15

87 13 4
                                    


Junkyu membuang nafas nya untuk kesekian kali saat menatap Jihoon yang enggan membuka mata. Tangan nya tak berhenti menggenggam dan mengelus tangan kecil Jihoon.

" Bangun...." Lirih Junkyu semakin mengeratkan genggaman tangannya.

Saat ini mereka sudah berada di rumah sakit, dokter Hyunjin bilang bahwa Jihoon harus mendapatkan perawatan intensif karena pemuda itu sedang mengandung. Olahraga yang ia ikuti tadi lah yang membuat Jihoon seperti ini.

Asahi Junghwan dan Doyoung yang berada di luar ruangan Jihoon masih tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh dokter Hyunjin tadi. Begitupun dengan Jaehyuk Haruto dan Jeongwoo, ini terlalu konyol.

" Aku bakal punya ponakan... " gumam Doyoung yang didengar oleh mereka semua, dan menoleh ke arahnya.

" Paman dan bibi bagaimana? Aku takut. " Lanjutnya sambil menatap mereka yang menunduk.

Paman Suho....

Jaehyuk menatap khawatir pada Junkyu yang berada di dalam ruangan Jihoon. Bagaimana jika Suho tau? Apa yang akan terjadi pada sahabatnya itu? Memikirkannya saja sudah membuat Jaehyuk merinding.

" Doyoung dimana Jihoon? " Doyoung memalingkan matanya ke arah Rose dan Jaehyun yang berlari ke arah mereka.

" Dia di dalam. " Balas Doyoung menunduk dalam, ia tidak berani menatap Rose dan Jaehyun sekarang. Bahkan Asahi Junghwan dan yang lainnya ikut menunduk.

Rose dan Jaehyun bergerak masuk dengan gusar ke dalam ruang rawat Jihoon. Namun langkahnya terhenti ketika melihat ada seseorang yang duduk dan menggenggam tangan putra mereka.

Tak memikirkannya, Rose langsung berjalan ke arah brankar sang putra tangannya dengan lihai membelai wajah kecil nan manis itu dengan lembut.

" Bangun sayang.... Kau kenapa? " Mohon Rose dengan suara parau, ia bahkan menitikkan air mata. Berbeda dengan Jaehyun yang menatap ke arah pemuda yang juga menatapnya.

" Kau siapa? Teman Jihoon? " Tanya Jaehyun menatap lekat ke arah Junkyu.

Junkyu mengangguk " Iya.. "

Jaehyun mengangguk anggukkan kepala lalu menyentuh bahu sang istri yang menangis. " Sudah.... Jihoon pasti akan bangun. "

Pintu terbuka menampakkan dokter Hyunjin yang masuk dan meminta agar Rose dan Jaehyun untuk pergi ke ruangannya.

Setelah Rose, Jaehyun dan dokter Hyunjin pergi para sahabat keduanya kini memasuki ruangan Jihoon.

Doyoung menatap tajam ke arah Junkyu yang kembali menggenggam tangan Jihoon. Dengan cepat ia menepis tangan itu dengan kasar .

" Brengsek. Kau menghancurkan masa depannya bodoh ! " Pekik Doyoung yang termakan emosi menatap nyalang ke arah Junkyu.

" Maaf... "

" Kata maaf mu tidak bisa mengembalikan semuanya bajingan !! " Bentak Doyoung sedikit meninggikan suaranya.

" Doyoung sudah.... Hentikan. " Relai Asahi yang menarik Doyoung untuk menjauh dari Junkyu.

Pintu kembali terbuka menampakkan Jaehyun yang masuk dengan wajah yang menahan amarah. Ia menatap para pemuda itu dengan tatapan menusuk, lalu berjalan ke arah brankar yang sedang di tiduri oleh anaknya.

" Siapa ayahnya? "

" SIAPA AYAHNYA?!! " Teriak Jaehyun membuat mereka tersentak kaget, mengecualikan Junkyu. Pemuda itu kini berjalan dan berdiri tepat di samping Jaehyun setelah menggeser Asahi agar dia berada di tempatnya.

Jaehyun melirik Junkyu, ia bersmirk lalu dengan cepat melayangkan satu bogeman kuat ke arah wajah Junkyu.

Bughh

Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang