FL ~ 02
.
.
.
.
.
HOTMA ALFREDO | POV
.
.
.
Kuhempaskan tubuh lelahku diatas pembaringan yang ada di dorm. Seharian ini aku 'mengawal' Alfiant dan Arian mengitari mall besar yang ada dikota. Rencana Alfiant untuk menghabiskan masa istirahat klubku gak kutolak. Walau awalnya sebal karena 'terpaksa' tapi ending-nya justru aku yang sangat menikmati waktu yang kita lalui bersama.Eh...aku belum cerita kalo aku tinggal di dorm? Ya, sejak masuk ke sekolah elit ini, aku mutusin untuk tinggal di dorm. Selain karena emang aku gak punya sodara di kota Rain ini, aku juga lebih comfort disini karena gak semua orang bisa bebas mengunjungiku. Harus ada ijin tertulis dari kepala dorm yang terkenal galak.
Oia, di kamar dorm ini aku tinggal sendiri. Bukan karena kamar ini khusus buatku tapi emang masih belum punya teman sekamar. Gak semua murid disini tinggal di dorm. Mereka, terutama murid kelas khusus, lebih memilih tinggal dirumah mewahnya dengan berbagai fasilitas lengkap daripada di dorm dengan fasilitas seadanya. Tapi walau kukatakan seadanya, fasilitas di dorm gak bisa dibilang 'biasa'.
Dorm berupa sebuah gedung tingkat 10 yang masing-masing lantai punya sedikitnya 10 kamar. Kamarnya juga bukan kamar berkwalitas standart karena setiap kamar disediain pemanas (untuk musim dingin) dan penyejuk ruangan (untuk musim panas). Satu kamar berisi 2 tempat tidur spring bed berukuran 42 x 80 inchi (107 x 203 cm). Untuk ukuran single bed, itu lumayan besar sih. Udah masuk kategori king single size. Mungkin penghuni dorm badannya besar semua sehingga ukurannya raksasa. Termasuk aku, heheheheee....
Lanjut deh. Ukuran kamar juga gak kecil loh. Sesuailah dengan ukuran king bed-nya. Kurang lebih 10,6 x 11,6 square feed (3,2 x 3,5 m2). Di kamar ini ada lemari pakaian, meja belajar single dan sebuah kulkas kecil. Kamar mandi didalam kamar jadi gak harus antri kalo mau mandi. Dan yang spesial dari kamar dorm ini adalah pantry kecil yang ada diujung kamar, dekat kamar mandi. Yah, mirip apartemen kecil gitu.
Satu lagi yang menarik yaitu setiap kamar punya instalasi listrik sendiri yang harus dibayar sendiri. Pusat instalasi listrik masing-masing kamar ada diujung lorong dekat tangga darurat ditiap lantai. Jadi bisa bayangin luasnya gedung dorm kami. Dan dorm-nya gak cuma 1 gedung tapi ada 5 gedung! Dan dorm yang kutempati berada satu lokasi dengan sekolah kami. Itu sebabnya, sekolah kami dinamakan sekolah ter-elit dan termegah di Rirena. Udah jelas tentang dorm-ku? So back to the story.
Kupejamkan mataku. Mencoba mengusir pusing yang tiba-tiba dateng tanpa permisi. Bayangan keseruan kami tadi masih terpatri jelas dimataku. Aku merasa plong dan gembira bersama mereka. Tertawa dan bercanda bersama adalah hal yang udah lama aku 'lupakan'. Alfiant membuatku melupakan sejenak permasalahan yang kualami. Sedangkan Arian, membuatku merasa nyaman bila berada didekatnya. Entahlah tapi aku benar-benar merasa 'hidup' diantara mereka.
Tok...tok...tok....
Suara ketukan pintu memaksaku untuk membuka mata. Dengan malas, kuseret kakiku kearah pintu kamar dan membukanya.
"Maaf aku ganggu kamu, man!"
Aku mendengus. "Ada apa?"
"Cuma mau kasihtahuin kalo kau udah dapet roommate."
Aku menggumam. "Dan besok dia datang kesini." lanjutnya.
"Oke." balasku malas. Pening dikepalaku membuatku menyadarkan tubuh di pintu.
"Kau kenapa, Hotma?" tanyanya.
"Cuma sedikit pusing, Harry."
"Aku punya aspirin dikamar." tawarnya. Aku menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATEFUL LOVE [BxB] #2
General Fiction[ 27062015 - ] The second book of LOVE series. Dua remaja berteman dekat. Namun mereka bukan sekedar teman biasa. Mereka terikat hubungan 'sahabat' . Namun mereka bukanlah sahabat biasa. Karena hubungan mereka lebih dari itu. Dan ketika hubungan...