17

74 7 3
                                    


Sudah lebih dari seminggu Junkyu tidak bertemu dengan Jihoon, kemana dia? Pikirnya.

Kini Junkyu dan ketiga sahabatnya tengah berada di markas mereka yang berada di rooftop sekolah. Biasalah membolos.

Tidak ada yang tau keberadaan markas ini kecuali mereka, dan tidak akan ada juga guru yang berani memarahi mereka karena membolos. Karena salah satu dari ayah mereka adalah pemilik sekolah ini, Suho ayah Junkyu.

" Apa yang akan kau lakukan setelah ini? " Tanya Haruto memecah keheningan di antara mereka. Junkyu membuang nafas lelah, ia menggeleng menempelkan punggung nya pada sofa dan memejamkan mata.

" Kau tidak akan melarikan diri kan? Ekhmm maksudku, kau akan bertanggung jawab kan? Lanjut Haruto menatap bertanya pada Junkyu.

" Tidak tau....aku takut. "

" Dengan? "

" Hidupku "

Jaehyuk , Haruto dan Jeongwoo mengerutkan kening, apa maksud pemuda ini? Takut dengan hidupnya? Kenapa apa karena Suho dia takut?

" Ada apa dengan hidup mu? Kau takut pada Suho yang berada di hidupmu? " Cicit Jeongwoo yang mengubah duduknya menjadi bersebelahan dengan Junkyu.

Junkyu kembali menggeleng masih tetap memejamkan matanya.

" Aku takut akan meninggalkannya sendirian. "

(⁠ᵔ⁠ᴥ⁠ᵔ⁠)

Bel pulang berbunyi siswa/i sekolah Harta mulai berhamburan keluar meninggalkan kelas setelah guru pergi.

Doyoung menatap ke arah Jihoon yang sedari tadi pagi mendiaminya.

" Aku antar kau pulang ya? " Tawar Doyoung yang berhasil membuat Jihoon menoleh dan menatapnya. Doyoung tersenyum lalu menggenggam tangan Jihoon yang berada di atas meja.

" Jangan mendiami ku, dan memikirkan hal yang mengganggu kesehatan mu. Ingat kau tidak sendiri, ada kami dan juga bayimu. " Lanjutnya dan berhasil membuat Jihoon meneteskan air mata.

Doyoung menarik Jihoon ke dalam dekapannya, ia memeluk tubuh Jihoon yang bergetar. Mengelusnya sangat lembut, menenangkan Jihoon bahwa semua akan baik² saja.

Dada Doyoung terasa sesak, melihat bagaimana Jihoon yang sedang tertekan sekarang. Andai malam itu ia tidak mengajak Jihoon ke tempat terkutuk itu, anda saja dia mendengarkan Jihoon untuk pergi dari sana ini semua tidak akan terjadi.

Sepupunya itu tidak akan mengalami hal seperti ini.

(⁠ᵔ⁠ᴥ⁠ᵔ⁠)

Junkyu melajukan motor sportnya dengan cepat, membelah jalan raya yang sedikit basah di karenakan hujan. Ia baru akan kembali ke rumah setelah satu hari tadi ia berada di markas dan sama sekali tidak memasuki kegiatan sekolah.

Malam terasa mencekam, udara dingin karena hujan ini membuat tubuh Junkyu sedikit menggigil kedinginan. Pemuda itu semakin menambah kecepatan motornya, tapi setelahnya ia memelankan motornya saat melihat sebuah tokoh boneka di sebrang jalan.

Junkyu tersenyum tipis lalu membelokan motornya ke tokoh tersebut, ia berfikir akan pergi ke rumah Rora malam ini sebelum benar² pulang.

Ding dong....

Junkyu memencet bel rumah Rora, ia menatap sekeliling are rumah tersebut. Lalu tersenyum tipis saat kenangan masa² kecilnya dulu dengan Rora terlintas di pikirannya.

Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang