FL ~ 22 ✅

125 18 4
                                    

FL ~ 22
.
.
.
.
.
Hotma berjalan santai menuju sebuah hotel besar nan mewah. Tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celana sedangkan tangan kanannya menggandeng seorang gadis muda. Gadis muda itu menggelayut manja padanya, menimbulkan decak dan gumaman penuh iri padanya. Namun gadis muda tersebut tidak mempedulikannya, bahkan Hotma tertawa kecil melihat tingkah lucu adik kecilnya.

Ya! Gadis muda yang bersama Hotma adalah Felicity, adik kecilnya. Tawaran Demitri Kiev untuk makan siang bersamanya tidak ia tolak walau ia harus membujuk Felicity untuk menemaninya. Ia tahu jika Felicity tidak diundang bahkan saat ia mengajukan syarat tadi yang ternyata tidak diindahkan Demitri.

Genggaman gadis muda itu mengetat saat mereka mulai memasuki ruang VVIP restoran yang berada di dalam hotel mewah tersebut. Hotma mengelus tangan Felicity dengan tangan kirinya untuk menenangkannya. Ia tahu kenapa Felicity seperti itu dan ia takkan membiarkan adiknya merasa tegang.

"Tenang, mermaid. I'll always beside you." ujar Hotma. Felicity menggigit bibir bawahnya namun mengangguk.

"Tuan Muda." sapa seorang bodyguard yang berjaga di pintu depan ruangan VVIP. Hotma menganggukkan kepalanya dan bodyguard lain membuka pintu.

"Tuan Muda Eduardo Kiev." sapa Vlad yang ternyata sudah berada di hadapannya.

"Nona Muda Felicity Kiev." sapa Vlad kaku saat ia menyadari sosok di sebelah Hotma. Matanya sedikit menyipit dan tatapan tak suka ia tunjukkan padanya.

"Mereka sudah datang?" tanya Hotma walau ia tahu bahwa kedatangannya sudah ditunggu. Ia hanya ingin mengalihkan tatapan Vlad pada adiknya.

Vlad mengalihkan pandangannya pada Hotma. Raut wajahnya berubah datar, berbeda saat ia melihat pada Felicity. "Tuan Demitri sudah menantikan kedatangan Anda, Tuan Muda."

Hotma mengangguk. "Dimana mereka?" tanya Hotma karena ia tidak melihat ayahnya.

"Beliau berada di balkon, Tuan Muda. Menunggu menu makan siangnya siap." jawab Vlad.

"Berarti aku belum terlambat datang kan?" tanya Hotma dengan menebarkan pandangan pada letak balkon yang dimaksud.

Vlad tidak menjawab. Tanpa menunggu reaksi Vlad selanjutnya, Hotma melangkahkan kaki menuju balkon dengan Felicity yang tetap di genggamannya.

"Selamat siang. Maaf kami terlambat!" kata Hotma saat sudah berada di hadapan mereka. Mereka yang dimaksud adalah Demitri bersama istri dan anaknya, Leticia.

"Kenapa dia disini?" tanya kasar Leticia. Dia bahkan langsung berdiri dari duduknya dan berdiri tepat di hadapan keduanya. Tatapannya sangat tidak bersahabat pada Felicity. Sedangkan Felicity terlihat tenang walau sebenarnya tubuhnya sedikit bergetar.

"Kenapa kaget? Bukankah Felicity termasuk keluarga Kiev juga kan? Ada yang salah?" tanya Hotma santai.

Ia sangat menyadari suasana tidak nyaman saat ia datang bersama Felicity. Dan ia sudah bisa menduga aura kebencian tercipta karena sosok di sebelahnya.

Leticia mendengus marah. "Dia bukan bagian dari klan Kiev karena dia bukan anak Papa!"

Felicity kembali menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangisnya. Bagaimanapun ia tetap gadis belia yang masih labil emosinya. Dan ia tahu kenapa kehadirannya sangat dibenci oleh Leticia dan bahkan ibu yang melahirkannya.

Hotma maju untuk menyembunyikan Felicity di balik badannya yang kekar. Raut wajahnya terlihat sangat marah walau ia menyembunyikannya di balik wajah tanpa emosi. Sedangkan Felicity langsung menumpukan kepalanya di punggung Hotma. Genggaman tangan keduanya tidak pernah lepas bahkan semakin erat hingga mungkin bisa menimbulkan luka jika dilepaskan.

FATEFUL LOVE [BxB] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang