"Kok jadi lo yang bayarin sihh? Pacar aja bukan" kataku setelah menerima gitar yang diberikannya
"Emang kenapa sih? Gw udah tau lo tuh bukan cewek kayak cewek cewek lain" kata Robby yang membuatku bingung
"Maksudnya?" Tanyaku tak mengerti
"Lo beda" bisiknya di telingaku yang membuat bulu kudukku merinding
Seketika aku tak bergerak, apa maksudnya?
"Kok malah berenti sih, ayo jalan buruan!" Katanya memaksaku
Kruk kruk kruk, perutku tiba tiba saja berbunyi, kuharap Robby tak mendengarnya
"Kenapa lo megangin perut? Mau berak" candanya yang membuatku bete
Untung ga peka
"Robby, kita mau kemana sekarang?"
"Gantian lo harus temenin gw cari kado buat nyokap gw, dia ulang tahun hari ini" katanya sambil menarik tanganku
"Nyokap lo ultah?? Tante gw juga ultah hari ini" kataku langsung ceplos, akupun langsung malu
"So?" Katanya pendek
Aku langsung pura pura tidak mendengar dan memainkan rambutku
Dia membuka pintu mobilnya dan langsung masuk, akupun mengikutinya
Sepanjang perjalanan hanya radio yang terdengar, Robby juga tetap menatap lurus ke jalanan, dia sangat tampan jika sedang berkonsentrasi seperti itu
Robby berhenti di toko perhiasan, dia mengajakku untuk turun lagi
"Lo tolong bantu cariin kalung yang bagus buat nyokap gw" katanya memerintahku
Aku mengangguk pelan, aku mulai melihat lihat kalung emas yang berada didepanku saat ini, semuanya tampak berkilau, hanya saja jika perutku tak selapar ini mungkin aku akan menbeli semuanya
Aku berhenti sewaktu melihat kalung didepanku ini, liontin didepanku ini membuatku tak bergerak, Paris berukuran sangat mini yang tampak berkilau dimataku
"Ehmm, lo pilih buat nyokap gw yang ini?" Tanya Robby yang sudah mendadak disampingku
Aku menggeleng
"Yang itu bagus, isinya bisa diisi buat foto" tunjukku pada sebuah liontin berbentuk hati yang bisa dibuka
"Ohh ok, mba, saya mau liontin yang Paris sama yang hati sebelahnya ya" katanya pada pelayan toko perhiasan tsb
"Baiklah, ini sudah satu set sama kalungnya ya, silahkan langsung menuju kasir" kata sang pelayan itu
Aku berjalan kearah kasir, namun tiba tiba saja aku terjatuh dan melemah di lantai
Ohh ini memalukan, pasti maagku kambuh
"Queenie, lo kenapa?" Tanya Robby yang melihatku tergeletak dilantai
"Pe.. Rut.. Gw.. sa.. Kit" jawabku terbata bata, jujur saja diperjalanan tadi aku berdiam karna menahan rasa lapar, sudah lama juga aku tidak sarapan karna mama dan papa selalu mengingatkanku untuk makan terlebih dahulu
Tak kusangka dia langsung membopongku keluar ala bridal style, dia sampai lupa membawa kalung yang dia belikan untuk ibunya
"Mas, ini barangnya ketinggalan" kata pelayan itu menghampiri kami
"Oh iya, makasih ya" kata Robby yang masih membopong sambil menambil barangnya
"Sering sering kesini ya mas" jawab pelayan itu
Dia membopongku sampai ke mobilnya
"Haduhh lo kenapa sih?" Tanyanya bingung
"La..per.." Jawabku lemah
"Yahh ampun emang lo ga sarapan?" Tanyanya lagi
Aku hanya mampu menggelengkan kepala
"Yaudah lo tunggu sini, gw cari tmpt makan terdekat" katanya lalu langsung turun dari mobil
Aku benar benar lelah, hanya mampu berdiam diri di mobil, tanganku gemetar, apakah separah inikah maagku kambuh? Sudah 1 tahun belakangan ini maagku tak pernah kambuh lagi
Tak lama kemudian Robby kembali membawa makanan, itu nasi goreng
"Ma...ka..sih" kataku kaku
Dia mengangguk, hanya saja tanganku gemetar hingga tak sanggup menyuap makananku sendiri
"Sini, lama lo" katanya lalu merebut nasi goreng yang dipegangku
Dia menyuapiku, menyuruhku membuka mulut, dia baik dan terlihat peduli padaku??
"Denger ya, gw ngelakuin ini bukan karna gw perhatian dan suka sama lo, gw ngelakuin ini karna kalo lo pingsan gw disangka bohong lagi sama nyokap gw soal pacar" katanya seakan bisa membaca pikiranku
Robby menyuapiku pelan, hingga nasi goreng itu habis, dia menyuruhku untuk tidur karna aku masih lemah sedangkan dia akan menyetir ke rumahnya
[]
Maaf ya baru sempet lanjutin ceritanya, maaf juga jika part ini terlalu lebay dan alay, aku berterima kasih banget masih mau baca ceritaku sampai sini. Thanks all!Xoxo,
Cavieee
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. Stranger
RomanceQueenie Angela Williams, perempuan manis blasteran Amerika-Jawa baru saja menyelesaikan SMA-kuliahnya di Sydney. Ia senang akhirnya dia bisa kembali ke Jakarta, hometownnya. Ia berpikir bahwa di Jakarta hidupnya akan lebih bebas dan menyenangkan apa...