Part 10: New Guitar

183 11 0
                                    

"Ayolah Jordanaa, temenin gw beliin gitar" kataku membujuk Jordana di telepon

"Gabisa Queenie, hari ini ada tamu special yang dateng butik gw" kata Jordana di telepon sana

"Yahh, masa gw beli sendirian sih?" Tanyaku dengan bibir di monyongkan yang sudah pasti Jordana takkan bisa melihatnya

"Ya cari temen lah, ajak tuhh Robby, diakan yang lu suruh ajarin main gitar, siapa tau dia tau tipe tipe gitar yang bagus buat lo gitu" kata Jordana

"Iya juga sih.. Tapi gw gengsi ngomong sama dia" kataku lalu tertawa kecil

"Ya elahh, gaada tuh waktu buat gengsi, kalo lo gamau ajak ya lo pergi sendiri, beres kan"

"Tapi..." Belum selesai bicara Jordana langsung memotong ucapanku

"Gaada tapi tapian ya, gaada gengsi, udah gw mau siap siap pergi ke butik nih" kata Jordana bijak

Ya, Jordana lumayan sibuk dengan butik yang dia bangun dengan tangannya sendiri, aku ingat pertama kali dia menunjukan hasil design gaunnya itu, gaunnya sangat indah

"Yaudah dehh, bye" kataku lalu mematikan hpku

Ajak, engga, ajak, engga, ajak.. Ajak aja dehh daripada sendirian

Queenie A Williams:
Robby

Tak disangka dia langsung typing dengan cepat menjawab pesanku

Robby Miller:
Hmm?

Ya ampunn jawabnya lebaran dikit kek

Queenie A Williams:
Hari ini ad acara g?

Robby Miller:
Knp?

Queenie A Williams:
Gw mau beli gitar baru nih, gitar lama gw udah gatau kemana

Robby Miller:
Oo

Aduhh pakek cuma jawab oo doang lagi haduhh ngomongnya gimana nih

Queenie A Williams:
Kok oo doang?

Robby Miller:
Emg knp? Gblh?

Yahh elahh dasar ga peka, udah tau gw nanya 'lo ada acara ga' masih nanya lagi maksudnya apa

Queenie A Williams:
Temeninn gw dong, masa gw beli gitar sendirian, gw jg gatau merk merk yang bagus

Aku akhirnya mengakuinya

Robby Miller:
Oo yaudh

Queenie A Williams:
Oo apa sihh, mau ato engga?

Robby Miller:
Iye gw temenin

Robby Miller:
Tapi ada satu syarat

Aduh pake syarat syaratan segala lagi

Queenie A Williams:
Apa syaratnya?

Robby Miller:
Abis beli gitar lo harus ikut gw kerumah bokap nyokap gw, mereka mau ketemu sama lo

Ahh itu jawaban terpanjangnya.. Dasar cuek kalo ada maunya deh baru..

Queenie A Williams:
Yaudah deh.. Kita ketemuan di mall mana nih?

Robby Miller:
Gaush, nnti gw jemput

Queenie A Williams:
Emang lo tau rmh gw? Emang kita mau beli dimana?

Robby Miller:
Lo ga inget apa dimana kita pertama kali ketemu, di dpn rumah lo!

Queenie A Williams:
Oh iya! Yaudah deh jam brp jemputnya?

Robby Miller:
SKRG! Gapake lama ya!

Begitu melihat pesannya, aku langsung buru buru mandi dan memakai baju dress casual berwarna tosca selutut, serta sepatu kets berwarna putih. Aku barru berusia 23 tahun, belum terlalu tua untuk memakai baju seperti ini bukan?

Aku turun kebawah tanpa sarapan terlebih dahulu, toh papa harus meeting sama klien yang sama dan mama juga pergi jalan jalan bersama tanteku yang berulang tahun (kasian ya ga diajak)

Aku melihat mobil pajero sport berwarna hitam diluar rumah, jangan jangan itu Robby

Aku langung berlari keluar tak lupa mengunci pintu rumah, Robby menyuruhku untuk langsung membuka pintu mobilnya, akupun menurutinya

"Kita mau kemana sih?" Tanyaku bingung

"Suka suka gw, pokoknya lo tinggal duduk manis aja" kata Robby sambil tetap konsen menyetir

Tiba tiba saja kotak tissue yang berada didepanku jatuh, aku langsung memungutnya, tanpa disadari Robby juga ikut memungut kotak tissue sehingga tangan kita bersentuhan, aku menatap Robby, tampak pantulanku di mata hitam kecoklatannya itu, dia juga menatapku

"Robby, awas kucing!!!" Teriakku begitu aku melihat ke arah jalanan

Dia shock dan langsung menghentikan mobilnya begitu melihat ke jalanan didepannya

Citttt, nafas kita sama sama tak beraturan

"Makanya kalo nyetir liatnya kedepan, ngapain liatin gw sih" kataku protes padanya ketika nafasku sudah mulai teratur

"Lo juga liatin gw" katanya lalu menjalankan mobilnya kembali

Setelahnya kita hanya berdiaman di mobil

Tidak lama setelahnya kita sampai ke toko alat musik yang cukup luas, dia menyuruhku untuk masuk ke toko itu

Aku tak pernah pergi kesini sebelumnya, alunan musik melow mengiringi kita ketika masuk

"Selamat pagi, mau cari alat musik apa ya?" Tanya seorang pelayan perempuan dengan ramah, dia tak melihat kearahku, dia hanya menatap kearah lelaki disampingku ini

"Mau cari gitar" kata Robby singkat tanpa melihat pada perempuan didepannya itu

Pelayan itu hanya diam dan terus menatap Robby tanpa bergerak sama sekali

"Ehmmm"

"Ohh iya maaf maaf, abis masnya ganteng sihh, ayo silahkan ikut saya" kata perempuan itu sambil senyum senyum sendiri

Kita mengikuti pelayan tsb kearah tempat tempat dimana semuanya gitar, Robby sempat menatap sebentar, tapi dia langsung menunjuk sebuah gitar berwarna coklat, setelah sang pelayan mengambilnya dia memetik gitarnya sebentar, dia mengangguk pelan

"Saya mau yang ini" katanya cepat

"Loh kok lo ga nanya gw dulu, bagus ga? Suka ga? Main beli aja" kataku protes padanya

"Udah bawel! Pokoknya model ini udah cocok buat lo, diem aja deh lo" katanya

"Harganya 1juta 800" kata pelayan itu

"Ini kartu kredit saya" kataku sambil menyodorkan kartu kredit milikku

"Gaush gw aja yang bayar" katanya lalu menyodorkan uang cash

Kok dia malah mau bayarin sih

[]

Makasih ya sudah baca sampai sini, maaf kalo ceritanya ngebosenin, dan maaf baru bisa post ceritanya sekarang.

Love,
Cavieee

My Mr. StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang