8

1.7K 316 34
                                    

GUYSSSSS HUHU, AKU LAGI TERGILA GILA DENGAN HARRIS MORGAN, APAKAH KITA HARUS MEMBUAT CERITA TENTANG HARRIS MORGAN? T_T.

KETIK SETUJU ATAU TIDAK, YA GUYS YA.

KALO SETUJU ADUH MENYALAH INGGRISKU🔥.

.

.

Rion memandang wajah caine yang tengah menutup mata, ini sudah dua jam sejak caine pingsan.

Pikiran rion menerawang, apakah dia harus kembali? Dia ingin menolak tapi baru kali ini caine mengungkapkan keinginan padanya.

"Jika harus kembali, maka tidak ada cara lain selain selalu bersamamu caine. Mungkin akan sangat sulit untukmu merasa bebas nanti". Gumam rion.

Rion melihat netra caine mulai terbuka, mengerjap sebentar sebelum menatapnya.

"Rion". Panggilan kecil itu membuat rion berdehem.

"Hm".

"Ares?".

"Ares baik baik saja, jaki sudah mengabariku bahwa dokter telah menangani ares. Jika memungkinkan, ares akan dibawa oleh jaki pulang dan dirawat dirumah". Ujar rion, dia belum beranjak dari duduknya. Dia masih duduk dikursi samping kasur caine, dengan kedua tangan berada disaku celananya.

"Rion". Kembali caine memanggil, membuat rion menghela nafas.

"Kenapa aku merasa bahwa kamu menjaga jarak?". Caine melanjutkan ucapannya, dapat rion lihat netra itu bergetar.

" Aku tidak". Singkat rion.

Caine menghela nafas, kemudian tatapannya melihat keluar jendela. Ternyata masih belum terang.

"Kenapa kamu mengambil keputusan besar? Bagaimana jika aku tidak kembali, apakah akan ada penyesalan dihatimu?". Caine bertanya tanpa menatap rion.

Nafas rion tercekat, jaki pasti sudah memberi tau caine.

"Aku tidak akan pernah menyesal, jikapun kamu tidak kembali maka aku yang akan menemuimu. Dari awal, menikahimu  itulah keinginanku, tapi masalah terus datang saat itu membuatku harus menunda untuk membicarakannya denganmu. Tapi, saat semua masalah usai, malah kamu ingin meninggalkanku, dengan itu aku hampir gila, 5 bulan penuh aku terjerumus dalam rasa keputus asaan, kemudian pikiranku berubah, jikapun kamu tidak kembali setidaknya aku telah menikahimu jadi dengan itu aku menemui kantor sipil dan mendaftar nama kita berdua, membawa penghulu kerumah dan mengucapkan janjiku. Setelah itu, aku kembali merasakan keputus asaan, tiap malam aku kesini menemuimu dan menceritakan bagaimana pikiranku menjerumusku untuk segera menyusulmu".

Caine sontak menatap rion saat mendengar ujaran orang itu, tatapannya menatap rion terkejut.

"Apa yang---".

"Caine, aku bukan tidak ingin menemui yang lainnya, tapi saat mendengar atau melihat mereka aku selalu teringat bagaimana dirimu terluka dulu. Percaya atau tidak, tapi aku yang sekarang bukanlah rion kenzo yang dulu". Ujar rion dengan netra yang sedikit mengkilat.

Caine melihat kilatan itu terasa membeku, ya caine sadar dengan aura pekat ditubuh rion itu.
Caine tersenyum, kemudian tersenyum gentir.

"Itu tandanya, aku tidak bisa bertemu dengan mereka?". Caine merasakan kesedihan dihatinya.

"Sembuhlah dulu, baru kita berangkat". Rion berujar dengan senyumannya, membuat caine langsung merasa kesedihannya hilang dan digantikan dengan rasa antusias.

"Benar ya".

Rion mengangguk kemudian berdiri, dia akan kebawah.

"Aku kedapur dulu, kamu kembalilah tidur". Rion menggusak surai caine sebentar sebelum keluar kamar.

[CC S2] Wishes come true   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang