Chapter 7
Halooo. I'm back ☺️🙏🏻
Happy reading 2000an kata 🤩
Jangan lupa vote dan komennya, sis 🤗💛
🌻🌻🌻
"Di hidup yang penuh dengan ketidakadilan ini, ada banyak insan yang pandai sekali bersandiwara untuk menutupi luka yang menganga di hatinya."
🌻🌻🌻
Kala sang mentari bersinar menghangatkan penghuni bumi dan embun perlahan-lahan menghilang, saat itu juga Rezaldi dan Nayfa sedang dalam perjalanan menggunakan sepeda motor hitam milik pria dingin itu. Beberapa saat kemudian, motor itu berhenti di sebuah lahan parkir. Nayfa pun membaca sebuah tulisan Tempat Pemakaman Umum di seberang sana. Mereka berdua pun melenggang bersama menuju tempat peristirahatan terakhir saudara kembar Rezaldi yang bernama Refaldi.
Begitu sampai di depan pusara Refaldi, Rezaldi seketika berjongkok lalu menaruh buket bunga di dekat batu nisan adiknya itu dan menyiramkan air dalam botol berisi bacaan Surat Yasin ke permukaan makam yang penuh dengan rumput hijau nan rapi itu. Ia mengusap-usap batu nisan di hadapannya dan terdiam cukup lama. "Fal, sejak lo enggak ada, Bunda sakit, Fal. Gue enggak tega banget liat Bunda sakit kayak gitu.... Lo tau nggak? Bunda sangat kehilangan lo, Fal. Kita semua kehilangan lo. Padahal kita semua enggak siap buat kehilangan lo. Nggak nyangka banget gue kehilangan lo secepat ini," ucapnya dalam hati. "Fal, masih banyak mimpi yang belum kita wujudkan bersama, tapi lo malah pergi. Gue harap lo tenang di sana, ya. Gue pasti jagain Bunda, kok. Gue juga nggak mau terus terpuruk setelah kepergian lo karena gue tau lo pasti nggak suka liat gue sedih. Tenang dan bahagia di sisi-Nya, ya. Gue akan selalu doain lo di sini."
Setelah itu, Rezaldi dan Nayfa beranjak dari tempat dikebumikannya Refaldi. Saat sedang berjalan menuju lahan parkir, "Kalau boleh tanya, kamu masih sedih karena kehilangan Refaldi?"
"Sedihnya ya pasti masih ada karena gue nggak siap kehilangan, tapi gue berusaha berdamai dan menerima takdir aja, sih. Hidup harus terus berjalan, kan?"
"Dan kayaknya di dunia ini nggak akan ada satu pun orang yang benar-benar siap kehilangan, deh, Re. Apalagi kehilangan orang yang kita sayang." Ya, seperti kata Nayfa. Tidak ada satu pun manusia yang siap untuk kehilangan orang yang disayangi dan dicintai. Tidak akan pernah ada. Namun mau tak mau fase kehilangan itu harus dijalani dan dilalui meskipun sulit dan menyakitkan. Ya, dan meskipun kehilangan terjadi tanpa aba-aba mau bagaimana pun kita takkan pernah bisa menghindarinya. Karena kehilangan adalah takdirnya yang kita tidak tahu akan datang kapan, dimana, dan pada siapa.
"Kamu yang kuat, ya, Re."
"Gue akan berusaha untuk kuat demi Bunda meski terkadang gue juga suka pura-pura kuat dan terlihat baik-baik saja padahal hati gue lagi hancur berantakan," cetus Rezaldi.
Nayfa menatap sendu Rezaldi. Jelas sekali ada kesenduan di sana, di sorot matanya.
Ya, benar juga. Di bumi ini, ada banyak sekali manusia yang berpura-pura baik-baik saja. Ia terlihat tegar padahal hatinya sedang hancur berkeping-keping. Ia terlihat kuat padahal nyatanya ia tidak sekuat itu. Ia terlihat tenang-tenang saja padahal ruang kepalanya begitu riuh. Berisik sekali. Ia terlihat tabah padahal hatinya benar-benar dihujam lelah. Ia tampak sabar padahal merelakan tak semudah mengatakannya.
Begitulah. Di hidup yang penuh dengan ketidakadilan ini, ada banyak insan yang pandai sekali bersandiwara untuk menutupi luka yang menganga di hatinya. Ada juga yang berpura-pura bahagia padahal hatinya sungguh tidak baik-baik saja bahkan tercabik-cabik lara. Bahkan ada pula yang pura-pura tertawa bahagia padahal dalam hatinya ia menangis tersedu-sedu. Lihatlah, betapa kejamnya dunia hingga membuat manusia berbohong dengan perasaannya sendiri. Bahkan saking jahatnya dunia, beberapa manusia ingin menghilang saja dari muka bumi atau mungkin pindah sejenak ke planet lain. Saking jahatnya dunia, terkadang manusia ingin terlahir kembali, menjadi manusia lain, atau bahkan tidak pernah dilahirkan sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRALDI
RomanceDalam perjalanan hidup ini, akan selalu ada orang yang datang dan pergi sebelum hadir seseorang yang akan menetap bersama kita. Nayfa Puspita Nuraisha adalah pemeran utama dalam kisah hidupnya sendiri. Ia kira, Cakra Narendra adalah orang yang tepat...