Part 11: He Care About Me?

173 9 0
                                    

"Kok jadi lo yang bayarin sihh? Pacar aja bukan" kataku setelah menerima gitar yang diberikannya

"Emang kenapa sih? Gw udah tau lo tuh bukan cewek kayak cewek cewek lain" kata Robby yang membuatku bingung

"Maksudnya?" Tanyaku tak mengerti

"Lo beda" bisiknya di telingaku yang membuat bulu kudukku merinding

Seketika aku tak bergerak, apa maksudnya?

"Kok malah berenti sih, ayo jalan buruan!" Katanya memaksaku

Kruk kruk kruk, perutku tiba tiba saja berbunyi, kuharap Robby tak mendengarnya

"Kenapa lo megangin perut? Mau berak" candanya yang membuatku bete

Untung ga peka

"Robby, kita mau kemana sekarang?"

"Gantian lo harus temenin gw cari kado buat nyokap gw, dia ulang tahun hari ini" katanya sambil menarik tanganku

"Nyokap lo ultah?? Tante gw juga ultah hari ini" kataku langsung ceplos, akupun langsung malu

"So?" Katanya pendek

Aku langsung pura pura tidak mendengar dan memainkan rambutku

Dia membuka pintu mobilnya dan langsung masuk, akupun mengikutinya

Sepanjang perjalanan hanya radio yang terdengar, Robby juga tetap menatap lurus ke jalanan, dia sangat tampan jika sedang berkonsentrasi seperti itu

Robby berhenti di toko perhiasan, dia mengajakku untuk turun lagi

"Lo tolong bantu cariin kalung yang bagus buat nyokap gw" katanya memerintahku

Aku mengangguk pelan, aku mulai melihat lihat kalung emas yang berada didepanku saat ini, semuanya tampak berkilau, hanya saja jika perutku tak selapar ini mungkin aku akan menbeli semuanya

Aku berhenti sewaktu melihat kalung didepanku ini, liontin didepanku ini membuatku tak bergerak, Paris berukuran sangat mini yang tampak berkilau dimataku

"Ehmm, lo pilih buat nyokap gw yang ini?" Tanya Robby yang sudah mendadak disampingku

Aku menggeleng

"Yang itu bagus, isinya bisa diisi buat foto" tunjukku pada sebuah liontin berbentuk hati yang bisa dibuka

"Ohh ok, mba, saya mau liontin yang Paris sama yang hati sebelahnya ya" katanya pada pelayan toko perhiasan tsb

"Baiklah, ini sudah satu set sama kalungnya ya, silahkan langsung menuju kasir" kata sang pelayan itu

Aku berjalan kearah kasir, namun tiba tiba saja aku terjatuh dan melemah di lantai

Ohh ini memalukan, pasti maagku kambuh

"Queenie, lo kenapa?" Tanya Robby yang melihatku tergeletak dilantai

"Pe.. Rut.. Gw.. sa.. Kit" jawabku terbata bata, jujur saja diperjalanan tadi aku berdiam karna menahan rasa lapar, sudah lama juga aku tidak sarapan karna mama dan papa selalu mengingatkanku untuk makan terlebih dahulu

Tak kusangka dia langsung membopongku keluar ala bridal style, dia sampai lupa membawa kalung yang dia belikan untuk ibunya

"Mas, ini barangnya ketinggalan" kata pelayan itu menghampiri kami

"Oh iya, makasih ya" kata Robby yang masih membopong sambil menambil barangnya

"Sering sering kesini ya mas" jawab pelayan itu

Dia membopongku sampai ke mobilnya

"Haduhh lo kenapa sih?" Tanyanya bingung

"La..per.." Jawabku lemah

"Yahh ampun emang lo ga sarapan?" Tanyanya lagi

Aku hanya mampu menggelengkan kepala

"Yaudah lo tunggu sini, gw cari tmpt makan terdekat" katanya lalu langsung turun dari mobil

Aku benar benar lelah, hanya mampu berdiam diri di mobil, tanganku gemetar, apakah separah inikah maagku kambuh? Sudah 1 tahun belakangan ini maagku tak pernah kambuh lagi

Tak lama kemudian Robby kembali membawa makanan, itu nasi goreng

"Ma...ka..sih" kataku kaku

Dia mengangguk, hanya saja tanganku gemetar hingga tak sanggup menyuap makananku sendiri

"Sini, lama lo" katanya lalu merebut nasi goreng yang dipegangku

Dia menyuapiku, menyuruhku membuka mulut, dia baik dan terlihat peduli padaku??

"Denger ya, gw ngelakuin ini bukan karna gw perhatian dan suka sama lo, gw ngelakuin ini karna kalo lo pingsan gw disangka bohong lagi sama nyokap gw soal pacar" katanya seakan bisa membaca pikiranku

Robby menyuapiku pelan, hingga nasi goreng itu habis, dia menyuruhku untuk tidur karna aku masih lemah sedangkan dia akan menyetir ke rumahnya

[]
Maaf ya baru sempet lanjutin ceritanya, maaf juga jika part ini terlalu lebay dan alay, aku berterima kasih banget masih mau baca ceritaku sampai sini. Thanks all!

Xoxo,
Cavieee

My Mr. StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang