Part 16: Ready to Go

168 9 0
                                    

"Kamu dimana Queenie? Papa sudah bilang, kamu harus pergi dengan Ed! Kalau terjadi apa apa lagi bagaimana?" Marah papa di telepon

"Pa, tapi itu udah berlalu, sekarang Queenie udah ga kenapa napa" jawabku

"Tetap saja my Angel! Kamu tidak boleh pergi sendirian! Sekarang kamu dimana dan kamu harus pulang! Papa dan mama tidak mau kejadian terulang lagi" Suara kencang papa terdengar di telepon

Papa marah besar padaku, apa yang harus kulakukan sekarang, aku sudah berumur 23 tahun namun papa mengekangku setelah kejadian itu, hatiku panas, kesal, dan takut. Marah karna papa menyuruhku pulang padahal kejadian sudah berlalu, kesal karena papa tidak mengertiku, dan takut bahwa papa akan menghukumku

"Iya Queenie pulang sekarang" kataku lalu mematikan telepon segera sebelum papa mulai marah lagi

Aku melihat disekitarku, aku harus cepat cepat memanggil pelayan dan meminta bill, aku kelaparan sehingga aku pergi ke restoran cukup populer dan makan sendiri tanpa ada yang menemani

"Mba, minta billnya ya, cepetan ya, makasih" kataku

"Iya sebentar ya" kata pelayan itu sopan

-

"Kamu ini bikin khawatir mama saja, kamu kemana tadi? Nyelidikin papa aja sampe lama begini, sampe mama harus telepon papa dan nanya keberadaan kamu" kata mama begitu aku sampai dirumah

"Aduhh mama, tadi Queenie juga diajak Ed makan siang bareng dan Queenie nolak, jadi Queenie makan siang sendirian, makanya pulangnya lama" kataku menjawab

"Kenapa kamu ga ikut Ed aja? Dia kan bisa jaga kamu" kata mama dengan suara ditinggikan

"Ah mama sama papa sama aja, jodoh jodohin sama Ed terus" kataku

"Ini demi kebaikan kamu, emangnya ada apa laki laki yang lebih baik dari Ed?" Tanya mama

"Ada, Queenie udah punya pacar, apa perlu Queenie kasih liat pacar Queenie?" Tanyaku serius

Mama menarik nafas panjang, "mama ga yakin kamu dapet cowok yang lebih baik daripada Ed" kata mama

Papa dan mama sama saja! Semuanya cuma bisa melihat sisi baik Ed, tidak ada yang mengerti posisiku

"Bagaimana penyelidikan tadi?" Kata mama lagi

"Papa cuma meeting dengan klien, itu saja" kataku

"Ohh, gimana cara kamu nyelidikin papa? Kan pintunya ketutup rapat" tanya mama lagi

"Ed punya cctv, dia kasih liat cctv di mejanya dan yang kulihat hanya meeting sama klien, itu saja" kataku

"Tuhh, Ed selalu bantu kamu kan? Dia kurang baik apa?" Tanya mama

"Ma, aku ga suka Edward, aku udah punya pacar" kataku mengeluh

"Belum tentu pacar kamu lebih baik dari Ed" kata mama menjawab

"Ok terserah mama aja deh, sekarang Queenie capek" kataku lalu langsung pergi ke kamar tanpa menunggu jawaban mama lagi

-

Inilah diriku, memakai dress casual polos berwarna tosca tanpa lengan selutut dengan high heels sepanjang 5cm, aku memandang diri dikaca, not bad right?

"Ma aku pergi dulu ya" pamitku pada mama

"Iya, pokoknya habis ini, kamu cuma boleh pergi kalau ada Ed, ga ada lagi sogok menyogok" kata mama

Mengingat kejadian tadi aku berhasil menyogok mama dengan membuat pancake yang menurut mama merupakan pancake terenak, bahkan kalau mama yang masak tidak seenak masakanku

"Papa kemana, kok belum pulang juga?" Tanyaku

"Papa masih meeting sama kliennya" kata mama menjawab

"Ohh, yaudah aku pergi dulu" kataku

"Jangan pulang malem malem" kata mama, akupun mengangguk

Aku keluar dari rumah, Robby sudah berada di depan rumah dengan mobilnya, dia terlihat tampan dengan  baju berlengan panjang berwarna hitam dan celana jean

"Lo keliatan cantik" katanya

Dan perdebatan besar akan terjadi sebentar lagi

[]

Halooooo, maaf ya baru post ceritanya lagi, ngelantur kemana mana ya?? Maaf ya garing... Maaf juga udah lama baru post ceritanya lagi, sibuk banget :(, tapi terima kasih ya masih setia baca cerita abal abal ini, i'll try my best

Xoxo,
Cavieee

My Mr. StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang