08

72 5 0
                                    

Junkyu baru menginjakkan kaki di rumah saat malam tiba, pemuda itu melangkah masuk ke dalam lalu menuju kamar yang berada di lantai atas.

Ia membuka pintu, mata nya langsung menangkap sosok yang sedang duduk di sofa yang di sediakan di kamarnya. Jongsuk mengkat wajahnya mendengar suara pintu terbuka.

Junkyu masuk lalu melempar tas sekolahnya asal, ia berjalan ke arah tempat tidurnya melewati Jongsuk yang berada di sofa , seakan tengah menunggu kedatangannya.

" Sedang apa kau di sini? " ketus Junkyu tanpa menatap Jongsuk yang berjalan ke arahnya.

" Menunggu mu , tadi ayah mencari mu dan menyu- "

" Keluar. "

" Junkyu ak- "

" Aku bilang keluar. " bentak Junkyu menatap nyalang ke arah Jongsuk yang berdiri di belakang tubuhnya.

Jongsuk menghela nafas pelan.

" Aku ingin bersama adik ku, apa tidak boleh? "

" Junkyu... " lirih Jongsuk parau memanggil nama adiknya. Ia sangat menyayangi Junkyu, ia tidak sanggup dengan sikap Junkyu yang sangat datar dan penuh kebencian terhadap dirinya.

Tangan Jongsuk terangkat ingin menyentuh pundak Junkyu yang sepertinya sedikit terisak.

" Jangan menyentuh ku dan enyah lah kau dari kamar ku Kim Jongsuk. " ancam Junkyu dan kembali membelakangi kakaknya.

Jongsuk tersenyum getir, ia berjalan mundur lalu benar² pergi ketika ia sampai di ambang pintu. Junkyu memejamkan kan mata saat mendengar suara pintu yang di tutup.

" Aku membenci mu Jongsuk, sangat. " gumam pemuda itu tubuh nya meluruh dan terduduk di atas lantai kamarnya yang dingin.

Junkyu menyandarkan tubuhnya di kasur, mengangkat wajah menatap langit² atap kamarnya, hancur.


Suara pintu mobil yang tertutup menarik atensi dua anak laki-laki berumur 6 dan 4 tahun itu untuk berlari ke luar rumah. Mata mereka berbinar, saat melihat sang ayah mendekat ke arah mereka.

" Ayah.... " Teriak anak berusia 6 tahun itu yang berlari mendekati sang ayah yang tersenyum padanya.

Anak itu mengangkat tangan, meminta agar sang ayah menggendong tubuhnya.

" Suk rindu ayah. " gumam Jongsuk kecil lalu menaruh wajahnya di cekuk leher jenjang milik Suho.

" Ayah juga merindukan mu sayang. " balas Suho mencubit hidung mancung Jongsuk pelan. Junkyu yang masih berada di ambang pintu pun juga berlari menghampiri ayah dan saudaranya.

Anak berusia 4 tahun itu tersenyum, ia juga mengangkat tangan ke arah Suho agar melakukan hal yang sama seperti apa yang ayah nya lakukan pada Jongsuk.

" Ayah... Kyu uga auh. " pinta anak itu dengan senyum yang merekah lebar di bibirnya. Senyum Junkyu sedikit pudar saat Suho melewati nya begitu saja , bahkan sekedar menatapnya pun tidak.

Ia menatap nanar pada dua orang yang kini telah masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Junkyu yang mematung di teras dengan air mata yang perlahan jatuh membasahi pipi chubby miliknya.

Tangan kecil Junkyu memegang dadanya yang terasa sesak, air mata terus keluar membasahi wajahnya. Ia memukul dadanya pelan upaya bisa meredakan sesak yang amat menyiksa.

" Akit ayah... Kyu akit. "





Air mata yang sempat ia tahan kini luruh membasahi wajah tampan milik Junkyu, sekerjap bayangan masa kecilnya terlintas begitu saja di pikirannya.

Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang