Aksi Nekat Demi Cinta

3 0 0
                                    


"Lho, Bee, katanya dikunci sama bapak kamu. Kenapa bisa sampai sini?" Anggara benar-benar tidak menyangka jika pacarnya itu nekad sudah berada di pintu gerbang rumah. padahal, di salah satu isi pesan yang dikirim wanita mungi itu mengabarkan kalau dirina tidak bisa kemana-mana lantaran dikurung sang bapak.

"Kamu itu sebenarnya perduli nggak sih, sama aku? Sayang nggak, sih? Kalau perduli dan sayang, kenapa kamu ingkar janji? Kenapa tidak memperjuangkan aku? Enggak memilih aku dan datang ke rumahku segera? Hah? Kalau pun enggak, kenapa kamu selama ini begitu care sama aku? Selalu bantuin aku? Argh!" Bukannya menjawab pertanyaan pacarnya, Nirmala justru memberondok pemuda yang tampak cemas di hadapannya dengan pertanyaan. Alhasil, Anggara bingung hendak menjawab.

"Jangan diam aja. Coba jawab, kenapa dua hari enggak ada kabar. Ditelfon belasan kali nggak diangkat. Di messanger nggak jawab. Maumu apa, sih?" Saking putus asanya, Nirmala sontak mengepalkan kedua telapak tangan, lalu memukulkannya ke dada sang pacar.

"Maaf, maaf, 'kan udah aku balas tadi. Aku nungguin ibu di rumah sakit. Hape ketinggalan di rumah. "

"Alah, bohong! Kamu pasti menghindar dari aku. Jadi, jelas sudah jawaban dari pesanku sewaktu pulang dari rumahmu kemarin itu. Kamu milih ibumu dari pada aku. Iya, 'kan?"

Nirmala semakin tak terkontrol. Suaranya yang kencang dibarengi dengan isakan tangis. Anggara sampai kuwalahan menghadapinya. Ia harus segera mencari cara agar pacarnya itu tidak membuat keributan yang ditakutkan akan terdengar oleh ibu beserta tetangganya.

"Tenang, tenang, tenang, Bee. Dengerin aku dulu. "

"Nggak bisa. Aku nggak bisa tenang. Bagaimana bisa tenang sementara hidupku jelas tidak baik-baik saja. Kau tau bagaimana kisah hidupku, 'kan? Kamu datang seperti malaikat. Tapi apa yang sekarang terjadi?" Nirmala menatap pacarnya begitu dalam. Tangisnya sudah tidak bisa dibendung. Anggara yang melihat beberapa tetangga menatap keduanya penuh tanda tanya segera lari ke garasi. Sembari mengayunkan langkah, batinnya komat-kamit memohon kepada Tuhan untuk jangan sampai ibunya mengetahui kedatangan Nirmala. Dan, jangan sampai Nirmala menyusulnya masuk ke rumah. Jika hal itu terjadi, perang tidak bisa dielakkan.

Untung saja doanya terkabul. Meski tangisnya masih, tapi wanita freak itu tetap berdiri dekat pintu gerbang. Sementara tidak ada tanda-tanda sang ibu mengetahui keberadaan tamu tak diundang tersebut.

"Naiklah. Kita bicarakan di luar." Anggara menyodorkan salah satu telapak tangannya agar Nirmala mau naik ke motor. Tatapan pria yang terkenal teduh itu meluluhkan rasa panas, sehingga tak menunggu lama, keduanya telah melaju menuju utara.

Sesampainya di salah satu taman kota, Nirmala menceritakan semuanya. Wanita yang memang tidak bisa diam itu meluapkan segala rasa, dari mulai rindu hingga kekesalan pada sang kekasih. Kalau sudah begini, Anggara yang sudah paham dengan karakter wanita unik itu cukup memasang kedua mata dan telinga, fokus pada tiap kata yang terucap.

###

Setelah mendengarkan cerita Nirmala, kepala Anggara cenat-cenut. Pacarnya ini memang terkenal nekat. Kenekatannya sering membuat jantungan. Tapi, diantara curhatannya yang menghabiskan hampir setengah jam itu, yang paling membuat kaget adalah sosok pria yang hendak dijodohkan dengan sang pacar.

Meski ia tergolong orang dengan tingkat memori yang lemah, tapi ingatan tentang Mister Dana masih bisa diingat. Terlebih, saat ingatan tentang saat malam yang seharusnya menjadi malam paling romantis dan bersejarah sepanjang hidupnya, justru menjadi malam menegangkan. Di mana ia yang awalnya hendak memberi suprise, justru harus mencari-cari keberadaan sang pacar dan menyelesaikan permasalahan serius saat itu juga. Bahkan, ia harus menghabiskan tabungan yang dipunya untuk menyelematkan sang pacar dari jerat lintah darat.

"Halo, kalian berdua. Apa kabar?"

Nirmala dan Anggara kompak menoleh ke arah sumber suara yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah keduanya mencari solusi. Betapa kagetnya mereka mengetahui sosok tinggi mengenakan jaket jeans berhoodie yang tengah tersenyum penuh makna itu. Jika saja punya kekuatan super, ingin rasanya Nirmala menghilang dari tempat secepat kilat dan menghapus ingatan orang yang tiba-tiba muncul barusan.


Penasaran sama kelanjutannya?

Lanjut yuk, ke KBM atau Good Novel dengan judul yang sama 'Nikahi Aku atau Aku Mati' penulis Graviolla Coding.


Nikahi Aku atau Aku MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang