FL ~ 10 ✅

414 44 0
                                    

FL ~ 10
.
.
.
.
.
Acara makan siang di ruangan Elmo berlangsung dengan santai. Walau sesekali diselipi drama antara Hotma, Rian dan Rajiv namun sama sekali tidak mengurangi suasana. Sikap Hotma yang 'terlihat' posesif dibarengi sifat usil Rajiv yang lebih sering menggoda Rian justru membuat Alfiant sedikit curiga. Rian yang merasakan kecurigaan Alfiant hanya memberinya seutas senyum. Dan suasana di meja makan kembali santai.

Setelah menghabiskan waktu makan siang di ruangan Elmo, tiga sekawan tersebut meninggalkan wilayah eksklusif untuk kembali ke lantai bawah.

"Jadwal kita sekarang PE ya, Al?" tanya Hotma. Ia tidak melihat pada Alfiant namun pada layar smartphone miliknya.

"Hu uh." angguk Alfiant.

"Kau pergilah dulu, aku harus menelpon." kata Hotma.

Ia memasukkan smartphone ke saku celana sebelum menatap keduanya.

Rian dan Alfiant mengangguk bersamaan. Dan Hotmapun segera berlalu sebelum sempat mengerling pada Rian.

"Apa yang terjadi tadi, Rian?" tanya Alfiant tiba-tiba.

"Huh?"

"Aku gak bego liat sikap kalian berdua yang 'aneh'." Alfiant menggerakkan jari telunjuk dan jari tengah untuk menggambarkan kutipan.

Rian tersentak. Ia tidak menyangka bahwa Alfiant begitu jeli melihat situasi yang terjadi saat makan siang tadi. Dan sosok Alfiant inilah yang membuat Rian semakin mencurigainya.

"Gak ada yang aneh, Al. Semuanya bersikap seperti biasanya." sanggah Rian. Ia membalikkan badan untuk berjalan menuju kelasnya.

"Jangan mengetesku, Rian! Aku tau ada yang kalian sembunyikan!" tuduh Alfiant. Ia menjejeri langkah Rian yang terlihat menghindarinya.

Rian berhenti berjalan. Ia memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Alfiant. Matanya menyipit. Alfiant mengikutinya untuk berhenti dan saling berhadapan.

"Oia? Lalu bagaimana denganmu, Alfiant Suki? Apa yang kau sembunyikan?" balas Rian. Alfiant menatapnya tidak suka.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Arian Michel! Kau tau apa yang aku maksud." geramnya. Rian tertawa kecil.

"Gini aja. Akan aku ceritakan apa yang ingin kau tau kalo kamu juga ceritakan apa yang kau sembunyikan dari kami. Tentang MISI yang kau katakan waktu itu." ujar Rian. Matanya masih menyipit pada Alfiant.

"Kau tidak tau apa yang kau bicarakan, Arian!" kata Alfiant. Ekspresi wajahnya berubah menjadi datar.

Rian mengurangi jarak diantara keduanya. Kedua tangannya mengepal dibalik saku celananya.

"Siapa kau sebenarnya, Alfiant Suki? Ekspresimu ini bukan milik Alfiant yang aku kenal sejak freshman." kata Rian curiga. Ia sedikit menundukkan kepalanya karena Alfiant lebih pendek 3 inci darinya.

Tiba-tiba Alfiant tertawa. Membuat Arian sedikit tersentak selangkah kebelakang. Ia menatap Alfiant dengan bingung dan takut.

"Kau memang tidak tau APAPUN tentangku, Arian Michel. Tidak juga Hotma yang lebih sering bersamaku. Kalian belum mengenalku SAMA SEKALI." Nada bicara Alfiant terdengar sangat tegas dan menakutkan(?).

Rian merinding mendengar intonasi Alfiant yang membuatnya semakin yakin bahwa sosok dihadapannya ini adalah kepribadian Alfiant yang lain. Atau mungkin Alfiant menderita bipolar?

"Jika kau menganggapku bipolar, kurasa mungkin saja." kata Alfiant santai walau tidak mengurangi aura anehnya.

"Ba...bagaimana-"

FATEFUL LOVE [BxB] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang