Chapter 19: Can We Stop Talking About Others?

480 102 46
                                    

Halooo, berhubung aku lagi good mood, jadi aku update nih even misi di part sebelumnya enggak tercapai ya :') (sadly)

Ayo dong vote, jangan jadi sider doang guys :'(

Btw, kindly reminder buat pembaca di bawah usia 18 tahun, part ini tidak direkomendasikan ya!!!

well, happy reading~


Mas Soki baru melepaskan genggamannya dariku setelah kami kini berada di dalam kamar villa yang kami tinggali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mas Soki baru melepaskan genggamannya dariku setelah kami kini berada di dalam kamar villa yang kami tinggali. Ia masih berdiri membelakangiku. Tak mengatakan apa-apa sampai akhirnya aku yang lebih dulu bersuara.

"Mas..." Panggilku pelan.

Laki-laki itu kemudian berbalik ke arahku. Ia mendekat, menangkupkan kedua telapak tangannya di kedua pipiku.

"Kamu gapapa?" tanyanya dengan sorot mata khawatir.

Kukira, Mas Soki marah. Tak kusangka ia masih mencemaskanku yang tersedak tadi.

"Aku gapapa mas," jawabku seraya menggeleng pelan. "Tapi kamu... are you okay?" tanyaku pelan sembari mengamati ekspresi wajahnya. Dapat kupastikan, sebias rona marah masih tersisa di sana. Aku tidak tahu kenapa ia semarah itu tadi. Entah ia memiliki masalah dengan atasannya tersebut atau apa, tapi memang sejak kami tiba tadi, ia sudah menunjukkan gelagat tidak nyaman dengan Mas Sakti.

"Gapapa..." Kali ini ia menggeleng pelan. "Aku gapapa," ucapnya sekali lagi seraya melepaskan dua tangannya dari wajahku.

"Sungguh?" Agaknya aku masih ragu. Firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Mas Soki dariku.

Tapi Mas Soki tetap bersikukuh dengan jawabannya.

"Iya... aku gapapa."

"Kamu gak marah?"

Kali ini Mas Soki diam.

"Kamu terlihat marah tadi, mas. Aku gak tahu karena apa tapi aku minta maaf—"

Mas Soki secara tiba-tiba menarik tubuhku masuk ke dalam dekapannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MBTI NMPL: Not My Possesive LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang