03

72 5 0
                                    

Matahari mulai terbit di tempat nya menampakkan diri , membuat seorang remaja yang masih nyaman dengan alam mimpinya itu mengerjap kan mata.
Ia duduk untuk menghilangkan kantuk yang masih menyerang diri , tatapannya teralih ketika pintu kamarnya terbuka. Menampakkan seorang wanita cantik dengan sebuah nampan berisikan roti dan susu , jihoon tersenyum menyambut kedatangan sang ibunda.

" Kau sudah bangun? Baguslah, sekarang bersihkan diri mu lalu makanlah sarapan mu ya.. ayah mu sudah menunggu mu di bawah. Oh iya jihoon mungkin hari ini bunda akan sibuk jadi tak apa kan jika kau pulang bersama Doyoung nanti? " ucap Rose duduk di samping anaknya setelah meletakkan nampan berisi sarapan itu di atas nakas. Jihoon mengangguk sebagai balasan, ia berjalan ke arah kamar mandi saat Rose telah meninggalkan kamarnya

" Terima kasih ayah... Hati² ya, semoga pekerjaan ayah menyenangkan." Jaehyun tersenyum lalu mengusak lembut surai putranya , " Sama-sama, kau juga ya belajar yang benar. Ingat kau pulang bersama Doyoung , mengerti? " Jihoon keluar, dan melambaikan tangannya saat mobil jaehyun melesat pergi meninggalkan pekarangan sekolahnya.

" Jihoon "
Jihoon memalingkan pandangan ke arah sumber suara , ia tersenyum saat tau siapa yang meneriaki namanya tadi.
" Hay.. bagaimana keadaan paman apa sudah baikan? " tanya Doyoung saat sudah berada di samping sepupunya itu dan berjalan bersama menuju kelas mereka.
" Ayah sudah baik, untung saja. Kau tau aku sangat khawatir doyy , salah ku juga sihh seharusnya aku bisa meminjam hp mu untuk mengabari mereka " sesal Jihoon dengan kejadian di mana kesehatan ayahnya menurun akibat perbuatannya.
" Sudahlah , itu kan sudah berlalu. Paman juga sudah sehat bukan? Jadi kau tidak perlu khawatir , buat saja kejadian kemarin sebagai pelajaran oke? " hibur Doyoung , lalu menarik Jihoon untuk segera sampai di kelas mereka.









✨✨












Ceklek

Junkyu mengangkat pandangannya saat mendengar suara pintu yang terbuka. Matanya menatap tak suka kepada seseorang yang berjalan ke arahnya, ia bangkit dari sofa yang berada di pojok kamar miliknya untuk menuju ke arah ranjang yang berada di tengah ruangan.
" Apa kau tidak tau sopan santun? Begini caramu menyambut kedatangan ayah mu sendiri? " sindir Suho saat Junkyu ingin meninggalkannya sendiri di sofa. Pria tampan itu berjalan kearah Junkyu yang sepertinya tidak mendengarkannya , ia menarik pundak Junkyu kencang agar berbalik menghadapnya " YA! APA KAU TIDAK DENGAR UCAPAN KU SIALAN? "
geram Suho menatap nyalang kearah putranya.

Junkyu terkekeh, menatap Suho dengan tatapan meremehkan " Harus ya .... Kenapa? " tanyanya sambil menatap Suho remeh
" Karena aku ayah mu , kau harus sopan terhadap orng tua mu KIM JUNKYU " ucap Suho dengan menekan kata di akhir ucapannya. Junkyu menganggukkan kepalanya " orang tua ya? tapi yang kau lakukan kepada ku saat ini tidak seperti perlakuan orang tua terhadap anaknya KIM SUHO! " bentak Junkyu sambil menghempas kasar tangan Suho yang masih berada di pundaknya.
" Kau memukul ku , kau mengurungku bahkan kau tak memberi sesuap makanan untukku dua hari ini. Apa seperti ini perlakuan orang tua kepada anaknya? "

" Hanya karena diriku yang pergi dan tidak sempat menghubungi mu. Kau bahkan tidak tau alasan ku tidak menghubungi mu itu apa " pungkas Junkyu penuh emosi , ia tak habis fikir kenapa Ayah nya ini suka sekali menyiksanya hanya karena hal sepele. Hanya karena malam itu dia pergi ke pesta acara sekolahnya dan tidak sempat mengirim kabar, dan berakhir tersiksa dan berada di kamar nya sampai 2 hari lamanya. Saat itu hp Junkyu kehabisan baterai , ia ingin meminjam pada temannya tapi ia keburu di tarik ke tengah pesta dan berakhir lupa apa tujuannya. Ia ingin menjelaskan kepada Suho malam itu , tapi pria itu langsung memukuli Junkyu dan mengurungnya di kamar sampai saat ini.

" Aku tidak butuh alasan mu, kau tau kan peraturan di rumah ini bagaiman? Jika pun mendesak , peraturan tetap peraturan Junkyu. Kau tidak bisa meremehkannya aku tidak suka itu , dan saat ini rasakan hukuman karena telah melanggar peraturan itu sendiri " putus Suho lalu pergi meninggalkan kamar Junkyu dan tak lupa ia mengunci pintu itu kembali.

" Arghh... " Junkyu menarik rambutnya frustasi , lalu melempar buku² yang berada di atas mejanya ke lantai. Tapi, ia merasa dadanya begitu sesak , Sakit. Setetes darah segar keluar begitu saja dari indra penciumnya , Junkyu dengan cepat berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkannya. Junkyu memutar keran wastafel , mencoba untuk membersihkan darah yang terus mengalir dan mengotori wajahnya. Namun pria itu kehilangan keseimbangan, merasakan betapa sakit rasa sesak yang menyerangnya sekarang.
Junkyu terduduk, dingin . Lantai kamar mandi begitu sangat dingin, ia meremas kuat dada kirinya mencoba menghilangkan rasa sakit yang terus menghantam

Tak kunjung merasa enakan, Junkyu memukul dadanya yang bahkan lebih menyakitan dari tadi, hingga ia terbatuk memuntahkan begitu banyak darah di lantai kamar mandi.










Hemmm.... Kenapa tuch?

Gimana para pembaca? Kalian suka dengan book ini , semoga kalian suka ya...
Bener deh aku takut mau lanjut , takut ngebosenin 😭
Tapi aku mau mencoba dulu , kalau udah 20/lebih pembacanya aku bakal lanjut !!! Terima kasih yang sudah baca, bay bay... Bertemu lagi di part selanjutnya 🤗👋🥳



Too much love { KyuHoon }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang