"Apa pacarrr?????" Tanyaku kaget sampai sampai mataku hampir copot
Bagaimana tidak, lelaki asing yang terlihat tampan ini tiba tiba menembakku, dia baru saja kenal denganku
"Ampun ya, suara lo bisa kecilan dikit ga sih? Suara toak aja kalah sama suara lo" kata Robby sambil memegangi telinganya yang sakit
"Bodo! Apaan sih tiba tiba lo suruh gw jd pacar lo? Kenal aja baru kemaren, lo gila?" Tanyaku shock
yaampun masa iya lelaki yang kuakui 'tampan' didepanku membujuk untuk menjadi pacarnya, dia stranger dan baru bertemu denganku kemarin, apalagi setelah dia menciumku
"Iya gw gila, bentar lagi gw tambah gila, orang tua gw maksa gw tunangan sama mantan psycho gw, yang hobinya morotin gw supaya dia bisa punya anak dari gw, kalau misalnya rahasia gw ga kebongkar juga orangtua gw gabakal maksa maksa gw buat tunangan sama mantan psycho gw itu" curhat Robby
"Ya tetep aja kita baru ketemu kemaren, kenal aja blm, gw gatau lo siapa, lo umur berapa, lo kerja apa, lo anak siapa, masa iya gw disuruh jadi pacar lo, yaampunn apaan sihh ini Indonesia ampunnn" kataku sambil memijit kepalaku yang pusing akibatnya
"Emang muka gw asing ya? Lo gapernah gitu ketemu majalah ada muka gw atau liat di tv? Gini gini followers instagram gw 800k tau" kata Robby dengan pedenya
"Ya engga lah, lagian gw bukan fans lo, dan selama ini gw ga di Jakarta" akhirnya aku mengakui semua itu
"Queenie temen kamu ajak masuk dong masa diluar aja, kasian dong" teriak mama dari dalam rumah
"Biar aja maa, biar sekalian aja gosong didepan (padahal masih pagi)"
"Kenalin gw Robby Miller, gw 25 tahun, gw mantan model dan sekarang gw jadi cowok pengusaha karna papa gw gasuka kalau gw terus terusan jadi model, kalau soal pacaran, pacarannya cuma bohongan kok" kata Robby lalu tersenyum kecil padaku
Ternyata pacarannya hanya bohongan padahal senyumannya meskipun senyuman tipis dia membuatku meleleh
Astaga! apa yang baru saja kupikirkan, engga engga pokoknya aku harus hati hati sama Jakarta, apalagi aku baru pindah dan ketemu cowok asing ini, aku tidak boleh tertipu
"Ahhh udah lahh mau lo siapa kek gw gapeduli, pokoknya gw gamau jadi pacar bohongan lo! Apa untungnya di gw" kataku mengamuk
Jujur aku sebenarnya ingin sekali mempunyai pacar yang gantengnya udah kayak Theo James begini, tapi dia cowok asing yang gabisa aku percaya, meski jantungku selalu berdetak kencang kalau dia didekatku
Akupun langsung menutup pintu rumah secara kasar, aku mendengar dia mengaduh kesakitan karna kepalanya terjedut pada pintu rumahku, aku membuka pintu lagi
"Sorry" kataku pendek lalu kembali menutup pintu tapi dia mengaduh kesakitan lagi karna terjedut pintu 2 kali
"Aduhh maaf maaf, makanya munduran atuh" kataku sambil membuka pintu lagi dan mendorongnya pelan
Aku melihat wajahnya berubah menjadi kecewa ketika aku melihat keluar jendela, biarkan sajalah, tak mungkin aku langsung setuju
"My angel, kenapa tutup pintunya kencang sekali, nanti pintunya rusak loh" kata papa mengingatkan
"Maaf pa, aku ga sengaja" jawabku singkat
"Itu tamunya sudah pulang? Cepat sekali" tanya papa yang bahasanya sangat formal
"Iya, ngapain juga lama lama pa? Emang mau lamaran"
Papa hanya tersenyum mendengar ucapanku itu, lalu menggeleng gelengkan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. Stranger
RomanceQueenie Angela Williams, perempuan manis blasteran Amerika-Jawa baru saja menyelesaikan SMA-kuliahnya di Sydney. Ia senang akhirnya dia bisa kembali ke Jakarta, hometownnya. Ia berpikir bahwa di Jakarta hidupnya akan lebih bebas dan menyenangkan apa...