Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.
Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.
Be Wise, Young Adult Story [18+]
Bisa jadi mengandung adegan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
***
Nayara sampai. Dengan nafas terengah-engah, dia menatap pintu di depannya. Wanita itu akhirnya duduk bersimpuh di depan pintu. Kakinya gemetar karena kelelahan menaiki tangga. Ada berapa entah Naya tak menghitungnya. Mungkin sampai 200 anak tangga. Sial, itu hampir setara dengan menaiki gedung sepuluh lantai.
Nayara mengatur nafasnya sambil mendekati pintu. Persetan dengan Jon, dia membukanya. Wanita itu masuk dan langsung kagum melihat sebuah perpustakaan besar yang tersembunyi di menara.
"Woah, aku baru tau ada tempat ini," gumam Nayara sambil melihat sekelilingnya.
Entah ada berapa banyak buku di sini dan apakah Jon membacanya semua? Nayara tidak yakin mengingat Jon adalah pria yang sibuk dan jarang bersantai.
Ah, omong-omong soal Jonathan, Nayara menemukannya berbaring di sebuah sofa hitam panjang dengan satu tangan menutup matanya. Nayara diam, mendekat dengan hati-hati. Aroma alkohol yang menyengat, Nayara yakin Jon baru saja menegak minuman keras.
Nayara menghela nafas. Dia melepas selimut yang menutupi tubuhnya kemudian menyelimuti Jonathan yang tertidur. Dia mungkin tak tau jika Jonathan sangat toleran pada suhu dingin; sama seperti serigala pada umumnya.
Dua botol anggur di meja, bahkan sisanya masih ada di gelas sedikit. Nayara duduk di karpet, tepat di bawah Jon. Setelah menaiki ratusan anak tangga, tidak dipungkiri jika dia haus. Jadi, Nayara menuang sisa anggur ke gelas dan menegaknya.
"Eumh, aku belum pernah minum anggur dengan rasa seperti ini. Sepertinya ini sangat mahal," gumam Nayara lirih sambil menatap gelas berisi anggur di tangannya.
Nayara meletakkan gelasnya, menatap Jon yang masih berbaring di sofa. Sepertinya kehadiran Nayara tidak menggangunya.
Nayara tersenyum kecil, wanita itu sudah menahan diri mati-matian, tapi rasa pedulinya mencuat ke permukaan. Pasti sekarang Jon merasa sangat sedih dan frustasi, pikir Nayara.
Perlahan Nayara menyentuh kepala Jon, mengusap rambutnya yang halus dan wangi dengan lembut.
"Aku tidak tau seberapa sedih dirimu. Aku juga tidak tau seberapa berharga gelar Alpha atau bisnis haram itu untukmu. Tapi aku harap kau baik-baik saja," lirih Nayara.
Nayara menarik tangannya. Wanita itu kemudian menegak tandas anggur di gelas. Rasanya nikmat. Aji mumpung, dia tidak pernah meminum anggur mahal. Pun, rasanya membuat ketagihan.
"Uh..." Nayara memijat pelipisnya. Sepertinya minuman beralkohol itu mulai membuat dirinya tak nyaman. Toleransi alkohol Nayara rendah, tapi sejak tadi tak berhenti minum.
"Uh, aku pusing..." keluh Nayara. "Sepertinya aku terlalu banyak minum."
Nayara memejamkan mata erat, membukanya kembali dan mendapati Jon masih di posisi yang sama. Kepalanya semakin berat, Nayara sepertinya tak kuat. Wanita itu menggeser duduknya, lebih dekat dengan sofa. Kemudian wanita itu meletakkan kepalanya di dada Jonathan.
Dug dug dug dug... Irama jantung Jon berdetak beraturan. Nayara bisa mendengar itu dengan jelas. Meski cukup keras, tapi Nayara akui itu tidak menggangunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf Bride
Fiksi Penggemar[18+] Warning‼️ Mengandung keker*san Nayeon and Jungkook as main characters visual _______ Nayara dijual ayah tirinya sendiri pada seorang pria. Tak disangka, pria itu kemudian menjualnya pada Jonathan, seorang pebisnis yang namanya niak daun karena...