PART 11

135 18 87
                                    

Hari ini adalah hari dimana Zheming akan mengajak Junjie untuk liburan bersama

Sekaligus menikmati momen mereka berdua karena disibukkan oleh pekerjaan masing-masing.

Semua koper untuk keperluan Keduanya telah siap tersusun rapi diatas lantai marmer kamar mereka

Senyuman tidak pernah luntur diwajah tampan Wei Zheming.

Beberapa jam kemudian, mobil sport itu meluncur mulus di jalanan yang mulai sepi.

Awan-awan tipis menghiasi langit sore, memberikan semburat merah muda di kejauhan.

Di sebelah Zheming, Junjie sedang menikmati desiran angin masuk lewat celah jendela,  membawa aroma segar dari pepohonan yang berbaris di sepanjang jalan.

Jalan berkelok-kelok menuntun keduanya semakin tinggi, menuju tempat liburan .

Di sana, laut yang biru mulai menampakkan dirinya, berkilauan terkena sinar matahari yang perlahan tenggelam.

Pegunungan menjulang di satu sisi, kokoh dan megah, seakan menjadi pelindung alam di sini.

Bangunan itu dikelilingi oleh hamparan hijau yang seolah tak berujung.

Dari balkon, pemandangan terbuka lebar di satu sisi, pegunungan yang hijau membentang dengan hutan yang lebat, dan di sisi lainnya, pantai dengan ombak yang bergulung lembut, mencium bibir pasir putih.

Dari balkon, pemandangan terbuka lebar di satu sisi, pegunungan yang hijau membentang dengan hutan yang lebat, dan di sisi lainnya, pantai dengan ombak yang bergulung lembut, mencium bibir pasir putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍫

Di atas balkon, langit malam menyelimuti Kedua orang yang sedang berdiri dengan keheningan yang hanya dipecahkan oleh gemerisik angin.

Zheming mendekat perlahan, matanya penuh dengan ketertarikan yang intens, sementara Junjie berdiri di hadapannya, matanya berkedip-kedip seolah mencari sesuatu yang tak terlihat di kejauhan.

Tanpa berkata apa pun, Zheming menarik Junjie lebih dekat, jemarinya yang kuat menggenggam pinggangnya dengan mantap.

Tatapan Zheming kini hanya tertuju diwajah cantik Junjie, yang memiliki bentuk wajah Sempurna.

Bibir itu selalu menarik perhatian nya , dia pun mulai mendekat kan wajahnya dan menempelkan bibir keduanya.

Ciuman itu datang cepat, penuh hasrat, dipimpin oleh Zheming yang menginginkan seluruh dunianya terkunci di momen itu.

Bibirnya menekan bibir Junjie dengan gairah yang membara, memberikan gigitan kecil dan hisapan pada bibir lembut itu.

Tapi Junjie, hanya berdiri diam. Dia membiarkan dirinya tenggelam dalam ciuman itu, tubuhnya merespon sesuai harapan Zheming, tapi jauh di dalam hatinya, ada kekosongan yang sulit diabaikan.

Dia tak merasakan kilat gairah yang mengiringi sentuhan Zheming.

Jantungnya juga tak berdebar kencang, pikirannya tidak dipenuhi euforia cinta sangat berbeda saat bersama kekasihnya.

LOVE MY EX (GUANGJIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang