POST ULANG TADI GK ADA NOTIP.
Suasana sore hari membuat cahaya keemasan memancar dari selah selah jendela, caine menatap peta kota diatas meja dengan pandangam rumit diseberang meja ada riji juga yang tengah menatap peta itu dengan kedua tangan yang menopamg disisi meja.
"Kamu barusan menjelaskan bahwa negara ini termasuk dua pimpinan, presiden dan juga kerajaan. Jika dilihat, raja lah yang memegang kendali atas presiden dan para mentri". Ujar caine, dia menatap peta itu semakin rumit, riji mengangguk dia mengambil sebuah pengaris besi dan mulai menjelaskan.
"Di utara kota ada MDMC yang mana memegang daerah itu, di barat ada SFC yang memegang sekiranya seluruh tol kiri, dibagian bawah tol kiri ada daerah milik Hermanos / Claude, dibagian federal dan ujung kota diambil FBI, dibagian timur atas ada WTMC, TRAUMA, LEMBONG, TRMC dan beberapa fraksi lain. Dibagian sini adalah peleburan, dan pengolahan, ada pabrik dan pengemasan. Di bagian ini, ada pabrik senjata". Jelas riji sambil menunjuk dibeberapa tempat.
Caine menatap kearah riji.
"Lalu diamana kerajaan?"."Kerajaan berada dipulau ini, seluruh pulau termasuk milik kerajaan, dan dilarang akses untuk warga terkecuali keluarga kerajaan". Riji menunjuk kearah sebuah pulau.
"Disemua yang kamu jelaskan, berarti ditengah kota belum ada yang mengambil alih kan?".
"Ya".
"Baik, ambil alih tengah kota. Pilih satu tempat sebagai patokannya, kibar kan bendera netral yang mana kita tidak diposisi memihak kelompok lain". Caine menaruh tangannya di atas peta bagian kota.
"Apa kita harus bertindak terang terangan?". Riji menatap caine.
"Tidak, lakukan secara tertutup. Kita tidak harus memperlihatkan diri kita, biarkan mereka penasaran dengan kita. Telusuri setiap sudut kota, dan laporkan bagaimana kondisi yang terjadi diluar sana". Caine mengangkat tangannya, dan riji mengerjap pelan saat melihat sebuah stiker tertempel diatas peta tepat diposisi tangan caine tadi.
"Baik". Riji menyaut, dia berbalik dan keluar dari ruangan itu.
Caine yang ditinggal oleh riji pun terdiam, tatapannya menyusuri peta itu lagi dengan senyumannya.
'Ini akan sangat menarik'.
.
.
Rion masuk kedalam mansion di ikuti beberapa orang, caine yang baru saja turun dari lantai dua segera menoleh.
"Oh, kalian sudah pulang? Bagaimana hari kalian ?". Tanya caine, dia menuju sofa dan mendudukkan dirinya di sofa sigle.
"Berjalan dengan baik". Ujar rion santai, mengabaikan tatapan sinis dari jaki.
Rayden menaruh belanjaannya diatas meja, kemudian dia merebahkan tubuhnya disofa dengan helaan nafas panjang.
Caine tersenyum melihat kedua anak itu.
"Bersihkan tubuh kalian, kita akan makan ma----"."HUWAAAAA". Pekikan itu membuat mereka menoleh, mendapati Riu yang tengah menangis dengan ares yang menarik kerah anak itu menuju kearah mereka.
"Ares apa yang kamu lakukan?!". Caine bertanya dengan cepat, ares melepas kerah rui membuat rui langsung jatuh terlentang.
"Hiks Grandpa". Rui menatap caine dengan air mata berlinang, membuat caine refleks mengangkat tubuh kecil itu.
"Kamu apakan dia Ares!!?". Rion bertanya datar, ares bersedekap tangan dia menatap rion dengan menantang.
"Salahkan cucumu yang cengeng itu, dia hanya di gertak sedikit langsung seperti ulat bulu yang kepanasan, cih. Aku tak ingin punya keponakan lemah sepertinya". Ares memalingkan wajahnya kesamping.
Perempatan muncul di dahi caine, sudut bibirnya berkedut, oke sekarang dia emosi u knowww.
Sedangkan Rui hanya menatap Ares dengan tatapan bergetar, kenapa om kecilnya itu jahat sekali.
"Ulangi lagi perkataanmu!!". Caine menatap Ares garang membuat anak itu meneguk ludahnya, dia memperbaiki postur tubuhnya.
"Ahhh, cucu mami yang satu ini sangattt kuatttt dan tidak cengeng, dia patut diberi penghargaan sebagai cucu pertama mikazuki kenzot". Ares menarik bahu rui untuk dirangkul, dia menarik kedua pipi itu kuat, membuat pipi rui memerah.
Sekali lagi air mata turun dari pipi rui, dia dibully.
"Sakit hiks sakit". Rui memegang pipinya, rion merasakan sakit kepala menderanya, dia memegang kerah baju ares dari belakang dan mengangkatnya.
"Gantung dia digerbang!". Rion melempar ares pada jaki, membuat jaki refleks menangkap tubuh itu.
"YAK INI MANUSIA PAK TUA BUKAN BONEKA". Pekik jaki terkejut, ares hanya menggembungkan pipinya sambil bersedekap tangan.
"Bodo". Ujar rion datar.
"Ingat ini,ingat ya Aku Ares Guan Mikazuki tidak akan mau punya ponakan cengeng itu, jika mau maka setidaknya dia bisa memegang M28B". Ujar ares lantang.
Brak
Bruk
"AAAAAAAAA!".
Tbc.
Oke terima kasih bhuahahahaha.
BTW BUAT READERSNYA ENIGMA, SABAR YE SABAR, WE LAGI NYARI PLOT YANG BAGUS DULU KOCAKKKKKKK.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CC S2] Wishes come true
FanfictionCAINE CHANA S2 Apakah perjalanan telah usai? Tentu tidak. Kejadian masa lalu akan menjadi pengalaman dan pembelajaran untuk masa depan, tapi tak tau apakah kali ini akan sehancur kemarin atau seutuh harapan. "Dulu aku melawan presiden karena nyawa h...