Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luna Lee seorang gadis yang mengagumi seorang pria dewasa yang baru saja pindah didepan rumahnya.
Walaupun dia tahu jika pria dewasa itu sudah memiliki kekasih, tapi tidak membuat Luna menyurutkan rasa sukanya pada pria itu.
Seperti saat ini, Luna langsung menghampiri pria jangkung itu, saat dia tidak sengaja bertemu dengannya yang sedang membeli sesuatu di mini market dekat perumahan mereka.
"Hai om." Pria yang merasa tidak kenal dengan Luna itu pun mengernyitkan dahinya tanda ia sedang berpikir.
"Oh! Kenalkan, aku Luna Lee, anak dari keluarga Lee yang ada diseberang rumah om. Om baru pindahan kan?" Ucap Luna panjang lebar yang membuat pria itu tersenyum.
"Ya Tuhan senyumnya indah sekali." Batin Luna dengan tersenyum pongah.
"Benarkah? Aku Seokjin, Kim Seokjin dan jangan panggil aku om. Aku belum setua itu." Pria yang bernama Seokjin itu pun mengacak rambut Luna setelah mengatakan ucapannya.
"Jadi aku harus panggil om apa dong? Kakak? Atau Seokjin saja?" Seokjin menghentikan langkahnya saat mendengar pertanyaan Luna.
"Apa saja." Jawab Seokjin dan kembali melangkahkan kakinya menuju kasir yang membuat Luna berlari kecil untuk mengejar Seokjin.
"Kak, sekalian ya punya saya. Pria tampan ini yang bayarin." Luna meletakkan susu kotak miliknya didekat belanjaan Seokjin, yang membuat Seokjin menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
"Terima kasih, Om." Ucap Luna lagi.
"Aku kan tidak bilang iya." Seokjin memutar tubuhnya menghadap Luna dan memasukkan tangannya pada saku celana.
"Tapi kan om Seokjin juga tidak bilang tidak." Luna mendongakan kepalanya dan menunjukkan sanyum paling manis yang bisa ia lakukan.
"Kau ini." Ucap Seokjin setelah sempat tertegun beberapa saat.
"Ini." Seokjin memberikan susu kotak milik Luna tadi setelah membayarnya.
"Terima kasih." Luna meraih susu kotak yang ada di tangan Seokjin dan tidak sengaja tangan mereka saling bersentuhan. Seokjin terlihat memandangi Luna yang sayangnya tidak sadar jika dia sedang di perhatikan.
"Oya! Aku ikut pulang sama om ya. Hehehe, jangan bilang tidak boleh, kan kita searah." Ucap Luna dengan memutur tubuhnya dengan tiba-tiba yang membuat Seokjin hampir saja menabrak tubuh Luna.
"Hati-hati kalau jalan."
"Kan om Seokjin yang hampir menabrak ku." Luna membela dirinya yang membuat Seokjin hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melangkahkan kakinya menuju mobil miliknya.
Melihat Seokjin masuk kedalam mobilnya membuat Luna ikut masuk juga walaupun Seokjin tidak memintanya.
"Kenapa ikut masuk?" Tanya Seokjin saat Luna sudah duduk di kursi penumpang tepat disebelahnya.
