19. Sesuatu Tak Terduga

100 13 0
                                    

Mirei terbangun, menatap langit-langit ruangan dan terduduk "Ini.. Persembunyian Orochimaru?!"

Lalu menoleh menatap pintu dan berdiri. Kemudian berjalan menuju pintu dan membukanya "Hm? Tidak dikunci..?" Gumamnya seraya keluar dari ruangan dengan membuat tubuhnya menjadi transparan.

Pikirannya bertanya-tanya 'Bagaimana bisa..? Seingat ku.. Aku berjalan setelah bertarung, masuk kesebuah goa kecil dibalik air terjun dan..' Mirei terkesiap dan memegang lehernya 'Kalung ku?!'

Lalu Mirei teringat dengan kalungnya yang retak dan hancur setelah itu terjadi. Mirei menghela nafas dan berjalan menyusuri lorong "Bagaimana pun, aku memang harus bisa mengendalikan nya tanpa bantuan kalung.." gumam Mirei.

Saat berbelok di tikungan, tidak sengaja matanya melihat sebuah pintu. Mirei berjalan dengan tenang menuju pintu itu dan membukanya karena Mirei tidak merasakan chakra siapapun.

Matanya terbelalak melihat tabung-tabung dengan berbagai macam isi. Ada dari hewan, hingga organ-organ tubuh manusia. Mirei melangkah masuk dan berdecak "Orochimaru itu benar-benar gila." Lalu pandangan nya tak sengaja melihat sesuatu di atas meja.

Segera Mirei berjalan menuju meja itu dan mengambilnya. Sebuah benda berbentuk bulat dengan tulisan 'langit' pada bagian atas nya. Mirei tersenyum miring, menyimpan nya dalam tas kecil lalu berbalik dan berjalan pergi dari ruangan itu.

Mirei kembali berjalan di lorong. Sepanjang perjalanan, Mirei sama sekali tidak merasakan chakra Gin ataupun Sasuke 'Apakah Gin dan Sasuke tidak disini..? Lalu siapa yang...' batin nya bertanya-tanya dan sesaat kemudian terlihatlah pintu terbuka dengan ular putih raksasa berkepala Orochimaru didalam ruangan itu.

'Oh? Jadi ini wujud asli Orochimaru. Ular putih raksasa yang terbentuk dari ribuan ular-ular putih kecil. Sudah mati.' batin Mirei seraya masuk kedalam dan menatap sekeliling.

Lalu berjongkok didekat jasad ular Orochimaru "Tubuhnya terbelah beberapa bagian, karena katana..?" Gumam Mirei seraya mengamati bagian yang terpotong "Hm? Bukankah itu cairan pelumpuh..?" Mirei berpikir sejenak "Aa, jadi begitu. Ketika tubuhnya terpotong, cairan itu keluar menjadi asap untuk melumpuhkan ya.."

Mirei baru saja akan memeriksa lebih lanjut ketika merasakan chakra seseorang di kejauhan. Dengan cepat Mirei menghilang lalu berada di luar tempat persembunyian itu.

"Jadi, sudah dimulai ya.. Itachi.." Gumam Mirei lalu kembali menghilang.

...

Sementara itu, kabar mengenai Orochimaru yang dibunuh oleh Uchiha Sasuke kini sudah tersebar luas. Dan para Konoha 12 yang adalah Naruto, Hinata, Sakura, Kiba, dan Shino beserta Sai, Kakashi dan Yamato mengejar Sasuke yang memburu Itachi. Juga dengan satu orang lain yang juga ikut.

...

Di dalam sebuah ruangan, terlihat siluet seseorang terduduk berlutut. Satu tangan nya mengusap batu dihadapan nya. Dengan seseorang berdiri dibelakangnya.

"Kau yakin?"

"Ya."

Terdengar suara helaan nafas "Kurasa, kata maaf saja sangat tidak cukup untukmu. Aku hanya ingin mengatakan ini." Sosok itu berdiri, membalikkan tubuhnya.

"Seberat apapun masalah itu, jangan kau pendam sendiri. Ada aku disini. Kau bisa berbagi beban mu dengan ku."

Membuat lawan bicaranya terdiam dan membelalak terkejut. Kemudian memejamkan mata menyadari kesalahannya. Senyuman terlihat di wajahnya ketika mata itu terbuka kembali.

"Terimakasih. Aku percaya padamu. Tolong lindungi lah."

Kata-kata itu membuat satu lain nya tersenyum "Terimakasih.. Dan maaf untuk semuanya..." kemudian menghilang.

Naruto Shipudden: ReiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang