01

219 10 0
                                    

Seorang pria berlari begitu cepat memasuki  sebuah rumah sakit ia sempat menabrak beberapa orng yang berlalu lalang di sana
Nafasnya tak beraturan , jantung nya berdetup begitu cepat sampai ia berhenti di sebuah ruangan bertulisan 321 di sana

Tangannya keluh untuk membuka pintu, dia tidak sanggup untuk menampakkan diri di depan seseorang yang berada di dalam ruangan

" Ayah ... " Ucapnya pelan bahkan tak terdengar saat berhasil memasuki ruangan tersebut , seseorang yang duduk di kursi tepat di samping ayah nya itu mengangkat kepalanya saat mendengar pintu terbuka.
Orang tersebut bangkit , lalu dengan cepat berjalan ke arah pria yang baru saja memasuki ruangan, tubuhnya ia hempaskan begitu saja ke dalam pelukan sang pria . Hingga sebuah isakan terdengar di indra pendengaran pria itu , tangannya terangkat untuk membalas pelukan tersebut mengelus punggung seseorang yang terisak untuk memberikan ketenangan .

" Kau dari mana saja nak , bunda sangat takut saat ayah mu tiba tiba seperti ini " ucap nya sambil mengangkat kepalanya untuk menatap sang pria yang berstatus anaknya itu , Jihoon menatap ke arah wanita cantik  itu mencoba untuk tersenyum pada wanita yang berstatus ibunya .
" Maaf Bun... Jihoon telat , maaf gak bisa temani bunda saat bunda takut " ucapnya sambil mengelus lembut pipi sang ibunda yang terbasahi oleh air mata . Ia kembali memeluk tubuh itu , memberikan sebuah ketenangan bahwa semua akan baik baik saja

Setelah cukup lama menatap seseorang yang sepertinya sangat nyaman menutup mata itu , akhirnya mata itu terbuka perlahan mengerjapkan beberapa kali untuk mencari kesadaran . Tatapan nya jatuh pada jihoon yang berjalan ke arahnya .
" Ayah.... Kau sadar? Apa ada yang sakit , biar aku panggilkan dokter ya? "
Tangan jihoon di cekal oleh jaehyun, ayahnya itu menggeleng " Duduk lah, ayah tidak apa apa " ucap nya dengan suara lemah , jihoon pun kembali duduk di sebuah kursi di samping brankar ayahnya matanya masih menatap khawatir ke arah pria yang sangat ia banggakan itu

" Maaf kan jihoon ayah... seharusnya jihoon tidak pergi malam itu. Maaf telah membuat mu khawatir ." Jihoon menunduk tak berani menatap mata sayu sang ayah , tangannya meremas ujung pakaian yang ia kenakan .
Seharusnya jihoon tidak pergi malam itu , seharusnya ia tetap di rumah dan menolak ajakan teman² nya untuk pergi bersenang². Dan pasti kesehatan ayahnya tidak mungkin seperti ini. kemarin, jihoon pergi ke pesta bersama teman²nya tanpa memberi kabar pada bunda ataupun ayahnya , sebenarnya ia ingin memberi tahu tapi ponselnya tiba² mati di karenakan daya baterai nya habis .
Dan saat pagi ia baru mendapatkan kabar jika ayahnya masuk ke rumah sakit akibat tekanan darahnya rendah.

" Tak apa , tapi lain kali tolong kabari kami. kau boleh bersenang - senang , tapi ingat kau masih memiliki orang tua yang harus tau keberadaan mu di mana pun kau berada " ucap jaehyun menatap sang anak yang masih setia menundukkan kepalanya , pria tampan itu tersenyum lalu menarik tangan sang putra yang sudah berada di atas pahanya . " Angkat pandangan mu , ayah bicara pada mu "
Jihoon mengangkat pandangan nya masih dengan ketakutan yang tertera di mata indahnya , sungguh jihoon sangat takut jika sudah berhadapan dengan jaehyun. Tangan jaehyun mengelus punggung tangan jihoon dengan lembut , memberi ketenangan agar dia tidak perlu takut padanya " Sudah , tidak perlu takut aku ini ayah mu . Bukan seorang monster yang langsung melahap mangsa saat marah , jadi tenang lah . Oh iya di mana bunda mu?"

" Bunda sedang mengurus administrasi yah, mungkin sebentar lagi dia akan kembali ." Jaehyun mengangguk kan kepala tanda mengerti , ia masih menatap jihoon yang menatap pada tangannya yang jaehyun genggam hingga suara pintu membuat intensi keduanya berpindah , menatap seorang wanita cantik yang memasuki ruangan .
" Astaga kau sudah sadar ... Syukur lah , bagaimana apa kepala mu masih sakit biar aku panggilkan dokter ya? " Ucap Rose sambil menangkup wajah sang suami yang tersenyum ke arahnya
Jaehyun menggeleng , lalu menarik Rose agar duduk di brankar tepat di sampingnya
" Aku sudah tidak apa² , kau duduk lah . Maaf kan suami mu ini , yang sudah membuat mu khawatir " ucap Jaehyun masih menatap sang istri.

" Tidak , kau tidak perlu meminta maaf . Kau ingin apa biar aku belikan? Kau juga membutuh kan sesuatu sayang? " tanya Rose yang menatap jihoon , Jihoon menggeleng begitu juga Jaehyun .
" Aku hanya butuh kalian di sini " ucap Jaehyun lalu menarik kedua nya untuk ia peluk erat , dan dibalas juga oleh keduanya tak kalah erat .
" Jihoon janji tidak akan mengulanginya ayah .. maaf kan jihoon sekali lagi ya? Bunda juga , jihoon minta maaf " Rose dan Jaehyun mengelus pucuk kepala jihoon sayang lalu mengangguk dan kembali menikmati pelukan hangat keluarganya itu

Keluarga Park ✨

Keluarga Park ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jaehyun

Park Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Rose

Park Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon

Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang