PART 14

131 17 59
                                    

Sinar matahari lembut menyelinap masuk melalui celah tirai kamar villa, menyentuh lembut kulit kedua orang yang masih bersandar dalam pelukan hangat.

Udara segar pantai dan pegunungan menambah keheningan indah di ruangan itu, namun di dalam pelukan mereka, kehangatan dan kedekatan masih terasa membara.

Zhiguang memeluk Junjie erat, seolah tak ingin melepaskannya, menenggelamkan wajahnya dalam lekuk leher kekasihnya, dan mengendus kulit putih yang terasa lembut dan halus.

Zhiguang menebarkan ciuman kecil di setiap sudut wajah Junjie.

Junjie juga telah terbangun karena pergerakan Zhiguang tadi, dia tersenyum lemah, matanya setengah tertutup, menikmati sentuhan lembut itu.

Sisa-sisa keintiman semalam masih tergurat di sekeliling mereka, seprai kusut , aroma yang tersisa di udara, dan sentuhan kehangatan yang belum benar-benar pudar.

Keduanya enggan beranjak, enggan kembali pulang dan harus menebar kepura-puraan lagi.

"Tidak bisakah kita tinggal sedikit lebih lama?" bisik Junjie dengan nada manja, masih menatap wajah Zhiguang yang begitu menenangkan.

Zhiguang mengangguk pelan, meski tahu mereka harus segera pulang. "Kita harus kembali," gumamnya lembut, suara serak yang terdengar menggoda di telinga Junjie.

"Kita bisa menikmati momen ini lain waktu"
Zhiguang mencium bibir itu lagi dan lagi.

Junjie mendesah berat, namun tidak menghentikan ciuman penuh kasih yang diberikan Zhiguang.

Di dalam hati, keduanya tahu, meski hari ini mereka harus kembali, momen pagi ini akan menjadi kenangan manis akan selalu mereka simpan di memori dengan baik.

______

Wei Zheming tiba di Bandara Charles de Gaulle, Perancis, setelah menempuh penerbangan panjang untuk menyelesaikan urusan bisnis perusahaan.

Setelah kepulangan nya dari liburan itu Zheming langsung menyelesaikan masalah di perusahaan nya.

Masalahnya sama seperti sebelumnya yaitu penggelapan dana akan tetapi lebih besar dari sebelumnya dan itu membuat nya sedikit pusing memikirkan kerugian yang sangat besar,  namun dengan ketelitian dan strategi yang matang, semua masalah akhirnya bisa diatasi dengan baik. Kini dia bisa sedikit bernapas lega, meskipun masih harus menjalani urusan bisnis yang diperintahkan oleh Ayahnya.

Saat dia melangkah keluar dari gerbang kedatangan, di antara kerumunan orang yang lalu lalang, Zheming tidak sengaja melihat seseorang yang tak asing baginya.

Ding Yuxi, sahabat baiknya, berdiri di sana dengan kacamata hitam dan topi yang membuatnya sedikit tersamar. Zheming tersenyum lebar dan segera menghampirinya.

"Yuxi!" serunya sambil menepuk bahu pria itu

Ding Yuxi terkejut sejenak, namun langsung menyadari siapa yang memanggilnya.

"Zheming! Apa yang membawamu ke sini. Bukankah kau sedang liburan bersama istri mu?"

“Aku terpaksa meninggalkan nya sendirian disana" Ujarnya dengan ekspresi tidak bersama

"Aku disini karena ada urusan perusahaan yang harus diselesaikan. Dan kamu? Sedang liburan?" tanya Zheming, penasaran.

"Bukan liburan. Aku ada acara award musik minggu ini. Jadi, di sini untuk acara itu,"  jawab Yuxi dengan senyuman nya.

“Kamu menginap di mana?”
Tanya Yuxi penasaran.

"Hotel X"

Zheming menyebutkan nama hotelnya, yang ternyata sama dengan tempat Yuxi akan menginap.

LOVE MY EX (GUANGJIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang