20

70 11 4
                                    


Asahi mengigit dalam bibirnya saat menatap hal yang sedikit membuat hatinya tergoyah. Matanya menatap senduh pada ruangan UKS yang sedikit terbuka, menampakkan dua manusia yang sedang berpelukan di sana.

Asahi menghapus sedikit kasar air matanya menggunakan punggung tangan, ia bergerak pelan untuk menutup pintu UKS agar tidak mengganggu keduanya.

Ia memutar tubuhnya untuk pergi dari sana, namun tersentak saat mendapatkan seseorang telah berada di belakang tubuhnya.
Ia menyentuh dahinya yang menabrak tubuh besar seseorang, ia mendongak menatap kedua iris hazel itu dengan tajam.

" Apa mengagetkan diriku salah satu dari hobi mu? " Sentaknya pelan agar tidak terdengar sampai dalam UKS.

Pemuda itu mengerutkan kening, ia mencondongkan tubuhnya menurunkan pandangan tepat di depan wajah sang lawan bicara.

" Apa menguping pembicaraan seseorang adalah hobi mu juga? " Ejeknya sambil menaikan satu alisnya.

" Ck, mengganggu saja kau. Awas aku mau lewat. " Ketus Asahi sedikit mendorong tubuh itu agar menjauh dari dirinya.

Langkahnya terhenti saat sebuah tangan mencekal lengannya dan sedikit mengeratkan genggaman nya.

" Kau teman Jihoon? "

Asahi memutar malas matanya
" Pasti kau sudah tau jawabannya kan? Sudah lepas, aku mau ke kelas. "

Mata Asahi membulat saat pemuda tersebut menariknya ke bawah tangga sekolah dan memojokkan tubuhnya di sana.

Pemuda itu menyeringai, lalu mendekat mengikis jarak antara tubuh keduanya. Mendekatkan wajahnya ke arah Asahi yang menahan nafas di dalam kukungannya.

" Tegang sekali, aku tidak akan melakukan apa pun. " Pemuda itu terkekeh, ia mengusak lembut surai Asahi. Menegakkan tubuhnya kembali masih dengan menatap wajah Asahi yang memerah.

" Aku cuma mau bilang..... "

" Jangan galak², itu sangat bertolak belakang dengan wajah semanis dirimu. " Bisiknya tepat di telinga Asahi dan berhasil membuat pemuda itu merasakan beribu² kupu-kupu yang sedang menggelitik perutnya.

Dan di buat terkejut lagi saat pemuda itu dengan lancangnya mengecup singkat bibir ranum Asahi dan meninggalkannya begitu saja dengan perasaan malu dan kesal yang menjadi satu.

" JAEHYUK SIALAN ! " Hardik Asahi menatap kesal ke arah punggung besar Jaehyuk yang terlihat menghilang di belokan ujung koridor UKS.


(⁠ᵔ⁠ᴥ⁠ᵔ⁠)

" Ayah pergi ke rumah pemuda itu Junkyu." 

Ucapan Jongsuk berhasil membuat Junkyu memberhentikan langkah. Pemuda itu memutar tubuh mengarah pada Jongsuk yang duduk di sofa ruang tamu rumahnya.

" Kau bergurau? "

Jongsuk melirik, senyuman tipis terpatri di wajah tampannya " Apa wajah ku terlihat seperti itu? "

Junkyu diam, apa yang akan ayahnya lakukan? Tau alamat rumah Jihoon dari mana si tua itu?  Kenapa firasatnya tidak enak? Apa yang pak tua bau tanah itu lakukan di sana.

" Kau aka- "

Junkyu pergi, tidak lagi mendengarkan ucapan kakanya yang menatap kepergian adiknya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

" Sampai kapan aku harus menunggu Junkyu? Sampai kapan aku akan mendapatkan kasih sayang seorang adik dari mu? "

" Kak Jongsuk! "

Grepp

Jongsuk merasa tubuhnya melayang saat seseorang mengangkat tubuhnya untuk menjauh dari pembatas jalan raya. Matanya masih terpejam, menetralkan detak jantungnya yang berdegup begitu cepat.

Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang