ucap Tsunade seraya bersedekap.

Mirei mengerutkan keningnya dan melepaskan jeweran nya. Lalu menoleh dan mendongak menatap orang itu dengan menyipitkan matanya.

Seorang pria dengan surai coklat, kulit bersih, alis rapih, manik hazel, tubuh tinggi dan tampan.

"Apa maksud mu? Aku tidak mengenal--" Seketika ucapan Mirei terhenti dan mata Mirei terbelalak.

"KAU--?!!" Seru Mirei seraya menunjuk orang itu. Sementara orang itu hanya tersenyum penuh kerinduan dengan sorot matanya yang lembut hanya ketika menatap Mirei.

Wajah Mirei melongo dengan tidak elitnya. Menoleh ke arah Tsunade seolah ingin memastikan. Dan Tsunade mengangguk. Membuat Mirei kembali mendongak menatap orang itu.

Seketika mata Mirei berkaca-kaca. Dan perlahan air matanya mengalir. Sebelum tumpah menjadi deras. Menangis seperti anak kecil yang ditinggal pergi.

Orang itu terkekeh dan merengkuh Mirei "Tadaima, Mirei."

Sementara Tsunade menggeleng pelan dan mendengus "Masih pagi tapi sudah disuguhi dengan adegan drama. Membuat mataku sakit."

...

"JADI SEMUA SUDAH TAU?!" Suara membahana Mirei membuat semua yang berada disana menggelengkan kepala dan menutup telinga.

"Jangan berteriak atau kau akan ku tendang!!" Seru Tsunade lalu menghela nafas menenangkan diri "Kau tidak mengetahui nya karena kau saat itu baru saja pulang dari misi lalu kembali pergi dan menghilang! Ingat!"

Mirei memberengut sebal dan bersedekap. Melirik ke sebelah nya lalu membuang muka "Hmph!"

Sakura tertawa kecil, Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Fukasaku juga Kakashi menggelengkan kepalanya sementara Shikamaru menghela nafas "Mendokusai." Shiho, wanita dari divisi pemecah kode hanya menatap dengan bingung.

"Jadi, bagaimana bisa?" Tanya Mirei yang masih merajuk.

Tsunade menghela nafas dan menceritakan semua nya.

Naruto Shipudden: ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang