Prolog

673 61 7
                                    

Play the music before you start to read this part~



Wait me up, I'm on my way
Pick you up so I can keep on falling
In love with you
Be with you all our life

Oh, I must be dreaming
'Cause I was waiting on you all my life
I know our love is true
With you, I'll be the one

Into you, I'm into you
Loving you is easy from the start
Whoo-whoo
'Cause I want to

🎶
"oh it's you" by babychair





Lirik demi lirik dari lagu favoritku itu bergulir lembut masuk ke telingaku seolah menjadi sebuah mantra yang kian menyedotku pada satu dimensi bersebut bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lirik demi lirik dari lagu favoritku itu bergulir lembut masuk ke telingaku seolah menjadi sebuah mantra yang kian menyedotku pada satu dimensi bersebut bahagia. Ya, hari bahagia yang telah kunantikan sedari dua bulan lalu—ah ralat—mungkin aku sudah menunggu momen ini sejak bertahun-tahun silam. Sejak aku masihlah seorang gadis SMA yang menaruh perasaan pada seorang laki-laki berusia 5 tahun lebih dewasa dariku. Laki-laki yang tak pernah kukira akan berdiri bersanding denganku, di sebuah pelaminan megah, bersama semua orang yang bersorak-sorai untuk kebahagiaan kami.

Dan nyatanya di sinilah aku sekarang. Berjalan menyusuri karpet keemasan berhiaskan mawar putih bersama dengan kedua orang tuaku yang menuntunku menuju satu meja utama di tengah-tengah ballroom. Dari posisiku yang masih berjarak dua puluh meter dari meja itu, aku dapat melihat bagaimana semua orang di meja itu telah menaruh atensi padaku. Terutama sesosok laki-laki berwajah tampan yang kini menatapku teduh. Senyum tipisnya tertampil malu-malu. Seolah hanya ingin diperlihatkan kepadaku seorang. Begitu pun sepasang mata sipitnya yang melengkung layaknya bulan sabit. Pualam legamnya tertuju padaku, berhasil menghunus jantungku yang tengah berdegub tak karuan ini.

Aku tersenyum, berupaya menyembunyikan kegugupanku.

"Mamel congrats! You finally married your crush uhuy!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mamel congrats! You finally married your crush uhuy!"

Oh sial! Aku kenal betul suara siapa itu. Lantas aku memalingkan wajah, melihat ke sisi kiriku yang diisi oleh beberapa orang temanku. Mereka adalah Shania, Rania, dan juga Dhimas. Bisa dipastikan bahwa teriakan memalukan barusan adalah sebaris kalimat yang keluar dari mulut lamis Dhimas. Dasar bocah! Bisa-bisanya dia meneriakkan satu rahasia itu di tempat umum seperti sekarang?!

MBTI NMPL: Not My Possesive LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang