Part 8: Deal?

174 9 0
                                    

"Queenie, saya ga suka kalo kamu deket deket sama cowok tadi" kata Ed ketika aku hendak masuk ke ruangan kerjaku

"Loh kenapa? Dia kan pacar saya" jawabku dengan tenang

"Tetap saja! Papa dan mama kamu sudah setuju jika saya pacaran sama kamu" kata Ed, suaranya mulai membesar

"Ed! Ini kantor hotel, sekarang waktunya bekerja, masalah pribadi jangan dibawa bawa kesini!"

"Baiklah, saya tak akan mengganggumu sewaktu jam kerja, tapi kalau saya ada diluar, saya akan terus berusaha agar kau tidak mendekatinya" katanya lalu masuk keruangannya

Dia takkan bisa mengaturku! Takkan pernah!

Akupun memasuki ruanganku. Ruang kerjaku tak semegah dan seluas ruangan papa, tapi ruangannya nyaman dan harum, semua barang juga sudah tertata rapi disini

Tertulis juga General Manager Hotel diatas mejaku, semua dokumen dokumen pekerjaan juga sudah berada diatasnya

Pekerjaan hari ini santai dan tak membuat otakku bekerja keras, aku hanya perlu mengecek keadaan kamar kamar hotel dan tak ada masalah apapun

-

Ketika jam pulang kantor aku ijin ke papa bahwa aku ingin bertemu dengan temanku, awalnya papa tidak setuju karna takut aku akan terluka lagi, tapi setelah kubujuk akhirnya papa setuju dengan syarat jangan pulang larut malam

Aku sampai di salah satu cafe favorit di PIK, aku memesan matcha ice cream sebelum Robby datang, iya akhirnya aku setuju dengannya, menjadi pacar pura puranya, ini juga demi kebaikanku

Tak lama kemudian seorang lelaki memakai baju hitam berlengan panjang dengan celana jeans duduk dihadapanku, dia duduk tanpa berbicara

"Ehmm"

"Jadi gimana setujukan?" Tanyanya

"Enak aja main setuju setuju, elo yang ngebet minta bantuan gw kenapa lo santai sekarang" kataku mulai berbicara

"Gw udah yakin pasti lo setuju" katanya tanpa menatapku, dia terlihat sangat cuek dan santai

"Ohh jadi lo merendahkan gw, ok fine, kita gajadi deal" kataku marah, bagaimana tidak? Dia cuek saja seakan akan aku yang membutuhkannya

Dia menarik nafas panjang, "ok, ok, jadi gimana? Kamu mau ga jadi pacarku?" Tanyanya seperti orang menembak beneran tapi dia sama sekali tak niat padaku

"Ada syaratnya" kataku

"Kenapa? Lo mau uang? Bukannya lo kaya?" Katanya mencurigaiku

"Enak saja! Emang gw cewek gampangan, gw mau lo kabulin 3 syarat gw" kataku padanya

"Hahahahha, emang gw jin? Digosok bisa mengabulkan semua permintaan lo" katanya dengan tawa yang meledak

Memangnya kenapa? Dia juga orang yang menyuruhku membantunya, dan aku harus minta imbalannya

"Selama gw jd pacar lo, lo harus kabulin 3 permintaan gw, tenang aja, gw ga minta yang aneh aneh kok" kataku

"Oke lo mau apa?" Tanyanya terlihat serius

"Pertama..."

[]

Maaf ya part ini pendek banget, karena sudah malam dan aku baru sempat untuk melanjuti ceritanya.
Terimakasih telah membaca ceritaku sampai sini, semoga di part part selanjutnya ga gaje terus.

Love,
Cavieee

My Mr. StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang