1

2.5K 331 9
                                    


Setelah perang besar waktu itu, sekarang kota itu telah menjadi kota mati. Semua orang memilih meninggalkan kota itu karena kejadian mengerikan saat itu.

Sejak Kejadian 10 tahun lalu, jejak Rion kenzo dan caine chana menghilang. Tidak pernah ada yang tau dimana keberadaan mereka, sekarang TNF diambil alih oleh riji yang telah berhasil meminang nona muda Aisnith.

James kembali ke london dengan membawa noe dan kedua keponakannya mirae dan elya. Gin dan souta tinggal bersama Shina adelard dan Itsmodeus kenzo.

Benar kata caine saat itu dimana dia berjanji bahwa, setelah usai perang maka semuanya akan kembali ketempatnya.

Ella dan imbran telah di eksekusi oleh riji dan james, misery autumn tidak pernah terlihat lagi setelah dari rumah sakit waktu itu.

.

Dibelahan bumi lainnya, dimana tempat yang paling tenang berada. Seorang pria dewasa tengah berdiri sambil memandangi bulan diatas langit malam. Asap rokok mengembul keudara, tatapan dingin dan tajam itu mampu membuat semua orang takut untuk menatap langsung ke mata itu, wajah yang masih terlihat tampan walaupun umurnya tak muda lagi.

Surai ungu kelam adalah ciri khasnya.

"Papi?". Suara lembut anak anak terdengar.

Dia berbalik, menatap seorang anak yang tingginya hanya sebatas pahanya. Bersurai hitam, dan bernetra keabu abuan.

 Bersurai hitam, dan bernetra keabu abuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa hm?". Pria itu mengelus rambut yang lebih muda.

"Kak aden manggil mam".

Pria itu mengangguk, kemudian membawa anak itu dengan mengandeng tangannya. Sebelah tangan anak itu memegang boneka dino berwarna hijau.

Saat sampai dilantai bawah tepatnya diruang makan, dia melihat satu remaja sekisaran 16 tahun tengah duduk dikursi makan menatapnya dengan senyuman tipis.

"Kenapa tidak makan terlebih dahulu?". Rion menggusak surai ungu milik remaja itu.

"Aku ingin menunggu papi". Remaja itu bersuara, suara yang sama lembutnya dengan caine.

"Baiklah mari kita makan". Pria itu duduk dikursinya, menatap kedua anak itu dengan senyuman diwajahnya.

"Caine, aku ingin melihatmu duduk di sampingku". 

Pria itu adalah Rion, Arion mikazuki.  Dia telah menghapus marga kenzo dibelakang namanya, membuatnya memilih nama tengahnya yang menjadi marganya.

Kedua anak didepannya adalah  ARES GUAN MIKAZUKI, dan  RAYDEN LOUIS MIKAZUKI, kedua anak angkat rion.

Rayden di adopsi 8 tahun lalu, yang mana remaja itu berusia 8 tahun pula. Saat itu dia melihat anak remaja tengah duduk di trotoar sambil menatap kosong kedepan,rion yang niatnya ingin membeli makan disupermarket pun menghampiri remaja itu. Ternyata saat itu rayden diusir oleh pemilik panti tanpa keterangan apapun, jadi dengan itu rion mengangkat rayden sebagai anaknya hitung hitung menemaninya di negara ini.

Untuk Ares balita 3 tahun yang sudah lancar bicara itu arion angkat saat 3 tahun lalu dimana dia menemukan bayi merah yang bisa dibilang baru beberapa hari didepan gerbang rumahnya, karena kasihan akhirnya rion membesarkan anak itu hingga sekarang. Untung saja ada rayden yang membantunya untuk mengurus ares.

Tenang saja, semua surat hak asuh telah di urus oleh rion, jadi jika orang tua kedua anak ini datang padanya maka dia mempunyai alat pengangan untuk mempertahankan keduanya.

"Pi". Rayden menatap bingung rion yang hanya melamun saja, inilah salah satu kebiasaan papinya yaitu MELAMUN.

"Ya?". Rion menatap bingung rayden.

Ares turun dari kursinya dan menuju kearah rion, merentangkan kedua tangan tanda ingin di gendong.

"Papi mam ma ayes ya". Ares berujar dengan aksen candelnya, dia menyendok nasi milik rion dengan pelan pelan agar nasinya tak terbuang.

"Papi aaaaa~". Ares membuka mulutnya mengkode rion untuk membuka mulutnya juga. Rion tersenyum kemudian membuka mulutnya.

Walaupum didalam sendok itu hanya beberapa nasi saja rion tetap menuruti anak itu, tak lupa juga rion menyuapi ares.

Rayden tersenyum menatap kedua orang didepannya, walaupun didalam hatinya ada yang kurang tapi dia tidak tau apa itu.

Beberapa menit kemudian mereka telah selesai makan, rion membawa ares ke ruang tamu dan rayden membereskan sejenak meja makan itu.

"Papi, pi". Ares menepuk pipi rion.

"Kenapa hm?". Rion mengusakkan wajahnya pada perut ares, bau bayi yang khas.

"Pi apan ami datang, tatana ami kal uyang".

Rion merasa pusing mendengar ucapan candel balita itu, dia harus bisa mencerna baik baik ucapan anak itu.

"Ares mau ketemu mami?". Rion menebak ucapan ares, membuat ares mengangguk.

"Ares, ini susumu". Rayden datang sambil membawa sebotol dot berisi susu rasa vanila.

"Ih tututu, ayes mau tutututu". Ares segera menyodorkan tangannya dengan semangat, membuat rion gemas dan rayden mulai mengisengi adiknya.

"Ah susunya kakak minum aja deh". Rayden membuat gerakan seperti menyedot dot itu.

"AAAA TUTUTUTU NA AYES, API TUTUTUTUNYA AYES API". Ayes  memukul mukul kepala rion, rion meringis pelan sedangkan rayden tertawa keras saking lucunya, rayden humormu sangat rendah.

"Susu dek, susu". Rion mencoba membenarkan ucapan ares.

"Tutututu". 

Rion mengeryit, entah kenapa dia terasa kesal omong omong.

"BHUAHAHAHAHAH". Rayden semakin tertawa saat melihat ekspresi rion.

Rion memberikan ares pada rayden, kemudian melangkah naik kelantai atas meninggalkan ares yang bingung dan rayden yang masih sibuk tertawa.

"Api na keana, ini tutututuna ayes num kak aden". Ares menatap punggung rion yang terus menaiki tangga.

"Tidak tau". Rion menyaut dengan cepat.

"HAHAHAHAHA, ekspresinya papi hahahah". Rayden mendudukkan ares di karpet bulu dan dia masih tertawa sambil memukul permukaan meja.

Tbc.

Hayoooooo gimana nihhhhhh~~~~~

[CC S2] Wishes come true   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang