FL ~ 15 ✅

299 31 3
                                    

FL ~ 15
.
.
.
.
.
WARNING : 21+ (RATED MATURE)
.
.
.
Hubungan Arian Michel dan Hotma Alfredo sudah tidak seperti sebelumnya. Keduanya seakan saling menghindari untuk berada dalam satu ruangan. Hotma lebih sering berada di kamar Harry sedangkan Arian tetap dikamar mereka.

"Berapa lama lagi kau akan menghindarinya, Ed?" tanya Harry. 

"Bukan aku yang mengacuhkannya." sungut Hotma. Dia merebahkan tubuh besarnya di tempat tidur kosong disebelah pembaringan Harry.

"Oia, aku lupa. Kalian kan saling menghindari. Juga saling acuh dan tidak mau tahu perasaan masing-masing." sarkas Harry. Dia tidak membalikkan tubuh yang masih mengerjakan tugas akhir di meja belajarnya.

Hotma mendengus. "Lalu apa aku harus memaksanya untuk bicara padaku sedangkan dia sudah menolak kehadiranku?"

"If you have to." balas Harry santai.

Hotma memutar kedua bola matanya. Dia bangun dan mengusap kasar wajahnya yang sudah terlihat mulai tidak terawat.

"I have tried to talk but he refused!" ungkapnya kesal.

"Then try harder." balas Harry lagi.

"Aku gak tau harus gimana lagi." keluhnya.

Harry membalikkan badan. "Kau pasti mengetahui apa yang ia suka atau benci. Kalo aku jadi kau, mungkin sudah aku kirimi berton-ton bunga."

Hotma membelalakkan sepasang matanya. "Rian itu LAKI-LAKI, bodoh! Masak dikirimi bunga?"

Harry menggeram. "Kan aku bilang, KALO AKU JADI DIRIMU. Nyatanya aku bukan kamu kan?" Hotma mendecih. "Dan aku tau Rian itu LAKI-LAKI."

"Lalu bunga?" tanya Hotma bingung.

Dengan kesal, Harry melemparkan gumpalan kertas ke kepala Hotma.

"Hei!!!" pekik Hotma.

"Kau itu seorang calon Don! Masa selesaikan masalah percintaan aja harus minta bantuanku sih?" decaknya kesal.

"Rian gak suka bunga." jawab Hotma.

Harry memutar kedua matanya. Dan segera membalikkan tubuh untuk meneruskan tugas sekolahnya. Tiba-tiba...

"Aku tau!" Harry mengangkat kedua alisnya tanpa menoleh.

"Thank you, bro!" Hotma sudah berada di depannya dan mencium keningnya. Harry melotot.

"Apa yang kau lakukan?" pekiknya.

Hotma membalasnya dengan cengiran. Harry mengusap keningnya sambil mengedik ngeri.

"Because I love you, my brother!" ungkapnya.

"Ya..Ya...Ya...! But don't kiss my forehead, dummy!!" sungutnya.

Hotma tersenyum miring. Tanpa mengindahkan gerutuan sahabatnya, ia segera pergi menuju pintu.

"Dan pastikan malam itu kau tidur dikamarmu sendiri!" teriak Harry. Hotma tertawa sambil menutup pintu kamar.









"Bunny..."

Rian mengacuhkan panggilan yang ditujukan kepadanya. Dia masih (terlihat) berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Hingga....

"Aah..."

FATEFUL LOVE [BxB] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang