Hari ini hari yang paling ditunggu tunggu oleh Queenie Angela Williams, pulang ke Jakarta!! Betapa senangnya Queenie akhirnya bisa balik ke hometown kesayangannya, setelah menyelesaikan kuliahnya di Sydney, Queenie memutuskan untuk balik ke Jakarta untuk mengurusi hotel papanya yang keturunan bule itu
Dari SMA 1, Queenie harus pergi ke Sydney untuk melanjuti sekolahnya disana dan tinggal bersama kakek bulenya itu, awalnya Queenie pasrah karna bahasa Inggrisnya tak bagus, namun karena nenek Jawanya yang juga membantunya dalam berbahasa Inggris sekarang Queenie kalau ngomong juga kebiasaan bahasa Inggris jadinya
Setelah sampai di Jakarta, Queenie memutuskan untuk naik taksi karna kedua orangtuanya sedang sibuk bekerja sampai sampai tidak sempat menjemputnya, bahkan orangtuanya telah pindah rumah dan Queenie harus mencari alamat rumahnya sendiri, begitu sampai komplek rumahnya, Queenie memutuskan untuk turun dari taksi dan mencari nomor rumahnya sendirian, sambil memegang handphone, Queenie mencari nomor rumahnya diantara rumah rumah mewah tsb
Ketika Queenie melihat nomor rumah 21 yang berarti rumahnya tepat disebelahnya Queenie berteriak kencang layaknya anak kecil yang begitu senang mendapat mainan. Tetapi ia tidak bahwa ada seorang lelaki yang berlari dan menubruknya. Lelaki itu berkeringat dan berjaket hitam, ia juga memakai kupluk diatas kepalanya untuk menutupi wajahnya, ya kali malem malem joging sampe keringetan begitu
Sangking kencangnya menabrak, Queenie sampai terjatuh dan yang lebih parahnya lagi, lelaki itu juga jatuh dan entah bagaimana mulut manis lelaki itu sudah berada di bibir mungil milik Queenie itu
"Aaaaaaaa, siapa lo??! Modus ya main cium gw! Ya ampunn, ini gawatt, masa hari pertama aja udah kena musibah gini sihh" kata Queenie sambil teriak teriak layaknya orang gila
"Hehhh diem lo! Lo tuh beruntung dapet ciuman dari gw tau?!" Kata lelaki yang menabraknya itu
"Apa?? Beruntung, tolong ya pacar aja bukan main cium aja! Gw lapor polisi nih!" Kata Queenie sambil berteriak teriak
Menanggapi ucapan Queenie, lelaki itu membuka tutupan kepalanya, yaampun wajahnya lebih tampan dibanding lelaki yang pernah dilihat oleh Queenie, namun Queenie langsung mengalihkan perhatiannya itu
"Beruntung kan dapet ciuman dari cowok ganteng kayak gw? Udah kali jangan diliatin kayak gitu, semua cewek juga langsung terpesona liat kegantengan gw ini" kata lelaki yang kepedean itu
"Den Robby, jangan kabur lagi dong, pak Kucur sama pak Dedes udah capek ngejar ngejar kamu" kata pak Kucur sambil memegangi dadanya yang sesak akibat mengejarnya itu
"Udah mendingan kalian semua pulang aja dehh, ngapain sih ngurusin saya, saya bukan anak kecil lagi" kata lelaki yang bernama Robby itu
"Tapi den, tuan sama nyonya suruh saya buat ngejar den Robby" jawab lelaki berkepala botak yang bernama Dedes
"Kan saya sudah bilang, saya akan kenalin pacar saya, saya sekarang mau jemput pacar saya, ini nihh pacar saya" kata Robby yang tiba tiba merangkul tubuh Queenie yang sedang bigung itu
"Ehhh ini apa apaan ini, enak aja!! Masa gw dibilang pacar lo, geer amat lo, kita aja baru----" kata Queenie yang belum selesai bicara lalu mulutnya dibengkam oleh Robby
"Yasudah deh, saya bilang nyonya sama tuan kalo den Robby beneran sudah punya pacar, kalau gitu saya permisi den" kata pak Dedes lalu pergi bersama partner bodyguardnya pak Kucur
"Apaan sih lo ngaku ngaku aja! Jangan jangan lo kali yang suka sama gw" protes Queenie sesudah bungkamannya dilepas oleh Robby
"Ihh geer, btw makasih sudah membuat suasana kembali aman dan tentram" kata Robby yang membuat Queenie bingung
"Udah minggir sana, ganggu hidup gw aja" kata Queenie sambil mencoba mendorong dorong tubuh Robby dan kembali tersenyum setelah melihat rumahnya
[]
Prolognya pakai gaya bahasa orang ketiga dulu ya, nanti lanjutannya pakai gaya bahasa orang pertama, makasih buat udah nyempetin baca ceritanya. Maaf kalau ceritanya mirip sama cerita lain, gajelas, ataupun udah ketebak (tapi ini cerita kepikiran sendiri kok).
Xoxo,
Cavieee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. Stranger
RomanceQueenie Angela Williams, perempuan manis blasteran Amerika-Jawa baru saja menyelesaikan SMA-kuliahnya di Sydney. Ia senang akhirnya dia bisa kembali ke Jakarta, hometownnya. Ia berpikir bahwa di Jakarta hidupnya akan lebih bebas dan menyenangkan apa...