Sudah 3 hari aku terbaring lemah di kasurku ini, mama dan papa juga masih menemaniku
Aku meminta mereka untuk membukakan kado kado kedatanganku (yang lupa dibuka), isinya ada dress berwarna hijau dari Jordana, sebuah frame ketika aku kecil dari nenekku, adikku Ken yang sedang kuliah di Bandung bersama teman dari masa kecilnya itu memberiku gantungan kunci bergambar lumba lumba (berbeda 2 tahun dariku), dan aku diberikan kunci mobil dari papa yang bisa kupakai kemanapun aku pergi, sayangnya aku hanya bisa terbaring lemah di kasur ini
Setelah 3 hari (setelah sadar), akhirnya aku sudah bisa lepas infus namun aku harus memulihkan diri satu hari lagi dirumah ini
Karna bosan hanya dikamar aku memutuskan untuk turun menghampiri mama yang sedang menyiapkan makan siang, sedangkan papa masih melaporkan kasus 5 hari lalu yang menimpaku (2 hari tak sadarkan diri)
"Queenie, kenapa kamu turun? Kamu masih perlu istirahat" kata mama menegurku
"Bosen ma, udah 3 hari cuma liat kamar Queenie doang, hari ini masih harus istirahat lagi" kataku sambil mengambil nafas panjang
"Kamu yakin kamu ga mau balik ke Sydney lagi aja? Mama khawatir kalau hal hal buruk terus menimpa kamu disini" kata mama
"Ma, kalau memang sudah nasib, mau balik ke Sydneypun juga ga bakal lebih baik" kataku menjawab mama
"Iya sayang, bagaimana kaki kamu? Masih sakit?" Tanya mama lagi
"Engga kok ma, udah tinggal berbekas doang"
"Mama pikir dengan Tommy dipecat dia akan mencari kerja dan merasa bahwa papa masih baik kepadanya karna papa tidak melaporkan kepada polisi soal uang curiannya di hotel papa, ternyata dia malah mencoba membunuh kamu dengan alasan papa memecatnya karna kamu akan bekerja disana, maafkan mama, mama tidak tau kalau dia sampai menyerang kamu" kata mama dengan wajah yang berubah menjadi sedih
"Udahlah ma, yang penting sekarang Queenie baik baik aja, dan orang itu gabakal bisa lagi deketin Queenie" jawabku dengan senyuman tipis yang sedikit kubuat buat
Jujur aku masih belum bisa melupakan kejadian 5 hari yang lalu itu, tapi aku harus kuat, aku harus berusaha menjadi lebih tegar disini, aku bukan anak kecil lagi
Ting.. Tong.. Tiba tiba saja bell rumah berbunyi, aku ingin membukakan pintu dan melihat siapa yang datang tapi mama menyuruhku untuk duduk saja di sofa
"Hai Queenie bagaimana keadaanmu?"
Aku sempat bingung mendengar suara itu namun setelah aku menoleh aku melihat Ed berdiri di belakangku
"Ba.. Baik.. By the way makasih telah menyelamatkanku" kataku
Aku bahkan tak mengerti bagaimana cara dia menyelamatkanku
"Silahkan duduk Ed, mau minum apa?" Tanya mama
"Air putih aja tante" jawabnya sambil tersenyum
"Kok kamu bisa kesini? Bukannya ini jam kantor?" Tanyaku bingung
"Ini lagi jam makan siang sayang" katanya lalu tersenyum padaku
Sayang??? Kok dia jadi geli gitu sih
"Maaf tapi panggilan sayang itu jangan kamu ulangi, saya tidak enak mendengarnya" kataku takut takut
"Tidak apa, ayah kamu menyetujui jika aku menjagamu" katanya
Apa?? Astaga apa dia menyukaiku, oh tidak
"Ini air putihnya Ed, sepertinya kalian akrab sekali, tante tinggal masak dulu ya" kata mama
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. Stranger
RomanceQueenie Angela Williams, perempuan manis blasteran Amerika-Jawa baru saja menyelesaikan SMA-kuliahnya di Sydney. Ia senang akhirnya dia bisa kembali ke Jakarta, hometownnya. Ia berpikir bahwa di Jakarta hidupnya akan lebih bebas dan menyenangkan apa...