Chapter 22: A Reason Behind an Arranged Marriage

568 93 16
                                    

Halooo, aku update lagi!

Thanks yaaa sudah memenuhi challenge 100 votesnya wakakaka

Well, happy reading~


Satu tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun yang lalu...

Aku baru pulang dari pekerjaanku dan masuk ke rumah yang tahu-tahu sudah ramai oleh tamu yang tak pernah kuduga sama sekali. Mereka adalah Mas Soki dan ibunya, Tante Sophia.

Ini mungkin sudah lima tahun lebih aku tidak pernah bertemu Mas Soki lagi.

Terakhir kali kami bertemu adalah saat aku tanpa sengaja berpapasan dengannya di salah satu pusat perbelanjaan. Saat itu ia baru pulang dari training kerjanya di luar negeri. Dan kini, setelah sekian lama tak pernah melihatnya lagi, tak kuduga Mas Soki masih terlihat sama seperti saat itu. Hanya rambutnya yang menjadi sedikit lebih panjang.

"Melody, kamu sudah pulang?"

Aku yang tadinya sempat bengong berdiri di ambang pintu masuk ruang tamu lantas menoleh pada mama yang baru saja menyambutku.

Aku pun berjalan ke arah di mana ibuku itu duduk bersama dengan papa. Aku mengambil posisi duduk di antara keduanya. Menghadap pada Mas Soki dan Tante Sophia yang sudah membagi senyum cerahnya padaku.

"Sayang, kamu masih ingat Mas Soki kan?"

Aku mengangguk pada ibuku itu.

"Nah ini Mas Soki baru balik dari London untuk urusan pekerjaannya. Kata Tante Sophia, untuk sementara dia bakal lanjut kerja di sini dulu sekitaran beberapa bulan terus baru balik lagi deh ke London buat ngurus pindahan ke mari."

"Oh..." aku ber-oh ria sembari mengangguk-anggukkan kepala. Jujur saja aku tak tahu kenapa harus mendengar cerita soal Mas Soki sedetail ini. Tapi alih-alih penasaran dengan itu, aku pun menoleh ke arah Mas Soki lalu tersenyum padanya.

"Eum, hai mas..." sapaku dengan sedikit canggung.

Laki-laki yang tadinya berwajah kaku itu kulihat mulai menarik dua sudut bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki yang tadinya berwajah kaku itu kulihat mulai menarik dua sudut bibirnya. Membagi senyum simpulnya padaku dengan sebelah tangan yang ia angkat kikuk.

MBTI NMPL: Not My Possesive LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang