Haloooo
Aku akhirnya update lagi di tengah-tengah huru hara kesibukan budak korporetttt ini xixiixxi. Seemoga suka ya sama part penting ini!
Happy reading!
(Belom ada gambar dulu yaa)
Aku sudah keluar dari IGD rumah sakit selepas maghrib tadi.
Kali ini aku telah berbaring nyaman di tempat tidurku dengan Mas Soki yang sejak setengah jam lalu menyibukkan diri di meja kerjanya. Kami tak banyak bicara. Hanya dia yang beberapa kali mengajakku bicara untuk menanyai kondisiku lalu kujawab singkat dengan sebuah anggukan atau gelengan kepala.
Sekarang, jam bundar yang tergantung di dinding kamar kami sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Selama nyaris dua jam aku berbaring di kasur ini, aku tak jua bisa larut dalam tidurku. Dua mataku memang tertutup rapat tapi isi kepalaku masih aktif memikirkan banyak hal. Tentang perbincangan serius yang terakhir kali di antara aku dan juga Mas Soki. Tentang ekspresinya. Tentang responnya. Juga tentang ucapannya yang terinterupsi oleh kehadiran teman-temanku di rumah sakit tadi.
Ah, haruskah aku bangkit sekarang?
Berjalan ke arah meja kerja Mas Soki dan buru-buru menutup laptopnya itu?
Tapi bagaimana kalau dia enggan melanjutkan perbincangan kami tadi?
Ah!!!
Frustasi dengan isi kepalaku sendiri, akhirnya aku memutar posisi tidurku ke arah berlawanan. Aku yang tadinya meringkuk ke areal dinding kini menghadapkan tubuhku pada areal tempat tidur yang tadinya kosong.
Tapi tunggu dulu.
"M-mas Soki!?"
Aku nyaris melompat dari tempat tidur begitu dua mata yang kulebarkan menemukan sosok Mas Soki telah berbaring di sampingku. Laki-laki itu tidur menyamping menghadapku. Dua matanya terbuka lebar menatapku.
Sejak kapan Mas Soki naik ke tempat tidur?!
Aku membatin seraya menggigit bibirku.
"Ternyata... kamu belum tidur."
Mas Soki cuma mengucapkan kalimat itu. Tapi jantungku rasanya masih belum bisa berdetak teratur.
"Ng, i-iya..." Aku menjawab singkat.
"Kenapa?"
"Gapapa."
"Beneran?"
"Iya."
Duh, kenapa posisiku persis seperti perempuan yang sedang ngambek?
Ya tapi dipikir-pikir, memang iya sih. Aku sedang merajuk sekarang, sebagai sebuah bentuk protes atas perbincangan dan perdebatan kami yang belum selesai siang tadi.
"Kamu mau teh?" Mas Soki masih ingin meneruskan percakapan di antara kami rupanya. Sedari tadi tatapan matanya tak lekang dariku. Padahal aku sudah berupaya mengalihkan tatap ke arah lain beberapa kali.
"Enggak mas..."
"Susu? biar aku buatin."
"Gak juga."
Hening.
Mas Soki tak bersuara lagi. Tapi dari pandanganku, kulihat ia hanya mengamati wajahnya dengan seksama. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini. Dan posisiku yang memandanginya ini juga lambat-laun memuatku hanyut dalam sorot matanya. Rasanya, lama-lama saling menukar pandang begini bisa membuat segala kemarahanku hilang.
Ah tidak-tidak!
Aku tidak boleh lengah. Selama aku belum mendapatkan penjelasan yang clear darinya, aku tidak akan lagi bersikap lunak.
![](https://img.wattpad.com/cover/371390345-288-k862716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MBTI NMPL: Not My Possesive Liar
FanficAkhirnya nikah sama crush! >-< T-tapi tunggu dulu! Ini kok mas crush possesive banget?!?!