CIEEE PUNDUNG YAK🤏.
Typo tandai.
Jaki mendengus, kemudian menghampiri ares dan menggendong anak itu, tak lama pintu mobil terbuka, turunlah 3 orang yang membuat gin dan souta membeku.
Gin merasa kakinya lemas, dia jatuh berlutut diatas tanah dengan netra yang telah basah. Orang tuanya, ada dihadapannya.
Jaki yang terkejut langsung menurunkan ares dan menuju gin, membantu saudaranya untuk berdiri.
"Jaki, papi---". Gin tak dapat melanjutkan ucapannya, dia menutup mulutnya.
Souta dengan wajah shocknya menuju kearah rion dan caine, air matanya turun tanpa diminta.
Tangannya bergetar, terangkat dan dengan pelan menangkup wajah caine, ini nyata.
"Mami-". Souta memanggil pelan, dia masih merasa shock, dia tersedat.
Caine menatap wajah souta, rasanya sesak saat bagaimana melihat wajah tak percaya itu dengan air mata serta tangan yang dingin bergetar.
"Souta". Suara lembut itu membuat souta tersenyum dengan air mata yang terus turun.
"Mami, maminya souta". Souta kembali memangil dengan suara antusias, dia memeluk caine erat. Maminya masih hidup.
"Iya souta". Caine balas memeluk anak itu, rion tersenyum melihatnya sebelum dia terhuyung kebelakang karena gin yang melompat ke pelukannya.
"Kau ingin aku encok ha?!". Ujar rion, tapi tangannya menepuk punggung anaknya itu.
"Pi, kemana aja sih pi, kek anak kecil aja, main ngambek ngambek terus lari dari rumah, mana gk bilang pula". Gin memeluk ayahnya itu erat.
"Dia bocah, kek gini sambutanmu?". Rion mengapit leher gin membuatnya mengaduh.
"Sakitttt". Gin menepuk tangan rion, rion mendengus.
"Mana istri dan anakmu?". Tanya rion lugas, caine memukul kepala rion karena pertanyaan itu.
"Aku belum menikah!". Gin menatap rion kesal tapi di hatinya tak dapat disembunyikan bahwa dia sangat merindukan ayahnya itu.
"Ah~". Rion mengangguk agukkan kepalanya.
"Ini siapa?". Souta menghapus air matanya, dia menatap rayden yang sedari tadi hanya planga plongo.
"Aku Rayden Louis Mikazuki, em salam kenal kak-???". Rayden memperkenalkan dirinya dengan tatapan bingung kearah souta.
"Souta----APA!! PAPI PUNYA 2 ANAK". Souta yang ingin memperkenalkan dirinya tak jadi karena sadar akan sesuatu.
Gin juga menatap rion dengan menuntut.
"Ya, mereka adik kalian". Rion berujar sambil mengangguk.
"HA? JANGAN BILANG MAMI---". Gin menutup mulutnya tak percaya.
"Ngaco". Caine menatap datar mereka semua.
"Eh, a--- ekhem maaf". Gin menggaruk kepala belakangnya canggung.
"Yang lain mana?". Airuma ikut bergabung dalam pembicaraan.
"Mereka sedang keluar, aku tadi hanya kembali untuk melihat souta karena dia sering melamun". Gin menjawab sambil menatap ares penasaran.
Ares menatap kearah gin, dia menatap gin dengan senyum sinis.
'Kenapa anak ini tengil sekali'. Batin gin.
Souta berjalan kearah rion, dia memeluk tubuh sang papi erat. Rion membalas pelukan itu, dia menepuk punggung souta pelan.
"Souta kenapa hm?". Rion bertanya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CC S2] Wishes come true
FanficCAINE CHANA S2 Apakah perjalanan telah usai? Tentu tidak. Kejadian masa lalu akan menjadi pengalaman dan pembelajaran untuk masa depan, tapi tak tau apakah kali ini akan sehancur kemarin atau seutuh harapan. "Dulu aku melawan presiden karena nyawa h...